34. Cerita Cinta Kita

1.2K 133 20
                                    

Seperti yang sudah direncanakan sejak awal, hari ini Kyuhyun dan Seohyun berangkat ke Gorontalo dalam rangka bulan madu. Keduanya pun bisa sedikit bernapas lega, karena akhirnya Yoona memilih mengalah dan membatalkan rencananya untuk ikut serta ke sana.

Awalnya mereka pikir perjalanan ke Pulo Cinta akan terasa melelahkan. Tapi ternyata tidak sama sekali, karena pesawat yang mereka tumpangi dari Jakarta langsung ke Gorontalo tanpa transit pukul 02.10 dini hari. Mereka tiba di Gorontalo pukul 6.10 pagi, dan langsung dijemput supir dengan mobil sedan untuk melanjutkan perjalanan darat sekitar 2 jam untuk sampai ke dermaga. Setelah itu dilanjut dengan menyebrang laut menggunakan yellow boat selama kurang lebih 15 menit.

Semua cottage yang ada di Pulo Cinta dibangun di atas permukaan air. Jadi, para tamu pun bisa berenang di laut kapan saja mereka mau. Seperti saat ini, Kyuhyun yang langsung nyebur ke laut sambil tak henti-hentinya dengan sengaja menyipratkan air ke arah sang istri yang sedang duduk di tangga kayu di samping cottage yang menghadap timur dengan pemandangan laut lepas.

"Ihh, Kakak udah. Baju aku jadi basah," ujar Seohyun sebal saat suaminya yang dengan sengaja malah memeluk kedua kakinya yang tergantung bebas, lantas membuat gamis bawahnya pun basah.

"Belum mandi, kan? Ayo, sekalian aja. Airnya seger banget, lho." Kyuhyun kembali menyipratkan air ke gamis sang istri yang sudah setengah basah.

"Gak ah, takut." Seohyun menggeleng seraya menatap ke bawah, di mana air laut itu terlihat sangat tenang.

"Gak dalem. Tuh." Kyuhyun langsung bangkit berdiri, lalu terlihat jika tinggi air hanya sebatas lututnya saja.

Seohyun kembali menggeleng.

"Jangan sampe nyesel. Kan belum tau kapan kita bisa ke sini lagi. Bukan soal budget, ya. Tapi, soal waktu. Kalo nanti belum tentu ada waktunya. Gitu aja."

"Ya... ya udah. Tapi pegangin tangan aku, ya? Awas aja iseng, terus dilepas."

"Iya, Sayangku." Kyuhyun memegang kedua tangan istrinya erat yang kini turun ke air dengan perlahan-lahan. Ia pun langsung menangkap tubuh itu ke dalam gendongannya saking dibuat gemas akan ketakutan gadis itu.

"Ihh, ngagetin aja. Kirain mau jatoh," ujar Seohyun sebal, memukul pelan bahu suaminya yang kini terkekeh.

"Takut sama air, kan? Kalo gitu aku gendong kayak gini aja, ya?"

"Enggak, enggak. Gak mau. Pokoknya turunin aku sekarang juga."

"Oke, oke." Kyuhyun pun menurunkan tubuh istrinya, tapi kedua tangannya masih melingkar di tubuh ramping itu.

Jemari kaki Seohyun bergerak-gerak saat merasakan telapak kakinya kini menyentuh pasir yang terasa lembut. Airnya pun sangat jernih, membuatnya bisa melihat dengan jelas kaki mereka.

"Mau naik ayunan itu?"

Pandangan Seohyun mengikuti arah telunjuk sang suami yang kini menujuk sebuah ayunan yang terletak tak jauh dari tempat mereka berdiri. Terdapat dua buah ayunan kayu di dalam air, dan jika mengayunnya terlalu kencang, mungkin langsung menyebur ke laut. Tapi, pasti hanya sekedar duduk saja.

"Jangan diayun terlalu kenceng. Nanti kalo aku jatoh, terus nyebur gimana? Aku gak bisa berenang," ujar Seohyun, mendongakkan kepalanya ke belakang di mana suaminya berdiri dan bersiap mengayun ayunan yang ia duduki.

"Nanti aku akan tolongin kamu, kok. Tenang aja. Plus aku akan kasih napas buatan juga kalo emang diperlukan."

Seohyun membulatkan kedua matanya begitu mendengar kalimat yang terasa sangat vulgar di telinganya saat ini. Ia berdecak pelan, dan memilih untuk tak menanggapi ucapan sang suami yang bisa saja bicaranya semakin ngelantur.

Presiden Jomblo (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang