Part 1

76 6 0
                                    

BRAKK-!!
Truk besar melaju sangat kencang dan menghantam semua yang ada di depan nya,Truk itu terus melaju tanpa henti tanpa sadar menghantam mobil di depannya. mobil dan Truk tersebut sama sama terpental jauh.
"sayangg awasss-!!" sepasang suami istri yang berada di mobil itu pun jatuh kejurang yang tak jauh dari jalan raya dan Truk yang menabrak mobil tersebut meledak
BOOM-!!
suara ledakan yang sangat besar,orang beramai-ramai menghampiri tempat kejadian setelah beberapa saat api yang berada dari Truk tersebut mulai memadam. Pemadam kebakar,ambulance serta polisi pun datang,mencari lokasi mobil yang jatuh kejurang. cukup menghabiskan waktu lama mencari keberadaan mobil tersebut.
"sayang sadarlah" seorang wanita menggenggam erat tangan sang pria,terus memanggil nama suami nya yang penuh dengan darah
"bertahanlah demi anak kita" wanita itu terus menggenggam erat tangan suami nya sambil memegang perut nya,wanita itu hamil besar,seluruh tubuhnya di penuhi luka. wanita tersebut berteriak kecil berharap ada seseorang yang mendengar suara nya.
"tolong selamatkan suami saya tolong" wanita itu sudah tak sanggup untuk bertahan,kepalanya terasa berat dan mata nya mulai meredup,samar samar dia mendengar suara langkah kaki orang. dia masih bisa melihat sekilas orang-orang yang mengangkat suami nya keluar dari mobil.
"tolong selamatkan kan anak saya" suara yang begitu pelan,seperti bisikan kecil. dan wanita tersebut mulai menutup matanya perlahan.
"pakk pakk pria ini sudah tidak bernapas!" ujar seorang pria yang mengenakan pakaian polis,pria lain pun yang mengenakan pakaian yang sama menggangkat tubuh pria itu,dan langsung membawa nya ke mobil ambulance.
"bagaimana wanita itu?" ujar pria lainnya mungkin dia seorang komandan.
"dia masih bernapas pak!"
"cepat bawa ke ambulance,kita harus segera menyelamatkan nya!" perintah seorang pria tua. para penyelamat segera bergegas membawa wanita dan pria ini kerumah sakit.
"apakah ada saudara yang bisa dihubungi?" ujar seorang dokter yang baru saja keluar dari ruang operasi.
"ada dok,kami menemukan ponsel pria itu di mobil dan melihat panggilan terakhir yang dilakukan nya,kami baru saja menghubungi nya,sebentar lagi sampai" ujar polisi tersebut secara ringkas
"baiklah operasi akan segera dilaksanakan" dokter pun memasuki ruang operasi. tidak beberapa lama sepasang suami istri dan seorang anak laki laki yang masih berumur 4 tahun berlari ke arah polisi dengan keadaan cemas.
"pak polisi ada dimana adik saya!" wanita itu bertanya terburu buru kepada polisi sambil menangis
"ada di dalam melakukan operasi,mereka perlu mengambil Anak yang dalam kandungan nya,karena keadaan sang ibu sangat kritis,dokter berpesan dia ingin menemui kakak nya,apakah anda kakak nya?"
"iya dok saya kakak nya,Terima kasih dok" wanita itu langsung masuk ke ruang operasi
"jihyooo hiksss kenapa kenapa hikss kau beginii" wanita itu terus menangis tanpa henti dan terus menggenggam erat tangan adik nya
"eonn....eonnie de...dengarkan ak...akuu.." ucap jihyo dengan terbata bata,di kepalanya terus mengeluarkan darah
"kau pasti hiks selamat pasti hikss selamattt!!" nayeon terus menangis.
"aku.. akuu ingin..ana..anakku selamat...aku..mohon Terima lah...anak...ukhukk anakk ku sebagai anakmu eon..eonn jaga..jaga dia,jangan biarkan...di...dia menangis...dan berjanjilah...eonn" mata jihyo mulai meredup
"tidakk jihyoo jangan seperti ini,aku mohonn" nayeon semakin menangis
"kal...kalau ana...anakku su...sudahh nikahkan...di...dia dengan...putra ku...berjanjilah eonnie...berjanjilah..." perlahan genggaman tangan itu terlepas,mata jihyo tertutup dan napas nya berhenti.
"dok ayok lakukan operasi sekarang,nyonya silakan tunggu diluar" suster menarik pelan tangan nayeon keluar ruang operasi
"tidakkk tidak seperti inii,ku mohon selamat kan adikku aku mohon!!!" nayeon terus berteriak dan menangis,suami nya pun langsung memeluknya erat
"tenangkan hati mu nayeon,jangan seperti ini" Jin yang tak lain suami nayeon terus memeluknya dengan erat,nayeon yang terus menangis membuat sang pangeran kecil nya ikut bersedih,Jimin anak yang berusia 4 tahun itu terus menatap ruangan operasi dan berguman pelan
"Bibi.."

~3 jam kemudian

Oekkkk oekkkkkk!!!
Suara tangisan seorang bayi terdengar begitu keras,Nayeon yang sudah tidak menangis lagi berda dipelukan Jin langsung menatap Jin
"operasi berhasil hikss Jin operasi berhasil hikss mereka menyelamatkan jihyo kecil hikss" nayeon mulai terisak lagi.Jin tersenyum samar lalu mengusap kedua mata istri nya
"dia malaikat kecil kita jangan menangis,jihyo tidak akan bahagia jika melihat kamu begini" Jin mengecup kedua mata nayeon,dan melihat putra nya
"Jimin"
"Ndee appa?" Jimin menatap polos appa-nya
"Ayok lihat adik mu" Jin tersenyum ke arah Jimin,Jimin mengangguk dan tersenyum juga. Nayeon yang melihat suami dan anaknnya tersenyum diapun tersenyum.
"Jihyo aku berjanji tidak akan ada kesedihan lagi,tidak akan membuat anak mu menangis,bahagia lah disana Jihyo Suga"



MARRY MY LITTLE ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang