DIML//01

967 50 0
                                    

Di buat: Friday, 25 September 2020.
[Belum di revisi]

Suatu hari yang indah bagi keluarga Jordan. Rencana nya hari ini mereka ingin pergi menuju peramal masa depan yang katanya manjur untuk melihat keberuntungan anak cucu bungsu kembar mereka.

Mereka dengan perasaan senang datang dengan keluarga besar membuat jejeran mobil mobil mewah mereka memenuhi jalan sepanjang mereka lewati.

Sesampainya di sana mereka di sambut dengan asisten peramal itu. Mereka di tuntun menuju sebuah ruangan di mana biasanya peramal itu meramal.

"Mbah saya bawa tamu yang membuat janji dengan anda kemarin mbah," Ucap asisten itu lalu mendudukan diri bersimpuh dengah lutut sebagai penyangga tubuh.

"Hm kemari lah, dan kemarikan kedua bayi itu," Ucap peramal itu. Keluarga jordan pun memberikan dua bayi kembar itu kepada dang peramal. Peramal pun memulai ritual nya yang biasa di gunakan saat meramal.

"Kakaknya mempunyai takdir yang bagus, dia akan menjadi wanita yang anggun, cantik, feminim seperti wanita pada umumnya. Sedangkan adiknya dia akan sering membuat kesalahan---,"

Belum selesai sang peramal berbicara keluarga jordan langsung menyela ucapan sang peramal dengan cara membawa dua bayi kembar itu pergi meninggalkan segepok uang di dalam Amplop. Sang peramal hanya menghela nafas binggung dengan sikap keluarga itu.

Sedangkan keluarga Jordan saat ini sedang di landa kebinggungan, bagaimana bisa anak mereka akan selalu membuat kesalahan nanti nya. Membuat kesalahan sama saja membawa sial bagi keluarga.

Akhir nya mereka pun memutuskan untuk membuang anak cucu mereka yang paling bungsu yang katanya akan sering membuat kesalahan kelak.

Mereka menaruh sang anak cucu bungsu mereka di kardus dengan beberapa baju dan juga uang yang di taruh di dalam baju tersebut lalu menaruhnya di dekat tempat sampah.

Tepat beberapa menit setelah mobil mereka menjauh datang seorang kakek kakek yang ingin membuang sampah namun mendengar suara tangisan bayi.

Sang kakek pun mengikuti suara tangisan bayi tersebut dan akhirnya dia menemukan ada seorang bayi yang di taruh di dalam kardus. Sang kakek pun membawa kardus serta bayi itu kerumahnya karena kasihan.

Dia mengurus dan membesarkan bayi tersebut hingga menjadi anak yang berusia 5 tahun namun memiliki otak cerdas, sopan, juga pola pikir yang dewasa.

Kakek yang bernama 'Abdul' itu memberi nama 'Doxella Putri' yang biasa di panggil Xella kepada bayi yang dia temukan dulu.

Mereka hidup berkecukupan, aman dan damai. Namun tiba tiba kakek Abdul meninggal karena umur yang sudah menua.

Xella pun merasa sangat sedih atas kepergian orang yang dia anggap kakeknya sendiri walau dia tahu bahwa dia bukan cucu kandung kakek abdul.

Semenjak kakek Abdul meninggal Xella hidup sebatang kara. Dia terus berkerja dan berkerja demi makan dan minum. Sifat Xella juga berubah semenjak meninggalnya kakek Abdul.

Xella berubah menjadi gadis dingin tak tersentuh, cuek, datar, ketus, dan kejam.

Xella berkerja mejadi model anak anak. Saat tidak sengaja dia melewati taman yang sedang di adakan pemotretan. Xella pun menghampiri mereka untuk mendaftar juga menjadi model.

Mereka pun akhirnya menerima Xella karena memang Xella mempunyai wajah yang cantik juga tubuh yang bagus untuk menjadi model.

Sampai saat ini pun Xella tetap menjadi model. Bahkan di umurnya yang di bilang terlalu kecil Xella sudah mendapatkan 14 piala penghargaan atas kemenangan nya di ajang model cilik.

Devil In My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang