ƭɦ૨εε ωเƒε - Akhiri Saja?

2K 190 62
                                    

🐝🐝🐝



"Kita akhiri saja, ya?."

Jennie menunduk. Memainkan ujung bajunya. Matanya memejam sejenak menahan sakit mengingat kejadian waktu itu.

"Hm?"

Agus noleh spontan. Tatap Jennie yang lagi nundukin kepala. Masih nunggu Jennie buat buka suara, tapi kayaknya gak ada tanda-tanda Jennie mau bicara.

"Kenapa?"

Agus nanya, setelah itu hening. Semilir angin menerpa kulit polos Jennie. Usap lengan yang tak tertutup apapun. Jennie noleh kearah Agus.

"Karna ini salah, Agus."

"Kamu mau nerima Juan dengan segala penghianatannya lagi, Jennie?"

Gelengan pelan sebagai jawaban. Jennie remas ujung rok hingga kusut. Helaan napas Agus kedengeran berat banget. Apa ia akan kehilangan Jennie lagi setelah bisa merengkuhnya sedekat ini?

"Kita selesai, dan jangan cari aku lagi."

Jennie bangkit, tapi Agus langsung narik tangan Jennie hingga duduk kembali. Pejamin mata buat netralin jantung yang mau keluar aja.

"Mau apa la...

Ucapan Jennie terputus dengan bungkaman bibir Agus diatas bibirnya. Jennie diam, tak membalas juga tak menolak. Biarin aja Agus bermain dengan bibirnya.

Ciuman terlepas akibat tarikan paksa di bahu Jennie. Bogeman mentah juga Agus dapatkan sampe melukai sudut bibirnya.

"Bangsat!!"

Umpat Juan setelah melayangkan tinju yang ke dua kepada Agus. Jennie milih diam. Lalu melenggang pergi ninggalin ruangan itu.

"JENNIE!!"

"MAU KEMANA KAMU HAH?!"

"JENNIE BERHENTI!!"

Jennie masih tetap berjalan dan tak mengindahkan teriakan Juan. Baginya, suara Juan adalah luka.


🐝🐝🐝

"JENNIE!!"

Juan jadi makin gila gara-gara kejadian tadi. Dobrak pintu kamar Jennie sampe pintunya sedikit rusak. Jennie terlonjak akibat dobrakan tadi, tapi langsung sembunyiin ekspresi kagetnya.

"Gosah teriak-teriak bisa?"

"Kenapa? Aku teriak juga di rumah sen...

"Apa? Di rumah sendiri? Iya? Emang kamu pikir ini rumah siapa? Jangan pura-pura lupa, Juan!"

"Nggak sopan!"

Satu tamparan mendarat mulus di pipi mandu Jennie. Ringisan terdengar nyaring di ruang sunyi ini. Pegang pipi bekas tamparan tadi, Jennie nyunggingin senyum.

"Nggak ada akhlak kamu ciuman sama laki-laki selain suamimu!!"

Jennie diam.

"Aku ini suamimu kalo kamu lupa!"

Jennie masih diam.

"Hargai aku sebagai suamimu! Aku memang sedang di bawah sekarang, tapi jangan main belakang gini."

"Memangnya kapan kamu di atas?"

Skakmat, mampus.

Sekarang Juan lah yang bungkam. Lama mereka saling diam. Nggak ada yang mau buka suara dulu. Jennie yang sudah terlalu lelah juga Juan yang bingung mau bicara apa.

"Jennie..

"Stop di situ."

Ucap Jennie spontan saat melihat Juan ingin melangkah kearahnya. Baru satu langkah Juan langsung berhenti.

"Nanti Ibu mau kesini."

"Ngapain?"

"Ya mau jengukin aku lah, siapa tau aja anaknya rusak setelah kamu tampar batinnya bertahun-tahun."

Juan ketar ketir denger kabar itu. Pasalnya Ibu Jennie itu pengacara kondang setara dengan hotman paris.

"Jangan bilang kamu...

"Kita cerai!"

Abis bilang gitu Jennie keluar dari kamar ninggalin Juan yang lagi berdiri bak patung. Kembali mencerna kata-kata Jennie barusan.

"Hah??! Nggak, Bun, aku nggak mau."

Juan luruh ke lantai, kenyataan barusan menghantam kuat dadanya. Cinta yang selama ini Juan jaga untuk Jennie-nya ternyata nggak sekuat perkiraannya.

Nyatanya Juan masih bisa berpaling dari Jennie.



🐝🐝🐝



"Tanda tangani dua surat perceraian sekaligus, Juan!" Pekik Ibu Jennie.

Mantap nggak tuh?

Cerai satu cerai semua. Tinggal nunggu Jinan aja buat ninggalin Juan.

"Aku nggak mau."

Ibu Jennie mengendikan bahu acuh, "Itu sih urusan kamu, mau kamu tanda tangan atau enggak 'pun kalian akan tetap bercerai!"

"Kenapa Ibu lakuin ini?"

"Gimana? Kenapa saya lakuin ini? Ya karna saya sayang sama anak saya, dan saya mau kebahagiaan buat anak saya, paham?"

"Bu...

"Apalagi? Tanda tangani cepat! Saya nggak ada waktu buat basa basi sama kamu."













"Jennie mana?"

"Aman sama saya."

"Aku pengen ketemu sama Jennie sebentar saja."

"Mengemis pun nggak bakal saya izinin."

"Bang Bina."

"Apalagi!"

"Jennie sama anak-anak mana?"

"Nggak penting?

Bina ninggalin Juan gitu aja. Bahkan kesan pertemuan terakhirnya pun sama sekali nggak indah.

Kacau.








🐝🐝🐝

Dah segitu aja ya:))

Lopyu kalian banyak banyak

ƭɦ૨εε ωเƒε [Taennie × Vrene × Vsoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang