Pada dasarnya para pria berumur ini memang tidak ingat umur atau justru karena mereka juga sekumpulan orang konyol? Bayangkan saja, sekumpulan bapak-bapak berusia tigapuluhan ini terlihat sedang asik mengelilingi papan monopoli. Tapi yang mereka mainkan justru yang di baliknya. Ya, ular tangga. Permainan yang dulu menemani masa kecil mereka, dan kini menemani masa bapak-bapak mereka, yang di mana permainan itu lebih cocok dimainkan oleh anak-anak mereka. Eh, tapi salah satu di antara mereka berempat baru akan memiliki anak karena kandungan sang istri yang baru menginjak bulan keenam. Tidak lama lagi akan lahiran.
Jika beberapa menit yang lalu Kyuhyun bisa berlagak sombong, karena dirinya berada di barisan paling atas, tinggal beberapa kotak lagi ia akan menyentuh garis finish. Namun, semua itu menjadi kacau saat kedua dadu yang ia lempar menunjukkan angka tiga dan dua. Dan ia pun harus dilengserkan secara tidak hormat hingga baris paling bawah.
Tawa dan sorak penuh kegembiraan pun keluar dari bibir Rangga, Zidan, dan Devan secara bersamaan. Melihat sahabat mereka yang sejak tadi sangat sombong, dan kini tiba-tiba saja kalah.
"Curang nih, curang!" ujar Kyuhyun, melirik ketiga sahabatnya tak terima.
"Apanya yang curang sih, Kyu? Jelas-jelas dadunya nunjukin angka lima. Nih, liat. Satu, dua, tiga, empat, lima, sssuttttt... turun ke bawah deh!" jelas Rangga sambil menggerakkan orang-orangan milik Kyuhyun dengan tawa puas yang masih ia kumandangkan.
"Tau nih, Kyuhyun. Makanya, jangan sombong selagi di atas," ucap Devan yang sejak tadi berada di paling akhir, dan kini digantikan oleh sahabatnya.
Zidan berdeham sambil mengepalkan tangan kanannya dan meletakkannya di depan mulutnya. "Baik, sahabatku. Kita bisa memetik pelajaran dari sini. Hidup itu seperti roda yang berputar, tidak selamanya kita di bawah, tetapi tidak selamanya juga akan berada di atas terus. Seperti saha—" ucapannya langsung terhenti saat sepotong tahu goreng dipaksa masuk ke mulutnya.
Kyuhyun mengambil tisu, mengelap tangannya yang berminyak. "Gue gak mau main lagi lah. Gak seru!" ujarnya yang hendak bangkit berdiri, namun tangannya langsung ditahan Rangga.
"Curang lo, Kyu! Masa kalah, udahan. Kayak anak kecil deh," ujar Rangga yang mendapat anggukan setuju dari dua sahabatnya yang lain. "Lo harus dihukum dulu, baru boleh pulang."
"Nah, hukuman tetap hukuman, ya. Sesuai perjanjian kita di awal. Kalo nolak, berarti lo cemen, Kyu," timpal Zidan, menunjukkan jempolnya yang terbalik pada salah satu sahabatnya.
Kyuhyun pun memejamkan matanya sebentar, lalu kembali membukanya dengan tatapan memohon. "Please... batalin hukumannya, ya? Please lah. Sebagai gantinya, gue akan teraktir kalian sepuas yang kalian mau. Istri gue kan lagi hamil, kalo nanti marah gimana? Gak, gak, gue beneran takut."
"Seohyun kalo marah paling lama itu ya sehari atau dua hari. Yang jelas sih gak akan lebih dari tiga hari. Tenang aja, Kyu," jelas Zidan dengan santai.
"Iya, tapi kalo lagi hamil gini emang bisa ngejamin? Gimana kalo marahnya sampe berhari-hari? Lagian nih, mana ada istri yang gak marah kalo ngeliat suaminya aneh-aneh," ucap Kyuhyun yang masih berusaha membela diri.
"Kalo istri lo marah, kita tanggung jawab deh," ucap Rangga langsung.
"Gak, gue gak ikutan," timpal Devan langsung. "Istrinya Kyuhyun itu boleh jadi keliatan pendiem. Tapi, kalo udah marah gak ada yang tau? Contohnya aja istri gue. Apalagi pas hamil gitu, sensitifnya bukan main. Galak banget!"
"Tuh, tuh. Lo berdua juga denger, kan? Devan udah berpengalaman. Lah, apa kabar gue yang masih anak baru gini?" tanya Kyuhyun pada kedua sahabtnya.
Rangga dan Zidan menggeleng tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Presiden Jomblo (SELESAI)
FanficSemenjak lulus SMA, cowok bernama Kyuhyun Putra Dirgantara ini udah menjabat jadi 'Presiden Jomblo' selama tiga periode berturut-turut, dan ini merupakan tahun terakhir masa jabatannya. Kalo tahun ini dia belum nikah juga, mau gak mau, dia harus dil...