Wendy menyelam ke dasar danau hitam berbekal beberapa kantong besar untuk wadah mutiara dan dua buah pisau yang tersemat di samping kanan-kiri pinggangnya. Ia kini masih berada di setengah kedalaman danau yang mulai tak tertembus cahaya matahari sehingga Wendy menyalahkan senter kepala yang ia bawa.
Nyanyian duyung setengah manusia mulai terdengar. Makhluk-mahluk karnivora cantik dan tampan itu mulai mendatangi Wendy. Gadis itu mengeluarkan salah satu pisaunya. Pisau itu adalah pisau khusus yang terbuat dari campuran sisik naga yang diternak oleh negara seberang yang terkenal bisa membuat manusia duyung enggan memangsa seorang penyelam. Para manusia duyung itu tersenyum sengit saat melihat kilauan pisau Wendy dan bernyanyi kian keras sambil menjauhi gadis itu.
Wendy hampir sampai di dasar danau dan di sambut oleh ikan-ikan dan peri-peri danau yang mengeluarkan cahaya dari tubuh mereka. Para manusia duyung tak bisa masuk ke bagian dalam ini karena merupakan wilayah perbatasan dengan para manusia danau. Manusia danau memiliki fisik sama seperti manusia darat namun mereka memiliki selaput diantara jari-jari tangan dan kakinya untuk mempermudah berenang. Mereka tinggal di dalam gua-gua atau membuat rumah mereka dari batu-batu yang ada di dasar danau. Mereka juga terkadang membeli batu dari daratan dan mereka bekerja sebagai peternak mutiara yang bisa mengeluarkan cahaya.
Wendy di sambut oleh Clara, sang gadis danau hitam partner bisnisnya. Gadis itu memberi Wendy kurma danau agar partner bisnisnya itu bisa leluasa bernafas dan berbicara di dalam air. Clara mengajak Wendy masuk ke peternakan kerang mutiara miliknya. Kerang-kerang itu berukuran tiga meter sampai lima meter tergantung jenisnya.
Mutiara terbaik adalah mutiara yang dihasilkan oleh kerang berukuran tiga meter karena mutiaranya tak sebesar mutiara dari kerang berukuran lima meter sehingga mutiara ini lebih mudah dibawa. Kerang tiga meter menghasilkan mutiara berdiameter kurang lebih sepuluh sampai dua sentimeter. Mutiara terkecil adalah mutiara sepuluh sentimeter dan paling banyak diminati serta paling bercahaya terang. Cahaya yang dihasilkan mutiara dari kerang tiga meter ini juga lebih awet bisa sampai satu bulan penuh. Hal yang membuat harga mutiara kerang tiga meter ini melambung tinggi adalah karena mutiara itu bisa mengikat kontrak dan bisa di ajak berkomunikasi dengan cara menuliskan kalimat dengan jari di atas permukaannya.
Clara mengatakan bahwa ada sepuluh kerang yang siap dipanen hari ini. Wendy tersenyum riang karena jumlah itu lebih banyak dari perkiraannya. Clara dibantu oleh para pekerjanya memanen mutiara itu dan mengecek satu persatu kelayakan mutiara itu agar tak terjadi masalah ketika dibawa ke daratan. Lima dari sepuluh kerang itu adalah kerang yang bertugas mengerami mutiara yang sudah terikat kontrak dan pemiliknya akan mengambil mutiara itu di toko milik Wendy. Mutiara yang sudah terikat kontrak maupun mutiara yang sudah terlalu lama beranda di daratan harus rutin dierami olah kerang danau hitam untuk mengisi kembali energinya agar bisa mengeluarkan cahaya kembali.
Para pekerja Clara sudah mengangkat mutiara-mutiara yang dibeli oleh Wendy, Wendy menyerahkan satu tas uang internasional kepada Clara. Gadis danau hitam itu sangat percaya kepada Wendy, ia tak perlu menghitung jumlah uang itu karena biasanya justru uang yang diberikan oleh Wendy selalu lebih. Uang internasional adalah mata uang yang digunakan oleh manusia darat dan manusia air. Uang itu terbuat dari campuran rumput laut, serat daun bunga matahari dan air mata buah menangis. Bentuk uang itu persegi panjang layaknya yang digunakan dalam keseharian manusia darat maupun air.
Manusia air terdiri dari penghuni danau, sungai dan laut. Pusat pemerintahan mereka ada di laut terdalam yaitu palung kehidupan. Manusia darat terdiri dari manusia yang hidup di daratan rendah dan tinggi, pesisir dan tepi sungai maupun danau. Pusat pemerintahan manusia darat berada di kutub Utara dan Wendy adalah keturunan raja pertama yang diusir dari kastil es beberapa ratus tahun yang lalu. Ia tak sehebat leluhurnya yang bisa bernapas dalam air seperti manusia air dan berbicara layaknya mereka, dia adalah keturunan campuran dengan manusia darat biasa namun satu keunggulan yang selalu diwarisi oleh keturunan raja pertama yaitu fisik yang sangat tangguh dan kecerdasan yang luar biasa.
Para pekerja Clara memikul mutiara milik Wendy dan mengantarkan gadis itu sampai ke tepi sungai. Saat ia melewati danau tengah ia sempat menjulurkan lidahnya pada salah satu duyung pria, ia sangat suka melakukan hal itu. Manusia duyung itu nampak kesal karena tak bisa memangsa Wendy yang sedang diantar pulang oleh para pekerja Clara.
Para pekerja Clara menaikkan kantung-kantung berisi mutiara ke kereta naga milik Wendy. Naga milik Wendy berwarna hitam dengan mata biru yang indah. Di atas punggung naga itu terdapat kereta berbahan baja dengan supir dan beberapa pekerja Wendy.
Gadis itu tak lupa memberikan beberapa lembar uang internasional kepada mereka. "Belikan anak dan istri kalian makanan yang enak dan baju yang bagus." Ucap Wendy dengan senyuman hangat. Para pekerja itu memeluk Wendy bergantian sebagai tanda terimakasih. Senyuman gadis itu tak luntur sampai pekerja-pekerja itu masuk ke dalam danau.
Tepi danau ini sangat banyak toko dan nelayan pencari sayuran danau yang mulai menyiapkan alat selam dan alat keselamatan mereka. Atensi Wendy beralih kepada manusia duyung yang memanggil Wendy, ia adalah pria yang ia ejek tadi. Wendy menghampirinya dengan senyum jenaka.
"Kau tampan sekali. Hei jangan pasang wajah begitu tadi aku hanya bercanda." Ucap Wendy lalu duduk di samping pria itu yang masih enggan mengubah ekornya menjadi kaki.
Wendy memegang ekor pria duyung itu. "Ku dengar sisik kalian ampuh untuk mengobati penyakit dalam." Wendy menatap mata pria itu dalam.
"Ambil saja beberapa sisikku jika kau menginginkannya." Ucap pria itu.
Wendy benar-benar mencabut beberapa sisik pria itu kemudian ia masukkan ke dalam botol kecil. "Terimakasih! Aku sungguh berterima kasih." Wendy memasangkan sebuah gelang yang berasal dari emas dengan hiasan bunga kecil-kecil berwarna hitam kemerahan. Bunga itu adalah bunga langka yang hanya bisa tumbuh pada logam mulia emas dari daratan yang sangat jauh.
Pria itu heran dengan hadiah yang begitu luar biasa yang diberikan oleh Wendy. "Aku benar-benar membutuhkan sisik manusia duyung, ayahku sedang sakit keras dan tabib terbaik pun sudah angkat tangan. Tabib itu hanya berkata bahwa ayahku bisa sembuh jika meminum air rebusan sisik manusia duyung. Aku pikir mustahil tapi ternyata dengan menjulurkan lidahku padamu aku bisa mendapatkan ini." Wendy tertawa.
"Kau ini benar-benar." Ucap pria itu heran.
"Kalian para manusia duyung sangat gencar memburu para penyelam sepertiku. Apa alasannya?" Tanya Wendy.
"Daging kalian lezat." Jawab pria itu singkat.
Wendy hampir saja muntah. "Aish! Menjijikkan. Ini bukan zaman saling memburu antar ras manusia lagi. Kenapa kalian tak patuh pada undang-undang internasional? Aku tak habis pikir." Ucap Wendy.
"Kau gadis yang menarik. Aku Jaehyun, salam kenal." Jaehyun mengulurkan tangannya.
"Aku Wendy. Ayo ikut bersamaku! Aku akan mengajakmu berkeliling tokoku dan desaku agar kau mengerti betapa indahnya dunia jika saling menghormati dan saling tidak memakan seperti zaman nenek moyang kita yang masih kalian anut itu." Wendy tersenyum lebar dan menarik paksa Jaehyun yang dengan cepat mengubah ekornya menjadi kaki. Untunglah ekornya tak patah karena Wendy menariknya, ah tidak gadis itu menyeretnya.
"Renjun, ayo jalankan keretanya!" Ucap Wendy pada adiknya yang merupakan sopir dari kereta naga itu. Wendy menoleh pada Jaehyun yang duduk di sampingnya dan tersenyum sambil menampakkan gigi-gigi putihnya.
Kereta naga itu terbang tinggi melewati banyak danau hitam dan pegunungan yang hijau. Jaehyun menatap Wendy lama. "Jangan melihatku seolah aku adalah daging segar. Ini makanlah." Wendy menyodorkan toples kecil yang berisi buah anggur.
Jaehyun hanya menatap satu biji anggur yang ia pegang. "Itu namanya buah anggur." Ucap Wendy.
Pria itu kemudian mencoba menggigitnya dan mengunyahnya. "Manis." Ucap Jaehyun.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blood Of First King
FantasiMinyak hijau adalah penemuan berharga di zaman ini. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa memakainya karena belum dipasarkan sedangkan orang-orang selain mereka menggunakan mutiara yang bisa mengeluarkan cahaya dari danau hitam. Penambang mutiar...