Chapter 1: Triple Jeongwoo

3.6K 349 34
                                    

Hari ini para anggota Treasure telah menyelesaikan syuting Question Parade w/ Treasure. Meskipun jadwal mereka yang sangat padat di hari-hari sebelumnya, mereka tetap menampilkan keceriaan selama syuting. Itu semua mereka lakukan dengan satu tujuan, demi para penggemar mereka, Teume.

"Akhirnya bisa bersantai juga," ucap Junkyu dan Doyoung bersamaan sambil menghempaskan diri mereka di sofa. Jihoon hanya tertawa melihat muka kelelahan teman-temannya tersebut. Mereka berencana untuk makan bersama di dorm, sehingga penghuni dorm dua, dengan Jihoon sebagai leader-nya, merapat ke dorm satu, dengan Hyunsuk sebagai leader-nya.

"Siapa yang kebagian memesan makanannya hari ini?" ucap Jaehyuk.

Junghwan langsung menepuk dahinya. "Aku, hyung. Maaf Junghwan lupa. Aku pesankan sekarang," ucap Junghwan sambil buru-buru memesan makanan.

"Dam, dimana Haruto dan Jeongwoo?" ucap Yoshi. Mereka semua sudah di dalam dorm, tetapi kedua maknae tersebut belum menunjukkan batang hidungnya.

"Merekaꟷ" ucap Yedam yang langsung terpotong dengan suara menggelegar Haruto.

"MAKHLUK JADI-JADIAN, CEPAT LEPASKAN AKU," ucap Haruto yang risih karena Jeongwoo memeluk lengannya sepanjang perjalanan ke dorm.

"Haruto, tolong dijaga mulutnya. Kalau Teume dengar bagaimana?" ucap Hyunsuk panik. Leader Treasure tersebut takut banyak Teume yang tumbang hatinya jika mengetahui interaksi tak bersahabat mereka sekarang ini.

"Tenang, hyung. Aku sudah cek tidak ada penggemar yang mengikuti kita kesini," ucap Haruto.

"Haruto ini membingungkan sekali. Kalau didekati saat on kamera, senyum-senyum polos. Kalau didekati saat off kamera, marah-marah. Aku kan bingung harus bersikap apa," gerutu Jeongwoo sambil memanyunkan bibirnya.

"Bocah laknat, tidak usah memasang tampak sok manis begitu. Tidak pantas untukmu," ucap Haruto sinis.

"Aku memang sudah manis dari lahir, Rutoku yang paling tampan," ucap Jeongwoo dengan senyum merekah. Jaehyuk yang sedang minum susu pisang hampir memuntahkannya di muka Asahi. Mashiho dan Junkyu menutup mulut mereka yang mengangga karena shock. Doyoung dan Junghwan melotot melihat sikap Jeongwoo. Yoshi berdoa untuk kewarasan jiwa Jeongwoo. Hyunsuk, Jihoon maupun Yedam tidak bisa berkata apa-apa.

"Manusia tanpa akhlak, kalau ngomong itu dipikir dulu. Lihatlah, semua shock mendengar ucapanmu," ucap Haruto kesal.

"Apa kamu serius mengatakan hal tadi?" ucap Junkyu masih dalam kondisi shock.

"100% serius. Ruto kan memang tampan sekali," ucap Jeongwoo bersemangat. Semua yang mendengar berasa ingin muntah.

"Pemuda benalu ini kapan hilangnya, Jaehyuk hyung?" ucap Haruto yang lengannya masih dirangkul erat oleh Jeongwoo.

"Mana aku tahu, Watanabe. Kamu harusnya bertanya sama yang punya tubuh," ucap Jaehyuk sewot.

Haruto menatap Jeongwoo horror, dimana anak itu menampilkan wajah semanis mungkin. Sebenarnya, jika Jeongwoo sendiri yang melakukannya, Haruto pasti fine-fine saja. Tapi masalahnya, yang dihadapannya ini bukanlah Jeongwoo. Jika harus memilih, Haruto lebih baik koma seumur hidup daripada diikuti oleh anak ini.

"Tapi jujur, Uwu kesal sekali dengan sikap Ruto tadi," ucap Jeongwoo sambil melepaskan genggamannya. Haruto mengucapkan beribu-ribu syukur kepada Tuhan karena sudah terlepas dari Jeongwoo.

"Tidak usah sok imut dengan menyebutkan diri uwu. Memangnya apa yang membuatmu kesal?" balas Haruto.

"Saat syuting tadi. Waktu giliranku, Ruto malah meluk mesra Yedam hyung," ucap Jeongwoo sambil menunjuk Yedam dan memasang wajah cemberut.

"Mohon maaf ya, hanya orang-orang imut alami yang akan Haruto peluk," ucap Haruto santai.

"Maksudnya?" ucap Jeongwoo dengan muka polosnya.

"YEDAM HYUNG JAUH JAUH LEBIH IMUT DARI KAMU, MAKANYA HARUTO PELUK YEDAM HYUNG. Paham?" ucap Haruto tepat di depan wajah Jeongwoo. Jeongwoo terdiam sejenak ketika mendengar bentakan Haruto. Entah kenapa, Jaehyuk maupun Yedam merasakan aura gelap di sekeliling mereka saat ini.

Tanpa aba-aba, Jeongwoo langsung mencengkram kerah baju Haruto dengan kuat. Ia juga melihat Haruto dengan tatapan tajam, yang mampu membuat bulu kuduk siapa saja berdiri.

"Bisa kamu ulangi lagi kata-kata itu, Watanabe Haruto?" ucap Jeongwoo dengan suara yang lebih berat dari yang tadi. Sial, kenapa dia memanggil si singa tidur ini, gerutu Haruto dalam hati.

"Jeongwoo," ucap Haruto lirih dan terbata-bata.

"Tidak usah memanggil Jeongwoo untuk mengalihkanku," ucap member berkulit tan tersebut.

"Bisakah kamu memberiku kesempatan untuk menjelaskan? Tapi tolong lepaskan cengkraman di kerah bajuku dulu," ucap Haruto dengan tangan yang gemetar. Sungguh tidak ada satu pun member Treasure yang berani melawan jika dia sudah muncul. Baekho.

"Jawab saja sekarang. Aku belum mencekik lehermu sehingga kamu masih bisa berbicara," ucap Baekhoꟷyang mengambil alih tubuh Jeongwooꟷ dengan suara pelan dan tegas.

"Baiklah, akan kujelaskan. Pertama, semua perkataanku tadi ditunjukkan untuk temanmu, si makhluk jadi-jadian, bukan Jeongwoo. Kedua, aku tidak pernah memiliki pikiran untuk membandingkan Jeongwoo dengan siapapun," ucap Haruto dengan rinci.

"Aku tidak paham," ucap Baekho singkat.

"Yang kumaksud tidak imut adalah si makhluk jadi-jadian. Jeongwoo masih member terimut bagiku," ucap Haruto.

"Coba katakan sekali lagi," ucap Baekho.

"Jeongwoo adalah member terimut bagiku," ucap Haruto.

Setelah mengatakan hal tersebut, serta merta pipi Haruto dicium oleh Jeongwoo. Haruto shock dengan kejadian tak terduga ini.

"Tsundere banget sih, Ruto. Bilangnya Yedam hyung jauh lebih imut, padahal hati kecilmu mengatakan aku adalah member terimut," ucap Jeongwoo sambil mencubit pipi Haruto sebelum balik ke kamar.

"DASAR MANUSIA TANPA AKHLAK, PEMUDA BENALU. KALAU BUKAN TUBUH JEONGWOO, UDAH KUBUANG KAMU KE KUTUB UTARA," teriak Haruto yang sama sekali tidak digubris oleh Jeongwoo. Ups, bukan Jeongwoo. Lebih tepatnya Daehwi yang berada di tubuh Jeongwoo.

~ Next Chapter ~

Di saat yang lain sudah sibuk dengan persiapan masing-masing, Jeongwoo mendekati Hyunsuk dan berbisik di telinganya, "Aku paling tidak suka kalian selalu membebani Jeongwoo dengan pertanyaan tersebut. Perlu kalian ingat, tidak selamanya singa akan tertidur lelap."

Jeongwoo, Jeongwoo and JeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang