┌─────────────────┐
-ˋˏ Happy Reading ˎˊ--ˋˏ Don't Like Don't Read ˎˊ-
└─────────────────┘♡♡♡
Perth memasuki apartemennya ketika jam dinding sudah menunjukkan pukul sebelas malam.
Seharian ini sangat melelahkan baginya karena hari ini adalah hari pertama syuting series kedua dari Love by Chance.
Sebenarnya Perth sudah biasa kelelahan karena bekerja sampai larut malam sebelumnya, malah ia sudah sangat terbiasa sekarang.
Tapi kali ini yg lelah bukan hanya tubuhnya. Melainkan hati dan pikirannya juga.
"Ae, khrub~"
Menghela napas kecil, Perth menggelengkan kepalanya mencoba menghilangkan bayang-bayang seseorang yg selalu muncul di kepalanya.
"Sebaiknya aku mandi," gumam pemuda berambut panjang itu sebelum melangkahkan kakinya dengan gontai menuju kamar mandi.
Tak lama kemudian terdengar suara gemericik shower yg memenuhi apartemen sunyi tersebut.
.
.Setengah jam kemudian Perth keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan boxer hitam dan sebuah handuk kecil melingkar di bahu tegapnya.
Pemuda Sukumpantanasan itu duduk di atas ranjangnya sambil mengeringkan rambutnya yg basah. Maniknya terlihat lelah seakan kehilangan cahayanya. Dan hal itu memang benar.
Perth telah kehilangan cahayanya.
Bagaikan sebuah slide, rentetan bayangan memori tentang seseorang berkelebatan memenuhi kepalanya yg kembali membuat sesak hatinya.
Ia kembali menghela napas kecil.
"Aku sangat merindukanmu, phi."
Ting!
Lamunan Perth buyar saat ponselnya berbunyi.
Perth meraih ponselnya yg ia letakkan di atas nakas dan jantungnya seakan berhenti saat melihat nama yg terpampang di layar ponselnya tersebut.
Saint
Bayangan seorang pemuda jangkung dengan kulit putih dan pipi bulat penuh melintas di pikirannya.
Seseorang yg selalu memenuhi kepalanya.
Seseorang yg dulunya selalu berada di sisinya di saat senang maupun sedih, yg selalu menjaganya setiap waktu, menemani hari-harinya dan yg akan memarahinya saat ia acuh dengan kesehatannya.
Seseorang yg sangat ia sayangi.
Atau mungkin ia cintai.
Perth menatap ponselnya tertegun. Jarinya dengan bergetar menyentuh nama itu dan membaca pesan yg dikirimkan oleh seseorang bernama Saint tersebut.
Saint
Hai, nong perth. Bagaimana kabarmu?Hanya sebuah pesan singkat dari Saint sudah mampu membuat rasa lelah yg menyelimuti tubuh Perth tadi menghilang sama sekali.
Ia dan Saint memang masih berhubungan meskipun tengah ramai beredarnya isu di antara manajer masing-masing pihak yg berakibat keluarnya Saint dari series pertama mereka. Namun semua itu hanya sebatas via ponsel.
KAMU SEDANG MEMBACA
a chance to love┆ps (✓)
Fanfiction; "We're still the same as before." -PS ~ Oneshot dedicated to all Trigon in the world ❤ [⚠️] - canon, angst, bahasa baku - pure fiction - pictures © pinterest - votes & comments is highly appreciated - be a wise reader, okay? - happy reading! 💜 ©...