Chapter 31

1.9K 177 19
                                    

Princess :
Maaf, mungkin aku harus memberitahumu secara mendadak. Tadi aku mencoba menghubungimu, sepertinya kau tengah sibuk. Hari ini aku izin pamit berangkat ke Amerika untuk melanjutkan studiku di sana. Tenang saja, ini bukan alasanku menghindar dari segala masalah ataupun menjauhi kalian. Aku harap kau jangan marah, ya! Kau pun jangan rindu padaku, Soobin Oppa. See you later my big brothahh♡

Baru saja Soobin mengambrukkan dirinya di sofa usai rekaman, daksanya kembali tegak tatkala menerima pesan dari gadis Ahn. Sebelumnya, pertama kali yang ia dapati adalah satu panggilan yang tak sempat ia angkat sebab ponselnya berada dalam mode hening tatkala rekaman. Lekas tungkainya berderap menyelonong masuk ke ruangan di mana giliran Yeonjun tengah rekaman. Ia mengabaikan sergahan produser.

"Ya! Soobin-ah! Apa yang kau lakukan?!"

Yeonjun hanya menatap Soobin datar usai meminta kode izin pada produser di luar sana. Beberapa hari ini usai insiden Yeonjun-Beomgyu membikin disparitas suasana yang tak biasa di antara anggota, terkesan rikuh.

"Ada apa? Apakah itu sesuatu yang penting hingga kau mengacaukan rekamanku?" tanyanya dengan fraksi nada menantang adu mulut. Bagi Soobin sebenarnya enggan sekadar menyapa Yeonjun yang tengah sensitif. Namun, bagaimana pun juga ia anggap krusial jika mengenai Jira.

"Ini tentang Jira."

Ada jeda sejemang usai leksikal jawaban dari belah labium tipis Soobin yang membuat Yeonjun tertegun. Kontan senyuman kecut tersungging simultan memasang headphone yang sempat ia lepas.

"Hubunganku sudah berakhir dengannya. Jadi, ia tak ada ikatan apapun lagi denganku hingga kau memberitahuku segala hal tentangnya. Mungkin kini kau bisa beralih menjadi informan Beomgyu," sarkas Yeonjun.

Benar-benar jika saja ia tak kapabel menahan diri, mungkin sang tertua menyebalkan itu sudah babak belur seperti apa yang dilakukan Yeonjun terhadap Beomgyu. Tak perlu ia berdebat lebih lama dengan si jago berkelit yang agaknya hanya akan menghabiskan semenjana energi. Sebelum ia melenggangkan tungkainya lantas bercerak, "Aku hanya sekadar ingin memberitahumu barangkali kau tak tahu bahwa hari ini Jira berangkat ke Amerika. Ya sudah, selamat bekerja kembali. Maaf, aku mengganggumu, Hyung."

Mendengar perkataan Soobin sempat membuat Yeonjun tertegun, mengabaikan produser yang menginstruksi bahwa rekaman harus berlanjut. Tak perlu berpikir lebih lama lekas ia keluar dari ruang rekaman.

"Ya! Yeonjun-ah, kembali! Rekamannya belum selesai," hardik sang produser.

"Biarkan anggota lain rekaman terlebih dulu. Aku izin keluar sebentar, Hyung."

"Aish, ada apa sih dengan anak-anak ini?" desis sang produser.

Langkah Yeonjun memburu mencari keberadaan Soobin, sang informan. Dugaannya benar jika ia pasti beristirahat di ruang tunggu khusus para idola agensi.

"Dimana Jira?"

Lantas tatapan serta tawa remeh menyorot pada sang tertua. "Ada apa denganmu? Tadi kau seolah-olah tak peduli. Kini kau bertanya dimana Jira berada," sarkasnya.

"CEPAT KATAKAN!"

Benar-benar sentakannya begitu memekakkan rungu. Tanpa memperpanjang masalah serta waktu berdebat dengan sang tertua, lantas helaan napas dikeluarkannya sebelum berujar, "Aku tak tahu pasti kini ia sudah berangkat atau tidak. Aku hanya mendapatkan pesan jika ia hari ini akan berangkat ke Amerika. Mungkin ia sudah berada di bandara."

Tanpa berterima kasih lekas Yeonjun mengayunkan tungkainya berderap memburu menuju parkiran yang terletak di basemen gedung agensi. Beruntunglah hari ini ia membawa mobilnya, bukan diantar-jemput menggunakan mobil perusahaan seperti biasanya. Jadi, ia dengan mudah menancap gas langsung dari agensi. Namun, bodohnya dirinya ia lupa membawa radas komunikasi yang paling penting.

YOU ARE • Choi YeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang