FLASHBACK OFF
"Setiap waktu bersamamu itu adalah kenangan yang terindah"
Juna sekilas memikirkan orang yang tiba2 meninggalkannya itu. Dia ingat ketika melihat senja bersama, membeli makanan kesukaan kekasihnya itu, dan berjalan2 di sepanjang pantai yang dekat dengan rumah kekasihnya.
.
.
.
Tiba-tiba air menetes ke pelupuk pipinya. Dia merindukan kekasihnya yang masih belum dia anggap mantan kekasihnya.
Di lain tempat
Nana yang sudah bertunangan dengan Purnama pun akhirnya di bawa pergi ke tempat perusahaan purnama di korea, dia pun harus menurut
'' Kamu tinggal disini'' ujar Purnama.
Nana hanya bisa diam karena dia masih tidak terima
Purnama meneruskan penjelasannya
''Ini kamarmu, ini lemarimu, ini mejamu dan jika ingin ke kamar kecil kamu bisa kesana (dengan menunujuk arah kanan yang dekat dengan pintu kamar Nana. dan suasana mereka hanyalah dingin tidak ada kehangatan karena mereka hanya saling diam. Lalu Purnama melanjutkan ucapannya.
''Mungkin aku akan sering meninggalkanmu karena pekerjaanku yang menuntut'' ''baiklah'' kata Nana.
''Hari ini aku akan meninggalkanmu karena rapat pembukaan''
''Iya, bersiap-siaplah'' kata Nana.
''Oke aku akan bersiap-siap''
Lalu Pur bersiap-siap dan mencari baju resmi dari kopernya. Dia mencari dengan wajah yang sangat sedih karena jelas Nana terlihat tidak menyukainya. Dia tidak berkonsentrasi saat mencari kemeja dan celananya. Sehingga tidak kunjung menemukannya. Terdengar suara Nana dari kejauhan...
''Udah siap belum?'' dengan nada agak menekan.
''Umhh.. Nana... belum'' Dan purnama langsung berkonsentrasi dan cepat mengambil kemeja dan celana yang langsung kelihatan olehnya dan segera memakainya.Setelah memakainya dia langsung keluar kamarnya dan berpamitan pada nilna..
''Aku berangkat dulu ya...''
Nana menjawab.. ''Iya, hati-hati'' dengan nada yang agak cuek. Ketika purnama sudah hampir memasuki mobilnya..
''Tunggu...!!!'' Nana berteriak
''Ada apa na?'' kata Purnama.
''Kau belum memakai dasi''.
''Iya ya ampuun''
dia bergegas kembali ke kamarnya untuk mencari dasinya namun Nana menahannya.
''Biar aku..'' katanya.
Nana segera berlari ke kamar purnama dan menemukan dasinya yang sudah di tata Nana di gantungan lemari pur.
''Terima kasih ya'' kata pur lalu bergegas memakainya. Namun di tahan lagi oleh Nana.
''Biar aku yg memakaikannya'' purnama kaget dan Nana langsung memakaikan dasinya dengan cepat
''Sudah'' kata Nana. Dan Purnama masih terdiam melihat Nana.
''Mas.. cepat berangkat'' kata Nana. Sambil menggoyangkan pundaknya dan purnama pun tersadar.
''Eh.. iya, terima kasih ya dek. Mas berangkat dulu.'' sambil tersenyum. ''Iya mas.. hati-hati'' kata Nana dengan melambaikan tangannya.
------------------setelah itu-------------------------
Nana kembali ke apartemen dan terduduk lesu sambil melihat cincin yang melingkar di jarinya. Dia menulis di bukunya.
Dear kau yang masih aku cintai..
Apakah kau baik-baik saja disana...
Keadaanku disini tidak terlalu baik
Mungkin kau tidak tahu bahwa aku sudah bertunangan
Cincin ini melingkar di jariku tapi rasanya aku ingin melepasnya. Bukan karena aku tidak menghargai tradisi. Namun aku tidak suka memakainya, lagipula aku tidak menyukai purnama, cowok yang sok kaya itu..
Maaf aku tidak pernah cerita purnama kepadamu
Aku hanya...
Takut kau sakit hati dan mengkhawatirkanku
Karena dari dulu aku tahu bahwa bapakku akan menjodohkanku dengannya.
Maafkan aku jun...
Aku merindukanmu, Nana
Dia menangis..
Lalu dia melanjutkan menulis diarynya.
Oh iya... semoga kamu bisa mengerjakan pekerjaanmu dengan baik... walaupun tanpa aku. Dan semoga aku juga bisa mengerjakan pekerjaanku dengan baik disini.. walaupun aku selalu teringat kamu disini.. tapi aku akan berusaha dengan baik... dan semoga begitu juga dengan kamu
,,,,,SEMENTARA ITU,,,,,
Juna yang sedang mendapat job di acara sekolah terpaksa tidak dapat melakukannya dan dia meminta tolong temannya untuk menggantikannya yang merupakan teman seperfotografiannya dan dapat dikatakan mereka adalah satu tim.
''I just want to rest'' kata Juna. ''Oke bro, I'll do it, don't worry.'' temannya yang bernama lucky tersebut sangat baik pada juna dan hasil foto dan videonya tidak kalah indahnya dengan juna.
''Baiklah kalau seperti ini aku nggak akan khawatir kalau yang mengerjakan pekerjaanku adalah lucky''
Dia merebahkan diri di kasur kesayangannya. Baru ingin terlelap lalu hpnya berdering. Dia sembarangan mengangkat. ''Halo.. dengan juna photoghraphy disini dengan siapa ya? Ada yang bisa saya bantu?''
''Ah sok-sok an resmi lu..'' terdengar jawaban dari sana. Juna melihat layar hpnya. Bobby... ''Eh njir'' kata juna. ''Ternyata elu..'' ''lagian dilihat dulu dong tutup botol teh pucuk''... Juna mulai tertawa dengan temannya yang humoris itu
guys jangan lupa ya... ini Purnamanya
dan ini Junanya.. gimana? Junanya bikin ambyar kan? <_>
Bobbynya nanti dulu ya
atau ada yang bisa nebak bobbynya yang mana?
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN LOKAL (TAKDIRKU)
Fanfichanya cerita entah panjang entah pendek (masih project) antara Fangirl dan idolnya