Section 1 - Kim Taehyung, or Kang Taehyun?
"Memangnya kenapa kau menanyakan hal itu? Jelas-jelas kami adalah dua orang yang berbeda," ujar Taehyun datar.
"Kau mengatakan dalam mimpimu bahwa kau melihat sebuah mayat dalam keadaan urat nadi terpotong. Asal kau tahu saja, Taehyung oppa bunuh diri dalam keadaan seperti itu," jelas Felisha.
Tiba-tiba Taehyun memeluk Felisha. Tentu saja yang dipeluk merasa kaget. Dia tadi mengatakan kalau tidak suka menyentuh atau disentuh oleh lawan jenis. Tapi sekarang?
"Lisha-ya..." Taehyun menyandarkan kepalanya ke bahu Felisha.
"Kalau belum bisa jawab sekarang tidak apa. Aku bisa menunggu." Felisha mengusap rambut Taehyun perlahan.
"Oppa merindukanmu..." Felisha kembali terkejut. Dan kali ini nada bicaranya berubah, terasa lebih hangat dan akrab. Mengingatkannya kepada seseorang yang dia kenal.
"Taehyung oppa? Apakah ini dirimu?"
Taehyun - yang saat ini adalah Taehyung, mengangguk. "Bogosipeo, my little sister."
"Kenapa oppa meninggalkan kami? Dan dimana kau selama ini?" Felisha bertanya to the point.
"Tidak apa, Lisha-ya. Aku hanya merasa kalau aku pergi, segalanya akan menjadi lebih baik. Buktinya, kita bisa bertemu sekarang, kan?" ucap Taehyung panjang lebar, kemudian menatap liontin yang dikenakan Felisha. "Kau memakainya?"
"Aku menemukan ini di dalam buku harian milik oppa. Liontinnya bagus, aku suka."
"Baguslah kalau begitu. Sebenarnya aku masih ingin berbincang lebih lama, tapi aku harus pergi sekarang. Lain kali kita akan bertemu lagi."
"Tapi, oppa belum menjawab pertanyaan keduaku..."
"Kau akan tahu suatu hari nanti. Segalanya."
Belum sempat untuk bertanya lagi, Taehyun yang kesadarannya sudah kembali langsung mendorong tubuh Felisha hingga gadis itu terjerembab. "YA! APA-APAAN KAU MEMELUKKU?"
"Padahal kau duluan yang memelukku, pabo."
Taehyun hanya mendengus kasar. Kemudian dia menyuruh Felisha untuk menutup matanya. "Tutup matamu."
Felisha langsung waspada, sambil menyiapkan sebuah pukulan untuk malaikat maut itu. "Mau apa kau? Jangan bilang kau mau ..."
"Sudah kubilang, tutup saja."
Felisha menutup matanya. Beberapa saat kemudian, Taehyun kembali menyuruhnya untuk membuka mata.
"Sekarang buka matamu.""Di mana kita? Apa sudah sampai di Bumi?" Felisha mengerjap-ngerjapkan matanya penasaran.
"Benar."
"Ah, syukurlah. Aku tetap akan merasa bersalah saat melihat mereka nanti. Karena aku ini jahat, akulah yang salah. Orang sepertiku memang pantas mati."
"Kau tidak salah, mereka juga tidak salah. Kita semua hanya perlu memperbaiki diri. Sebenarnya, kalau kau tidak bunuh diri, maka aku yang akan mencabut nyawamu. Tapi semuanya sudah terjadi, jadi jalani saja." Taehyun berbicara panjang lebar. "Dan, tolong jelaskan kenapa kita tadi berpelukan."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Are You Happy Now? || KTH
FantasíaTerkadang kita tidak merasa bahwa perkataan kita menyakiti perasaan orang lain. Kita menganggap itu hanyalah sebuah candaan, tetapi pemikiran orang itu berbeda dengan kita. Mungkin ada yang menganggap bahwa kita benar-benar menyudutkan mereka. Padah...