Yang indah itu memang cuma bisa di pandang tanpa bisa di genggam.
Haply Reading🐾
¤¤¤¤
Aletta sudah duduk manis di kantin bersama teman barunya, mereka sedang menikmati jam istirahan dengan mengisi perut mereka.
"Woy, put ko lo tinggalin gue sih." Teriak seseorang.
Putri yang mendengar teriakan tersebut hanya menepuk jidat, sedangkan Aletta hanya menaikan sebelah alisnya.
"Siapa tuh?" Tabya Aletta penasaran.
"Itu sahabat gue si Nabila. Gue lupa tadi udah bilang mau nyamperin ke kelasnya."
Aletta yang mendengar penjelasan dari Putri hanya ber'oh'ria.
"Kesel aing ka sia." Ujar Nabila saat sudah duduk di bangku kantin.
Aletta cukup mengerti beberapa kalimat sunda, dan Aletta cukup mengerti apa yang Nabila katakan.
"Yaelah bil ngalem kali ngegas mulu." Ujar Putri.
"Lagian lo nya suka banget ninggalin."
"Yaudah maaf deh."
Karna tak ingin terus berdebat dengan Nabila akhirnya Putri meminta maag karna telah meninggalkan Nabila.
"Loh lo kan anak baru itu." Ujar Nabila saat melihat Aletta.
"Iya kenalin dia Aletta temen sekelas gue sekarang." Bukanya Aletta yang menjawab malah Putri
"Hai, kenalin gue Nabila Cassandra, panggil aja bila." Nabila memperkenalkan dirinya sambil tersenyum dan mengulurkan tanganya.
"Gue Aletta," Ucap Aletta sambil menerima uluran tangan dari Nabila.
"Pindahan dari mana Ta?" Tanya Nabila di sela makannya, sebelum Nabila datang ke meja yang di tempati oleh Putri, Nabila terlebih dahulu memesan makanan dan sekarang Ia sedang memakannya yang baru saja sampai.
"Gue dari jakarta," jawab Aletta seadanya.
"Terus kenapa lo pindah?" Tanya Nabila lagi.
Aletta sempat berpikir alasan apa yang membuatnya pindah dari Jakarta ke Bandung, Putri yang melihat Aletta merasa tak nyaman atas pertanyaan Nabila.
"Kepong banget sih lo bil, udah buruan makan bentar lagi bel." Tungkas Putri, sedangkan Aletta merasa bersyukur Putri mengerti dengan gerak geriknya yang merasa tak nyaman.
Ada sesuatu yang mengharuskan Aletta pindah dari Jakarta, tentu itu bukan masalah mudah yang harus Aletta ceritakan ke teman barunya. Karna semua masalah tak harus di ceritakan ke orang lain bukan? Itu lah pendirian Aletta, ia tak akan menceritakan alasan kepindahannya ke sembarangan orang. Meski nanti kedepannya Ia akan berteman dengan Putri dan Nabila lebih dekat tapi sekarang bukan saatnya menceritakan perjalanan hidup Aletta.
"Udah kan makannya? Yuk ah ke kelas bentar lagi bel." Ajak Putri kepada teman temannya.
"Eh kalian dulu aja deh, gue mak ke toilet dulu." Ujar Aletta kepada Putri.
"Mau gue anter gak?" Tanya Putri pasalnya Aletta baru setengah hari berada di sekolah takut ke sasar.
"Gak usah deh, sok duluan aja."
"Beneran nih? gak mau di anter, ntar lo ke sasar lagi." Kali ini Nabila yang mengeluarkan suarannya.
"Nggak usah, udah sana kalian ke kelas duluan aja." Setelah itu Putri dan Nabila hanya menghela kan nafas, satu fakta yang mereka ketahui sekarang Aletta keras kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unreachable
Romance[HIATUS] Tolong di maklum Bila banyak kesalahan dalam penulisan! *** Siapa yang akan menyangka, kepindahan Aletta ke Bandung akan mempertemuka Ia dengan laki-laki yang dingin. Dalam pertemuan pertama mereka laki-laki yang bernama Aksa Delvino Abipu...