38. Kado Untuk Bunda

975 127 8
                                    

Kyuhyun dibuat pusing saat Seohyun malah terus menolak untuk diajak ke rumah sakit. Walaupun hanya untuk melakukan sebuah tes kehamilan saja agar rasa penasaran mereka terjawab. Hanya saja Seohyun terlalu takut jika hasilnya tidak sesuai seperti apa yang diharapkan oleh suaminya. Sedangkan Kyuhyun malah merasa yakin jika sang istri yang mungkin saja sedang hamil.

Dan Yoona pun harus rela ikut-ikutan dibuat pusing oleh kedua orang yang sejak tadi tak henti-hentinya berdebat masalah yang menurutnya sepele itu.

"Apa susahnya sih ke rumah sakit?"

"Apa susahnya juga gak maksa gitu?"

"Bukannya maksa, aku tuh ngajak."

"Kakak ngajak, tapi kayak maksa."

"Sayang..."

"Kakak..."

Merasa sudah tidak tahan dengan apa yang sedang dilihat dan didengarnya dari kedua orang tersebut. Yoona pun bangkit berdiri, lalu melangkah keluar dari kamar sang paman begitu saja.

Brakkk!

Suara pintu yang tertutup pun berhasil membuat keduanya langsung terdiam, menatap ke arah pintu tersebut dengan alis terangkat dan dahi mengernyit.

"Kakak sih!" decak Seohyun, memukul paha suaminya yang sejak tadi duduk di hadapannya. "Yoona pasti kesel tuh karena kita berdua malah berantem."

"Kamu yang mulai," timpal Kyuhyun.

"Kok aku?" tanya Seohyun, tak terima.

"Ya... iya. Coba kalo kamu mau diajak ke rumah sakit, pasti kita juga gak akan berantem kayak gini, kan?" Kyuhyun pun malah balas menyerang sang istri.

"Ihh... nyebelin deh," dengus Seohyun seraya memanyunkan bibirnya sebal.

"Ngambeknya gak usah sok imut gitu bisa, kan? Akunya jadi pengen nyium kamu," celetuk Kyuhyun, melirik bibir sang istri yang kini manyun ke depan, seolah-olah sedang menggoda dirinya.

"Uhm..." Seohyun semakin memanyun bibirnya ke depan, sengaja menggoda sang suami yang kini menelan ludah. "Katanya pengen nyium. Gak jadi nih?"

Kyuhyun langsung dibuat terheran-heran dengan apa yang dikatakan oleh istrinya. Karena tidak biasanya wanita itu berani menggodanya seperti tadi, apalagi secara terang-terangan begitu. Seperti bukan istrinya yang polos saja.

"Ini beneran istri aku?" tanya Kyuhyun sambil mencondongkan tubuhnya ke depan. Membuat bibir mungil istrinya yang manyun ke depan sengaja untuk menggodanya, dan kini pun langsung disembunyikan ke dalam mulutnya.

Seohyun melindungi bibirnya dengan telapak tangan kanannya yang berada di depan mulutnya. Tatapan suaminya langsung membuatnya menelan ludah saking dibuat gugup sekaligus takut.

"Tadi nantangin. Sekarang takut, ya?"

"Si—siapa bilang? Enggak tuh," jawab Seohyun tergagap sambil mendorong kepalanya ke belakang. Membuatnya terbentur sandaran ranjang dari kayu dengan cukup kencangnya. "Aw! Sakit."

"Hati-hati dong, Sayang. Kamu tuh ya." Kyuhyun langsung mengusap-ngusap belakang kepala sang istri yang kini meringis kesakitan. "Kepalanya sakit?"

"Udah tau sakit malah nanya," gumam Seohyun pelan sambil merengut sebal.

"Coba sini aku liat. Takutnya benjol." Kyuhyun berpindah duduk dengan membelakangi sandaran ranjang agar bisa melihat belakang kepala istrinya.

Seohyun menundukkan kepala dengan menyamping ke kiri. "Benjol gak, Kak?"

Kyuhyun memperhatikan kulit kepala istrinya untuk memastikan ada atau tidaknya luka di sana. "Ihh, ada kutu!"

Plakkk!

Presiden Jomblo (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang