Tsundere

1.1K 141 39
                                    

"Kalau kamu Tsundere, tenang karena aku tetap menyukaimu."
.

.

Biar ku perkenalan, namanya Tsukisima Kei. Satu kata yang menggambarkannya, salty. Ya Si penyebar garam, itu sih julukan teman-temannya. Tapi bagiku berbeda, dia adalah tsundere yang menawan.

Dan sifat Salty nya itu membawa dampak positif dan negatif bersamaan. Dampak positifnya tidak ada yang ingin menjadi kekasihnya, dan dampak negatifnya aku susah untuk berdekatan dengan dia.

Oya, namaku Kuroo Tetsuro. Mantan kapten Nekoma yang sedang menginvasi SMA Karasuno sebagai penjaga kantin yang paling tampan, ini semua kulakukan hanya demi mengejar Tsukishima Kei dan membuatnya jatuh cinta.

////Kurotsuki////

"Kyaaa Kuroo-san, berikan aku nomormu."

Beberapa gadis dengan terang-terangan meminta nomorku dan dengan senang hati aku berikan. Sebenarnya aku hanya tersenyum seperti biasa dan para gadis itu sudah menjadi penggemarku, diriku ini sungguh tampan.

Antrian berikutnya maju, siapa sangka itu Tsukishima yang memasang wajah cemberut. Lucunya, aku bahkan ingin menerkamnya untuk saat ini juga, membayangkan ia berada dibawah ku dan---

"Yamaguchi sudah kubilang aku tidak ingin kekantin," kata Tsukishima pada teman dibelakangnya.

"Tapi kau pucat Tsukki, kau harus makan agar tubuhmu kuat," balas temanya, Tsukisima mendecih tak suka.

Aku, sebagai masa depannya buru-buru berganti tempat dan minta istirahat karena sedari tadi sudah melayani hampir ratusan siswa, dan pemilik kantin setuju.

Kemudian tanpa diminta menarik Tsukishima dan mengajaknya ke UKS? kenapa aku hanya menariknya? sesungguhnya aku ingin menggendongnya, tapi mengingat tinggi kami yang hampir sama itu akan jadi masalah atau masalah terpentingnya adalah Tsukisima yang tak mau aku gendong.

"KUROO-SAN!" Tsukishima memekik saat aku mendudukkannya diranjang, dan wajahnya memerah saat aku menyentuh keningnya untuk mengecek panas tubuhnya. "Jangan sentuh aku," ia menepis tanganku.

Aku tersenyum senang, Tsukishima sedang malu-malu kucing sekarang ini.

"Megane-kun jangan tolak aku," kataku, dia menatapku sengit.

"Tidak ada orang yang suka dengan pria mesum sepertimu, Kuroo-san," katanya.

"Aku tidak mesum kok, Megane-kun. Kau saja yang ingin aku grepe-grepe."

"Kuroo-san!" Tsukishima lagi-lagi berteriak.

Duh, semenjak naik ke kelas dua sifat tsunderenya semakin bertambah. Untung aku terbiasa menghadapi banyak sifat manusia, seperti sifat Bokuto yang mood-nya berubah-ubah, Kenma yang yang pendiam ataupun Daishou yang selalu minta dihajar, itu sudah lebih cukup sebagai bekal mendekati Tsukishima.

"Loh benarkan Megane-kun?"

Dia tetap saja tak mengaku, harus berapa kali sih agar dia mengaku menyukaiku juga?

"Megane-kun," aku berwajah muram. Tangannya kugenggam sekuat tenaga, "aku suka kamu loh, Tsukishima. Kalau kamu tidak menyukaiku aku akan mundur dan tidak akan menganggu mu,"

Dia diam, aku juga diam. Kami sama diamnya.

Hingga aku berinisiatif melepas tangannya, "kalau kau tidak menjawab ...." aku menggantungkan kalimat, Tsukishima membuang muka. Aku berdiri dan berbalik.

"Tunggu,"

Nah, dia menghentikan langkahku.

"A-aku tidak membenci Kuroo-san, jadi jangan pergi,"

"Lalu soal perasaanku?"

Tsukishima termenung, ia ragu. Namun sebelum ia berbicara aku sudah memeluknya, dan membawanya ke ciuman singkat. "Diam berarti iya."

"Ku--"

Aku kembali menyumpal mulutnya, menabraknya dengan bibirku lagi, kali ini lebih dalam. Dan aku yakin kami berdua menikmatinya.

  - Fin.

Mungkin aku buat ini karena terkontaminasi makhluk tsundere dan Mafia bucin

Kurotsuki FanbookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang