Bab 56

11.7K 2.1K 65
                                    

"Ada yang ingin aku bicarakan denganmu." Ucap Narendra tiba-tiba. Pria yang biasanya pergi keluar rumah sejak masih sangat pagi itu, hari ini terlihat masih mengenakan baju santainya padahal sarapan pagi sudah selesai. Dengan baik hatinya bahkan pria itu membantu Hanin mencuci peralatan bekas makanan membantu Hanin. Tidak ada asisten rumah tangga di rumah Narendra, membuat Hanin kembali menjadi ibu rumah tangga full time lagi.

"Apa yang ingin kamu bicarakan?" tanya Hanin, sementara tangannya sibuk mencuci piring.

"Katakan saja." Ucap Hanin lagi karena orang yang katanya ingin bicara malah diam.

"Haruskah kita bicara sambil mencuci piring seperti ini?" tanya Narendra tidak yakin. Pria satu ini sepertinya tidak tahu jika wanita adalah makhluk multi tasking yang bisa mengerjakan beberapa pekerjaan secara bersamaan.

"Apa yang akan kau bicarakan sangat penting?" tanya Hanin menatap ke arah Narendra.

"Sangat penting tentu saja, bisa dibilang apa yang akan aku bicarakan ini menyangkut masa depan kita." Jawab Narendra serius.

Hanin menghela napas mendengar jawaban Narendra, entahlah bicara tentang 'masa depan' terasa berat untuk Hanin. Sejak memilih untuk mengikuti alur hidup tanpa goal yang ingin dicapai, Hanin tidak pernah benar-benar memikirkan seperti apa masa depannya kelak. Bersama Jo dan Sammy sembari menjalankan toko rotinya sudah merupakan hidup yang nyaman untuk Hanin. Dia tidak menginginkan apapun dalam hidupnya sebelum pertemuannya dengan anak-anak. Setelah bertemu dengan anak-anak, Hanin entah berapa kali mengharapkan masa depan yang baik untuk kedua anak itu. Tapi, ketika Narendra mengajaknya untuk membahas sesuatu yang berbau 'masa depan' itu, Hanin dengan jiwa pengecutnya merasa takut.

Tidak mungkin mengabaikan itikad baik Narendra untuk bicara, setelah memastikan anak-anak sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing, akhirnya dua orang dewasa itu berbicara. Dilihat dari ekspresi wajah Narendra, sepertinya pembicaraan inipun bukan hal mudah untuknya. Meski Narendra yang mengajak bicara lebih dahulu, 5 menit berlalu pria itu belum juga membuka suaranya.

"Jadi?" tanya Hanin akhirnya.

"Aku menjual rumah besar milik keluarga Raksa, dan semua uangnya dialirkan ke perusahaan untuk menyelamatkan perusahaan dari pailit. Perusahaan sekarang dikelola secara professional, dimana keluarga Raksa tidak lagi ikut campur dalam pengelolaan. Saham keluarga Raksa di perusahaan hanya tinggal 30% saja. Setelah RUPS minggu depan, aku akan kembali menjadi dokter kandungan."

"Itu bagus, sejak awal kau kan memang seorang dokter. Lalu apa masalahnya?" tanya Hanin.

"Masalahnya adalah, apa kamu mau meninggalkan semuanya dan kita memulai dari awal?" tanya Narendra serius.

"Maksudnya?" tanya Hanin lagi, masih tidak mengerti arah pembicaraan Narendra.

"Sebelum pertemuan kita, kamu pasti memiliki kehidupanmu sendiri bukan? setelah pertemuan kita, banyak hal yang terjadi dan dengan keberadaan anak-anak, aku tahu kamu sudah mengorbankan kehidupanmu untuk kami. Untuk masa depan kita, aku rasa aku harus mendiskusikan semua ini denganmu, karena kita akan menjalani masa depan ini bersama. Aku tidak bisa mengembalikanmu kembali kekehidupanmu sebelumnya, karena aku dan anak-anak adalah bagian dari hidupmu sekarang. Jika kamu ingin kembali menjalani kehidupanmu sebelumnya, tolong bawa aku dan anak-anak untuk jadi bagian dari hidupmu itu. Aku akan menghargai apapun pilihanmu, entah kamu ingin melanjutkan kehidupan kita disini dan atau memulai semuanya di tempat baru." Ucap Narendra yang lagi-lagi hanya di jawab helaan napas oleh Hanin.

Mendapat pilihan seperti itu, membuat Hanin mendadak banyak pikiran. Mendengar ucapan Narendra dia baru menyadari, setelah pertemuannya dengan Narendra dan anak-anak, dia sudah meninggalkan kehidupan miliknya. Dia meninggalkan rutinitas yang dia jalani selama 5 tahun terakhir, dia meninggalkan toko rotinya, dia bahkan tidak ingat kapan terakhir kali dia menikmati waktunya membuat roti dan mencium wangi manis khas yang biasa mengisi paginya.

Can You Hear Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang