32: Terms or offer

323 21 45
                                    

Terms or offer

"Aku senang, meski aku hanya seseorang yang diam-diam mencintaimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku senang, meski aku hanya seseorang yang diam-diam mencintaimu."_Bella Adelia Elvarette

•Backstreet Relationshit
~•---•~

"Apapun itu, cara lo tetap salah, Gal. Lo korbanin nyawa buat nyelamatin nyawa yang lain. Itu sama aja kalau lo jadiin Bian sebagai tumbal tahu nggak."

"Motif lo buat nyelamatin Bella apa, Gal?" tanya Devan dengan sinis.

Semua orang kini menatapnya dengan penasaran, bahkan Bella yang masih berada dalam dekapan Novan terdiam menoleh ke arahnya.

Regal membuang napas dengan kasar. "Karena seseorang pernah bilang ke gue, lebih baik mati dari pada nggak peduli sama sekali dengan sekitar. Hidup nggak selalu terus berada di atas, roda terus berputar. Ada kalanya kita juga membutuhkan bantuan dari orang lagi," jelas Regal mengusap sudut bibirnya yang berdarah.

Pintu kembali terbuka, membuat mereka semua menepih dan memberi akses untuk masuk. Bunda dan ayah terlihat sangat khawatir. Guratan kekhawatiran nampak jelas di wajah kedunya.

"Bagaimana keadaan adik, kamu?" tanya ayah saat matanya bertatapan dengan Novan.

"Udah lumayan membaik, Yah. Kata dokter Bella dehidrasi juga," jelas Novan.

Ayah mendekat. Mengusap puncak kepala Bella dengan sayang. Matanya mengarah pada kaki dan tangan Bella yang terluka karena ikatan tali tambang, lalu menatap lengan Bela yang tersayat, hati ayah terasa remuk saat melihat luka itu.

Ada apa yang terjadi dengan putrinya Siapa yang melalukan itu semua?

"Yah," panggil Bella dengan pelan, mendongak menatap rahang kokoh ayahnya.

Ayah menunduk. Menatap wajah Bella yang juga penuh dengan luka. Pelipis berdarah, bibir luka, serta pipi yang merah lebam.

"Maaf karena Ayah gagal melindungimu." Ayah memeluk Bella dengan erat. Mencium puncak kepalanya sambil memejamkan mata. Ayah menangis. Ayah merasa gagal untuk melindungi putri kecilnya.

Bella merasakan pipinya terasa panas, gadis itu membuka mata dan melihat ayahnya kembali menangis untuknya. Pria tangguh yang selalu Bella banggakan terlihat lemah mendekapnya.

"Ayah, i'm fine. Nggak ada yang perlu dikhawatirkan. Aku udah ada di depan Ayah sekarang." Bella meletakkan dagunya di bahu ayah menatap Semua orang di ruangan itu. Lagi-lagi dia membuat semua orang khawatir.

"Jangan buat Ayah khawatir lagi," ucap ayah lembut. Membelai rambut putri kecilnya.

"Banyak yang sayang sama aku, Yah. Bahkan secara tidak langsung seseorang telah mengorbankan nyawanya untuk aku."

BiBel Backstreet Relationshit [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang