03

558 32 1
                                    

Pagi yang begitu cerah, sampai pantulan sinarnya membangunkan putri yang sedang hibernasi.

"Jam berapa ini?"
Kedua bola mata Jungkook otomatis membulat melihat jarum jam tepat diangka 9.

"Sial! Aku terlambat masuk kantor!"

Jungkook berlari ke kamar mandi dan bergegas membersihkan diri. Hanya butuh waktu 15 menit untuk siap semuanya. Jungkook tak suka bersolek apalagi memikirkan penampilannya. Yang penting sopan dan nyaman.

Dengan kekuatan supernya, ia berlari melebihi Ferrari merah milik tetangganya. Tunggu, itu berlebihan.

Jarak rumah sewa milik Jungkook ke halte bus cukup menguras tenaga. Kalau ia berlari selama satu bulan penuh, mungkin betisnya bisa kekar.

Untung saja bus dengan rute ke arah kantornya masih ada.

'Sial. Ini semua karna Rose. Mengajakku jalan sampai malam'
Sepanjang perjalanan hanya umpatan yang Jungkook gumamkan.

Padahal ia sendiri yang mengiyakan semua permintaan Rose.

Jam tangan coklat yang Jungkook kenakan menunjukkan pukul 9.30am.
Dia terlambat 30 menit.

Langkahnya mengendap-endap memasuki kantor yang sudah menggajinya selama 3 tahun terakhir. Takut kena semprot sang atasan.

"Permisi Nona. Kau menghalangi jalan ku"
Suara pria tepat di belakang Jungkook.

"Astaga!!"
Jungkook melompat persis seperti kelinci.

Nada tingginya menjadi pusat tatapan beberapa pasang mata. Jungkook mengkerut seperti maling yang sedang tertangkap basah.

Dan ternyata, yang menangkapnya sang pimpinan perusahaan. Habis sudah riwayat Jungkook.

'Mati aku'
Dalam hati Jungkook sembari tersenyum seolah tak berdosa.

"Woah... Hebat sekali anda nona Jung. Terlambat 30 menit, ditambah meneriaki sang atasan. Nyali anda besar juga"
Cha Eunwoo tersenyum tipis.

"Maaf tuan Cha. Saya terlam...."
Ucapan Jungkook terpotong.

"Datang ke ruangan ku sekarang"
Bisik sang atasan sembari melewati Jungkook.

Jungkook mengekor di belakang, tak berani menatap punggung sang bos.

"Sepertinya Jungkook akan di pecat"
Kata salah satu karyawan.

"Sstt! Jangan asal bicara. Tidak mungkin Jungkook dipecat. Bisa rugi perusahaan"

"Kau ini jangan kolot. Masih banyak orang yang lebih berbakat dari dia tahu"

"Hei kalian! Bisa diam tidak!"
Seketika mereka terdiam mendengar perintah Rose.

...

Di Ruangan sang CEO tampan.

Jungkook masih tertunduk. Dia hanya takut dengan atasannya di kantor. Bisa-bisa dia jadi gelandangan kalau berani berulah lagi.

"Tuan Cha Eunwoo. Saya benar-benar minta maaf. Tolong jangan pecat saya. Saya salah, hari ini terlambat. Tapi sungguh, tadi saya tidak meneriaki anda. Itu... Saya spontan karna kaget"

"Hahahaaa... Lucu sekali kau. Tenang, aku tidak akan memecatmu begitu saja. Aku hanya minta mulai sekarang kau harus memperlakukan ku dengan baik, dan menuruti semua yang aku perintahkan. Kalau ada sesuatu yang tak ku suka, kupastikan besok ada SP di mejamu. Mengerti?"

'Apa? Apa maksudnya?'

"Kenapa diam saja?"
Tanya Cha Eunwoo sekali lagi.

"Iya Tuan Cha, saya mengerti"

"Good girl. Sekarang kau boleh keluar"
Sang Bos tersenyum mengisyaratkan akan kemenangan.

Jungkook keluar dari ruangan dengan pikiran yang bingung. Dia masih heran dengan ucapan bosnya.
'Apa maksudnya? Kenapa dia? Aneh'

"Jung! Kau tidak dipecat kan?"
Tanya Rose heboh.

"Tenang. Aku masih disini"

"Syukurlah. Tadi di dalam kau pasti diceramahi Tuan Cha ya? Sudah, tak usah diambil hati. Namanya bekerja dengan orang ya seperti ini Jung. Semangat ya!"

Jungkook hanya membalas dengan senyuman lebar.

'Tapi aku merasa ada yang aneh'



💜TBC

PAIN - TAEKOOK GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang