11~rumah di sita?!

13 1 0
                                    

SEKIAN LAMAA... AKUU GA APDET
biasa rang sibuk><
vote ya jagn lupa))((
.
.
.
.
.
.
.
.
.
 
/\/\/\ daerah rawan ke-typo-an/\/\/\

Kini asha tengah berbaring di kasur rumah sakit yang sama seperti bundanya, shana masih belum sadarkan diri juga. Penjelasan dokter nya, maag shana kambuh, bisa separah ini karena penyakit maag shana sudah bukan sekedar maag biasa melainkan sudah ke tahap hati hati istilahnya.

Reinal mengelus selang infus di lengan shana, lalu menatap mata shana yang di hiasi dengan bulu mata yang lentik namun pendek terkesan manis. Sesekali reinal menghela napas menunggu shana yang tak kunjung sadar diri, hal nya dirinya belum mengabari bunda shana,karena ia takut saat ia kabari bunda, sakit bunda malah tambah parah.

"Huhhh, kapan si bangunnya,"

"Nasi goreng gue belum habis sha,"

"Kalo lo tanya knpa ga di habisin,"

"Jawabannya... YA GARA GARA LO LAH!"

"hufftt, lo denger gue ga sih?"

"Ayoo bangun, gue ngerasa bersalah belum ngabarin bunda,"

"Sayang cinta lope ayoo wake up," ucap reinal yang terus terusan bermonolog sendiri.

"Sayy-

"Eugghhhh." mata reinal membelo saat mendengar lenguhan kecil shana.

"Emang ya asha kalo di panggil sayang nurut juga!" batinnya.

"Shaaa! lo udah sadar?!" tanya reinal dengan antusias.

"Ka-mu siap-a?" tanya shana dengan tatapan heran.

"Lo ga lagi bercanda kan sha?" kata reinal.

"Siapa?"

"Heh lo sakit maag ya! perut yang bermasalah bukan otak," ucap reinal sedikit ngegas.

"Aku? sakit maag? maag tu apa?" tanya shana yang masi terbingung.

"Asha kejedot di dalam mimpi apa gimana ya?"

"Maag tuh nama bibi lo.. Inget ga?!"

"Ohh bibi." Shana mengangguk angguk paham.

"Lo ga beneran amnesia kan sha?"

"Apa sha?"

"Iyaa asha sayyyanggg," kata reinal dengan wajah polosnya.

Shana menahan tawa nya serta blushing yang pasti sudah memerah di pipinya.

"Ko pipi nya merah?" tanya reinal.

"Ihh apaansih! ga lucuuu,"

"Halah lo! ga jago akting sha,di kata sayang aja udh luluh," ucap reinal sambil mengambil mangkuk yang sudah tersedia di atas nakas.

"Nih makan dulu," ucap reinal lagi.

"Makan tuh apa?"

"Mata lo gue makan!" ucap reinal secara ngegas.

"Ihh galakk,"

**************

Setelah 3 hari bunda di rawat, akhirnya bunda sudah diizinkan untuk pulang, sedangkan shana hanya butuh 2 hari saja untuk di rawat.

"Udahh beres smua sha?" tanya reinal, shana mengangguk sambil menepuk nepuk tangannya.

Shana menghampiri reinal, tatapannya tiba tiba sendu.
"Rei, makasi yah. Gue gatau kalo ga ada elo gue sama bunda bakal gimna, ayah bahkan ga jenguk sama sekali."

SHAREIITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang