Bab 1 part 1

6 0 0
                                    

Cinta Tidak Setia

 Part 1
Awal mula bertemu

    Pagi hari yang begitu cerah adalah hari masuk sekolah. Anita Kusuma Dewi merasa semangat hari-harinya untuk menimba ilmu. Ia adalah anak yang pintar dan cantik. Banyak para cowok mengantri untuk menjadi pacarnya. Namun, Anita hanya mengabaikannya. Di SMA 1 Merah Putih tepatnya di kota Bandung, Anita bersekolah. 

    Anita menaiki motornya untuk berangkat sekolah. Tak lupa Anita berpamitan pada Ayah, Ibu dan Kakaknya. Anita tinggal di rumah sederhana bersama keluarganya. Ayahnya bekerja sebagai buruh Pabrik, Ibunya bekerja sebagai penjual makanan sedangkan kakaknya sudah menikah dan bekerja sebagai ojek online. Kehidupan keluarga Anita sangat sederhana dan rukun.

     Sebelum sampai di Sekolahan. Anita mengalami kecelakaan. Ketika itu ia berbelok untuk menyebrang, dari arah selatan ada motor berkecepatan tinggi menabraknya hingga membuat Anita schok.  

    Brak....brak.... suara tabrakan yang begitu terdengar dekat dengan sekolahan. Dan membuat warga sekolah membantu kejadian tersebut. Motor yang menabrak Anita berseragam putih abu dan ternyata satu sekolahan.

   Anak laki-laki yang menabrak Anita langsung membawanya ke puskesmas. Anita tak sadarkan diri, karena ia merasa terkejut. Anak laki-laki tersebut merasa ketakutan dan bertanggung jawab untuk menunggu Anita sadarkan diri.

15 menit kemudian, Anita tersadar dan berteriak perlahan.

“Dimana aku... aku dimana?”terkejut. kamu siapa?”bingung dan bangun dari tempat tidur.

“Kamu, di Puskesmas. Tadi kamu kecelakaan, aku yang menabrak kamu.”penjelasan laki-laki tersebut.

“Apa?”terkejut. 

“Aku harus ke sekolahan. Ada ulangan matematika.”melirik jam tangannya yang sudah menujukkan pukul 7.30.

“Kamu, belum sembuh. Sebaiknya istirahat dahulu. Aku sudah izinkan ke wali kelasmu.”mencegah Anita untuk pergi.

“Tapi, aku tidak mau ketinggalan ulangan.”memegang tangan Ibnu dan memohon untuk mengantarkannya ke Sekolahan.
“Sebaiknya, kamu istirahat terlebih dahulu. Pak Aris enggak bakal marah sama kamu. Aku sudah izin ke pak Aris.”jelas Ibnu dengan tegas.
“Baiklah.”kembali duduk di tempat tidur.

Ibnu Nur Rohman adalah anak yang baik dan pengertian. Ia adalah anak dari orang sederhana Ayahnya bekerja sebagai Petani dan Ibunya sudah meninggal. Ia memiliki adik perempuan yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Ibnu satu sekolah dengan Anita.

Suasana di dalam Puskesmas yang tadi ricuh gegara perbincangan Anita dan Ibnu. Kini tiba-tiba menjadi sunyi. Tidak ada sepatah kata antara mereka. Namun, tiba-tiba Ibnu memberanikan diri untuk memulai percakapan kepada Anita.

“Oh, ya kita tadi belum kenalan. Perkenalkan namaku Ibnu Nur Rohman dari kelas XI IPA 4. By the way, namamu siapa?”mengulurkan tangannya ke Anita.
“Salam kenal juga. Namaku Anita Kusuma Dewi dari kelas XI IPA 2.”Anita mengulurkan tangannya ke Ibnu.
“Wah, kita satu sekolahan ternyata. Senang sekali bisa bertemu denganmu.”tersenyum malu.
“Iya.”balas singkat Anita.
Dokterpun datang dan memeriksa keadaan Anita.
“Anita sudah bisa dibawa pulang mas.”ucap Dokter sambil memeriksa suhu Anita.
“Baik. Terima kasih. Dok.”
“Ini resep obatnya dan silakan ke bagian administrasi.”Dokter menujuk ke arah bagian administrasi.

Anita tidak dirawat melainkan, ia hanya luka di bagian kaki kirinya dan merasa terkejut atas kejadian kecelakaan tersebut. Jadi, Anita bisa dibawa pulang dan istirahat di rumah, sampai sembuh.
20 menit kemudian Ibnu datang dan membawa resep obat.

“Oh, ya ini obatnya ya. Itu udah ada tulisan minumnya. Semoga lekas sembuh.”tersenyum.
“Oke.”jawab cuek oleh Anita.
Ibnu pun mengantarkan pulang menuju rumah Anita.
“Aku antarkan kamu pulang ya, lagian kamu juga masih sakit. takutnya nanti ada apa-apa. Biar nanti motormu diantarkan pulang temanku.”sambil memegang Anita yang mau turun dari tempat tidur.
“Tapi...(Pasti di rumah dimarahin Ibu. Kalau aku  kecelakaan) dalam batin Anita berkata.’
“Enggak usah tapi... yuk”mengendong Anita.
“Ehh.. malu dilihat banyak orang. Ibnu....”teriak Anita kencang. Sehingga membuat orang yang ada di Puskesmas melihat mereka.
“Udah. Santai aja, aku enggak ngapa-ngapain kamu. Lagian kakimu juga masih sakit kan?”tanya Ibnu dengan tersenyum.
“Iya.”balas Anisa dengan tersenyum malu.
Merekapun menuju parkiran di Puskesmas dan Ibnu mengantarkan pulang Anita ke rumahnya.
***



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pengkhianatan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang