Hari yang ditunggu tiba Alina sibuk packing mempersiapkan apa saja yang akan ia bawa nanti untuk ke puncak bersama teman-temannya.
Mumpung masih ada waktu banyak Alina mempersiapkan yang ia bawa mulai dari makanan, snack, P3K, jaket, selimut dan peralatan lainnya.
Ini pertama kalinya ia akan melakukan camping, sebenarnya ia ragu untuk ikut apalagi di alam kamar mandi jauh belum nanti kalau ada bahaya yang mengancam. Tapi kapan lagi ia akan camping bersama teman-temannya.
Selesai packing Alina bergegas menuju dapur seperti biasa ia membantu Sara masak dan menyajikan di meja makan.
"Nanti kamu berangkat jam berapa?" tanya Hermawan
"Gak tau pa, kata Dion jam 8" jawab Alina
"Hati-hati ya disana, kalau ada apa-apa kasih tau yang lain, jangan aneh-aneh" pesan Hermawan
"Iya pa siap" jawab Alina dengan tangan hormat
"Kamu yakin mau ikut? Ini kan musim-musimnya hujan, nanti kalau hujan terus kamu sakit gimana?" tanya Sara dengan rasa khawatir
"Gak tau ma temen-temen, kalau gak jadi ya pulang aja disana cuma pingin nikmati pemandangannya aja kalau hujan turun ya gak jadi"
"Kamu udah bawa cukup makanan kan?" tanya Sara lagi dan hanya di jawab anggukan oleh Alina.
Mereka fokus dengan makanannya sendiri-sendiri. Sesekali Hermawan melihat jam yang melingkar di tangannya agar ia tidak terlambat ke kantor.
"Papa berangkat dulu ya, ini uang jajan untuk kamu disana beli sesuka mu ya nak, kalau masih di tabung aja" Alina mengangguk lalu menyalimi papanya serta pamit mau pergi bersama teman-temannya.
Setelah mencuci piring Alina bergegas menuju ke kamarnya untuk bersiap-siap dan mengecek bawaannya.
Perasaan Alina saat ini senang sekali. Ia di perbolehkan camping bersama teman-temannya biasanya hanya pergi ke villa bersama kedua orang tuanya dan itu pun jarang sekali kalau Hermawan sedang tidak sibuk kalau sibuk ia hanya liburan di rumah.
Dion
Aku udah di rumah muAlina
Ha? Ini baru jam set 8Ya udah aku turun dulu
Alina bergegas turun tak lupa ia menutup jendela kamarnya dan pintu kamarnya. Ia menuruni satu persatu anak tangga dengan tergesa-gesa.
"Udah dari tadi? Maaf ya nunggu lama" kata Alina membuka percakapan.
"Gak kok baru aja nyampek, tadi masih ngobrol sama tante Sara dulu" kata Dion dan hanya di jawab anggukan sama Alina.
"Jadi berangkatnya jam berapa?" tanya Alina yang sudah duduk di samping Dion.
"Gak tau teman-teman, kita ngikut aja deh, nelat dikit juga gpp"
"Ini di minum dulu sama di makan, maaf adanya hanya itu" kata Sara sambil meletakkan minuman dan camilan di atas meja
"Gapapa tante gak usah repot-repot"
"Gak repot kok, ya udah silahkan di lanjut dulu" Sara pergi meninggalkan mereka berdua.
"Ini Vano udah chat katanya kita suruh berangkat sekarang"
"Ya udah di minum dulu tu jusnya"
🌺🌺🌺
Alina dan Dion kini telah sampai di tujuan yaitu rumah Angelina. Disana juga sudah banyak teman-teman yang lain mungkin tinggal menunggu pasangan yang baru kasmaran ini siapa lagi kalau bukan Alina dan Dion. Tapi jangan lupakan ya kalau status Alina saat ini masih punya pacar!
"Nah tu pasangan pengantin baru datang!" seru Vano
Vano Matius Wijaya mantan Alina tetapi sekarang sudah menjadi teman kok bahkan akrab sekali.
Alina hanya melirik mantannya itu dan tidak ingin menanggapi omongannya yang gila dan membuat telinga panas.
Angelina yang dari tadi masih di dalam rumah bersama dua orang temannya yang begitu asing buat Alina, akhirnya mereka bertiga keluar. Gadis tomboy itu melihat ke sekelilingnya, ternyata sudah lengkap dan ia langsung duduk di boncengan motor kekasihnya itu.
"Yok guys berangkat go!!!" seru Vano dengan semangat
Semuanya sudah siap menancapkan gas masing-masing, karena hari juga sudah semakin siang dan sebentar lagi akan mendekati waktu sholat duhur.
Seketika awan yang cerah menjadi mendung, mungkin awan tidak mengijinkan mereka untuk tidak bermain jauh-jauh apalagi untuk camping.
Dion menancapkan gasnya lebih kencang lagi, niatnya ingin mengejar lampu warna hijau ternyata lampu lalu lintas tersebut sudah berganti warna merah. Menunggu sangat lama dan akhirnya lampu hijau juga.
Alina dan Dion mendahului teman-teman yang lain. Sudah sampai sejauh ini tetapi teman-temannya belum juga ada tanda-tanda akan tampak. Dion memberhentikan motornya sebentar.
"Yang lain belum kelihatan ya?" tanya Dion sambil memegang air mineral yang hendak diminumnya
"Tadi aku lihat mereka belok kanan." jelas Alina
"Ya udah kita lewat sini aja, aku hafal kok jalannya." Alina hanya mengangguk sebagai jawaban.
Saat memasuki wilayah kota yang dituju ternyata awan yang mendung menjatuhkan airnya, Alina dan Dion mencari tempat untuk berteduh dan di depan sana untung ada toko yang tutup segeralah mereka menuju kesana.
Alina mengaktifkan datanya ternyata ada beberapa panggilan dari Vano mantannya itu. "Vano telpon gue." Alina membuka suara
"Telpon balik." Kata Dion yang sedang mengusap usapkan tangannya itu padahal ia sudah memakai sarung tangan (safety first guys☺️)
"Halo"
"..."
"Gue masih neduh nih di depan toko"
"..."
"Hah? Gue gak tau, lo ngomong sendiri ya sama Dion"
Alina menyerahkan HPnya kepada Dion.
"Lo dimana?"
"..."
"Masjid mana? Kayaknya gue sama Alina masih jauh sama tempat masjid itu"
"..."
"Oh gue tau, lo sama yang lain tunggu aja disitu"
Dion menyerahkan kembali HP Alina dan langsung ditaruh kedalam saku hoodienya. Hampir satu jam lamanya mereka menunggu hujan reda, tetapi hujan belum juga reda.
"Gue bawa jas hujan nih kalau Lo mau pakai aja soalnya udah jam segini."
"Yang pakai lo aja, kan lo yang bawa."
"Gak usah Dion gue lagi males pakai jas hujan."
"Entar lo sakit terus tante Sara marahin gue."
"Lo gak pakai gue juga gak."
"Udah yuk ah berangkat mumpung hujannya agak reda."
Dion memakai helmnya dan mereka berdua melanjutkan perjalanannya menyusul teman-teman yang lainnya. Dengan keadaan gerimis mereka nekat karena tidak mau mengulur waktu dan takutnya teman-temannya sudah menunggu lama.
Belum ada setengah perjalanan hujan kembali mengguyur jalanan yang mereka lewati, untung di depan ada halte. Halte tersebut ramai orang jika tidak segera berteduh mereka akan kehujanan.
3x panggilan tak terjawab
Alina ingin menelpon Vano kembali tapi hujan sangat deras hingga akhirnya ia memutuskan untuk chat Vano saja.
Tak berapa lama kemudian hujan sedikit agak reda Alina dan Dion memutuskan untuk nekat menerjang gerimis dan waktu juga sudah menunjukkan pukul 12 siang. Mereka akhirnya menuju lokasi yang telah dikirim Vano tersebut.
Semoga kalian suka ya readers🥰
Tinggalkan vote jika kalian suka
Tinggalkan komen jika kurang menarik
Selamat membaca readers❤️
Typo bertebaran harap dimaklumi✌️
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT YOU (REVISI)
Teen FictionTentang dua remaja yang sedang jatuh cinta secara tiba-tiba. Bertemu tidak sengaja dan belum saling mengenal padahal Dion teman mantan Alina, tetapi waktu kelas 10 Alina jarang keluar kelas ia tidak mengetahui jika Dion mantannya. Apakah mereka akan...