11. Terkuaknya sebuah tabir misteri

114 5 0
                                    

andai hati bisa berkata...
akan aku katakan padamu
betapa nestapa duniaku
tanpa kehadiran dirimu
andai hati bisa bicara...
ingin aku bertanya
apa benar hatimu
masih tertuju padaku
andai hati bisa berteriak...
akan kuteriakkan berjuta kata
betapa aku lelah
lelah menunggu tanpa... adanya kepastian darimu

Radinda terlihat lega setelah mengeluarkan seluruh curahan hatinya tentang apa yang dirasakan dan dialaminya selama ini lalu mengunggahnya ke insta story lalu diapun memasuki kamar mandi untuk berwudhu dan mengadu kepada sang pencipta karena hanya dialah sang maha pendengar dan maha mengetahui dan yang pasti hanya DIA yang selalu ada untuknya kapanpun dan di manapun.

"Tok! tok! tok!"

"Dek tidur belum?" Dan dari dalam kamar Radindapun menjawab pertanyaan sang Kakak.

"Belum Mas Radin baru selesai sholat sebentar Radin keluar!"

"Ya sudah jangan lama-lama ada Arimbi datang!"

"Iya Mas suruh tunggu sebentar!"

Bagaspun berlalu menuju ruang tamu dimana ada Arimbi disana
dan merekapun bercakap-cakap secara diam-diam.

"Ada apa dek apa ada sesuatu yang dititipkan Masmu untuk Radin?"

"Iya Mas! Mas Abi galau dan tambah panas badannya setelah baca story Instagramnya Mbak Radin hi...hi...hi dia takut Mbak Radin lari katanya!"

"Abimanyu masih sakit dek!" Tanya Bagas penasaran.

"Iya Mas panasnya masih tinggi dari kemarin! mungkin gegara kecapean dia bolak balik Surabaya Jogja!"

"Masmu itu orangnya gigih dan bertanggung jawab itu yang membuatku sampai saat ini masih mengijinkan dia dekat dengan Radinda! Oh ya emang apa yang Radin bilang sampai bikin Masmu kelimpungan?" Tanya Bagas ingin tahu.

"Mas Bagas lihat sendiri saja! intinya sekarang Mas Abi nyuruh aku kesini buat ngajak Mbak Radin kerumah ketemu sama Mama ada sesuatu yang ingin disampaikan Mama!"

"Oh gitu ya!" Bagaspun terlihat penasaran namun mengangguk mengerti maksud kedatangan gadis itu.

"Ok atur saja hanya Mas titip pesan sama Mas mu itu jangan sampai membuat Radinda lebih terluka!"

Arimbi mengangguk mengerti sambil mengangkat jempolnya.

"Pada ngomongin apa nih kalian berdua serius amat jadi pengen nimbrung!"

Dengan gelagapan Arimbipun menjawab...

"Ah itu Mbak tentang inii kapan Mas Bagas punya waktu luang buat ngajarin aku pelajaran kimia banyak tugas rumah soalnya ya kan Mas!" dan tanpa disuruh Bagas mengiyakan perkataan Arimbi.

"Oh itu kirain apa, oh ya dek Arim kenapa cari aku apa ada masalah?"

"Ituu! Mama mau ketemu Mbak Radin kangen katanya sama calon mantu, juga mumpung Mama ada di Surabaya dan Mbak Radin masih ada biasanya saat Mama datang saat itu pula bertepatan Mbak Radin balik ke Malang begitupun sebaliknya!"

"Hm iya juga sih btw aku juga kangen sama beliau dek kalau begitu let's go kita akan kerumah kamu ayo keburu malam nanti nggak enak juga kalau beliau nungguin terlalu lama!" Arimbi tersenyum sambil mengangkat kedua ibu jarinya

Merekapun berboncengan mengendarai motor Arimbi dalam perjalanan Radinda terdiam dan Arimbi tidak berani bertanya macam-macam dan dalam keterdiamannya pikiran Radindapun melayang

Radinda POV

Satu tahun telah berlalu semenjak Mas Abi pamit padaku tentang sebuah tugas yang akan dijalaninya dengan waktu yang tidak bisa ditentukan.

JANJI SUCI MAS ABI (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang