▪▪▪
"Brengsek! Bodoh! Kenapa mereka harus tumbang?!!"
Jinho memaki dengan suara tertahan menyadari teman-temannya sudah tertembak. Bagaimana bisa Yang Seok yang bahkan ahli menembak bisa terkena bidikan polisi sialan itu?!
"Lepaskan aku! Lebih baik kau menyerah saja atau mereka akan membunuhmu!" Hyun-Ra berteriak kesal mengamati kepanikan Jinho sementara lelaki itu tidak mau melepasnya. Jinho menyeret Hyun-Ra ke sudut rumah hingga kemudian mendekat ke pintu belakang. "Lepaskan aku!!"
"Diam!!"
Jinho tak menggubris berontakan dan kemarahan Hyun-Ra, tak mempedulikan ringis kesakitan gadis itu karena cengkeramannya. Ia tahu di belakang rumah ada polisi, menunggunya keluar, dan ia tidak mungkin melewati pintu atau itu namanya menyerahkan diri. Sementara teman-temannya sudah terkapar tak berdaya dan tak lagi berguna buat dirinya. Jinho kebingungan dan semakin panik, tidak menyangka kalau mereka akan membawa orang-orang berseragam untuk menyerangnya.
Benar-benar sialan putra kembar Cho itu! Mereka tidak mengindahkan peringatannya!!
Jinho memutuskan sesuatu, ia harus keluar dari rumah ini atau ia akan terus terkepung. Ia harus bisa melewati polisi-polisi itu dan mencapai ke mobil. Setidaknya kalaupun mereka tetap mengejar, berada di jalanan akan lebih leluasa baginya dengan keahlian yang ia miliki.
Dan Shin Hyun-Ra yang akan menjadi senjatanya.
Jinho membuka pintu belakang dan lampu tajam langsung tersorot ke arahnya, polisi sedang dalam sikap siaga dengan alat-alat bidikan yang terarah. Jinho mendekap leher Hyun-Ra dan menempelkan sebuah pistol di pelipisnya, membuat gadis itu memekik tertahan, ketakutan.
"Jangan ada yang mendekat atau peluru ini akan menembus kepalanya!" Jinho memberi ancaman pada para polisi dan pengawal, sedangkan kakinya bergerak sedikit demi sedikit menuju mobil dengan mata yang terus mengawasi pergerakan sekitar. "Aku katakan lagi jangan ada yang mendekat, atau aku tidak segan untuk membunuh gadis ini!"
"Tahan tembakan!" Suara salah satu polisi memberi instruksi pada yang lain. "Korban dalam bahaya, tahan tembakan!"
Namun tiba-tiba gerakan seseorang yang tidak semua duga mendekat cepat dari samping rumah dan langsung menerjang Jinho dengan keras, membuat Hyun-Ra yang berada dalam cengkramannya ikut terjatuh ke tanah. Pistol Jinho terlempar karena gerakan terkejutnya, hingga saat ia mendongak, Cho Kyuhyun sudah berdiri murka dengan amarah yang siap menelannya.
"Kyuhyun ...." Bibir Hyun-Ra menggumam menatap Kyuhyun penuh harapan, ia merasakan sakit di lututnya karena membentur tanah tapi tidak ia hiraukan. Pria itu menghampiri Jinho lalu menariknya untuk menyarangkan pukulan, membabi buta.
"Seharusnya kemarin kubunuh saja kau dengan tanganku! Kenapa kau tidak gunakan dengan baik kebaikanku? Kau benar-benar tidak pantas diberi ampun!" Hantaman Kyuhyun melayang berkali-kali hingga Jinho kewalahan dan ambruk di tanah, tak mampu untuk melawan. Lelaki itu ternyata tidak cukup mempunyai keahlian dalam bela diri.
Tetapi keberuntungan masih mengasihi Jinho, ia menemukan pistol yang tadi terlempar tergeletak tak jauh darinya, membuatnya bisa dengan mudah meraih benda itu lalu mengarahkannya pada Kyuhyun.
Hyun-Ra membelalak melihat itu, terperangah.
TIDAK!!
Hingga kemudian suara tembakan mengejutkan Hyun-Ra, begitu jelas di matanya bagaimana peluru itu menembus tubuh Kyuhyun.
"Arrg!!"
Arrg!!
"KYUHYUN!!" Hyun-Ra menjerit, nyawanya seperti tercabut melihat Kyuhyun tertembak, seolah timah panas itu melesat padanya dan menghentikan detak jantungnya, mengakhiri hidupnya. Gadis itu berdiri nanar, tertegun syok, dua bulir airmata mengalir hingga rasa cemas dan takut kehilangan dalam sekejap meremukkan hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tears Of Love (Completed ✔)
Подростковая литератураTak banyak yang Hyun-Ra inginkan dalam hidupnya selain menikah dengan Daehyun dan menjalani kebahagiaan bersama pria yang dicintainya. Tetapi petaka mulai terjadi saat ia bertemu Kyuhyun, adik kembar Daehyun, yang kemudian menghamilinya dan membuatn...