Sedia Peluang

00. SAPA PERTAMA

semenjana kelana pada abu-abu jingga, milik nabastala dengan biru elok merona. sedang si pemuda hanya punya legam surainya, pula imbuhan kelakar senda tawa. kalau boleh memilih memang lebih cantik lukisan semesta, tapi jika menitikkan pada kata nyaman sudah pasti pemuda itu yang keluar sebagai pemenangnya.

paras rupawan tak pernah jadi acuan, katanya, ini cuma titipan tuhan. dia salah satu dari sekian banyak spesies manusia gelenyehan. tapi jangan salah, tempat pertama sebagai siswa dengan nilai apik masih dia yang genggam, walau anak pindahan.

coba tilik, dia sepertinya tidak pernah bosan jadi ulung. si penyuka lembayung dengan aliran darah sang ayah yang asli bandung. kerap dibilang angkuh, padahal ramahnya tidak ketulung. seringnya jajanin si kawan gadis di warung.

iya, gadis yang ia deklarasikan dengan nama kawan satu frekuensinya. kenal belum sampai tahunan lamanya, tapi dia sudah suka. ups, maaf, kata dia ini masih rahasia. jangan bilang ke gadis itu, ya!

dirangkum titah harus berpadu bangku sejak bulan lalu buat pemuda satu itu melebur debam pada kardia. berlagak minta kenalan padahal sudah pernah berjumpa dihari-hari sebelumnya, soalnya tetangga.

sempat merajut rasa tapi tak sampai diramu bersama. ibarat belum maju pun sudah dipukul mundur oleh salah satu kawan barunya. penikung.

sekarang ia punya tekat untuk berjuang sekalipun tidak akan terlihat. sekadar iseng kirim pesan chat, atau menjejak alibi diam-diam datang ke rumah bawa donat. kalau mulus sih selamat, tandanya penat diubah kelewat senang bila hati si gadis berhasil didapat.

sudah dekat memang, tapi belum sedekat desember ke januari. pun manakala bicara soal hati, kurang pas kalau berjuangnya tak sampai jatuh berkali-kali. diberi tebing pula jurang curam dengan berbagai pelik strategi untuk mencapai puncak tertinggi.

beruntungnya itu belum pernah terjadi. ia bilang, jangan sampai, doain mulus-mulus aja. amin. heh kalau kalian ngga aminin, aku doain kalian bisa berdiri sendiri!

eh— tapi—

iya sudah terserah dia saja.

kelakarnya si taruna,

❝kalau di matematika, peluang adalah angka yang menunjukkan kemungkinan terjadinya suatu kejadian. kalau aku, kapan dapat peluang jadi rumah buat kamu?❞

dan,

❝di materi peluang ada yang namanya frekuensi harapan. kamu ngga mau kasih aku harapan juga gitu?❞

E. L.

latar : surabaya, 2017
cr. pict : Pinterest

— — —

❨ lowercase | lokal au ❩

— — —

║▌│ █║▌

@/amazedkimm_

ditulis untuk aku dan kamu yang sedang berpartisipasi dalam hubungan remang berkedok suka tapi cuma teman. atau mungkin sedang menggelar parade kehilangan, sendirian. mungkin juga lagi dalam masa sulit memilih bias untuk dijadikan bahan haluan.

mari berjalan dalam satu hamparan. menapak selaras hingga kisah ini lepas segala untaian. jangan berekspektasi sebab karya ini hanya sekadar hiburan. baper boleh, minta tanggung jawab jangan!

selamat bergabung, semoga bisa membuat kamu sejenak lupa cara menggambar murung.

sampai jumpa di lembaran selanjutnya.