part 1- Musibah

8 0 0
                                    

Lokasi dimana kejadian kecelakaan putri yang mengakibatkan amnesia dan hanya mengingat orang tua nya saja.

Semua berusaha menyembunyikan sesuatu yang besar dari putri yaitu bahwa putri sudah menikah, sebelum itu semua telah sepakat jangan mengatakan hal ini kepada Putri, Karena jika putri tau amnesia nya akan semakin parah.
Dan butuh lama untuk sembuh.

Suasana semakin gaduh, sedih, hancur semua bercampur aduk.

" Bun...yahh, putri dimana??" Kata putri yang sadar dari kecelakaan tabrak lari, setelah koma selama 3 hari.

" Sayang.... gimana kabar nya nak" tanya bunda sedih, Melihat wajah anak nya.

"Putri sayang... kamu pasti kesakitan, maaffin bunda sayang, belum bisa menjaga kamu dengan baik"
(Kata bunda lirih, sambil memeluk putri dengan penuh kasih sayang)

" Bun siapa mereka?"

Semua kaget atas pertanyaan putri.
......

••Sebelum kejadian••

* Malam hari *

" Mi.." sambil mengelus rambut sang istri (putri)
" Iya bi" balas putri dan berbalik ke arah suami (firdaus)
"Sayang besok Abi pergi ke luar kota ada dinas disana tidak apa kan" kata Firdaus dengan lembut

Wajah putri terlihat sedih dan memeluk Firdaus.
"Abi tidak lama kok sayang" kata Firdaus lagi.

Putri hanya menganggukkan kepalanya ketika di peluk mesra Dengan Firdaus

" Abi hati-hati ya disana" kata putri
" Iya ummi, in syaa Allah ya" jawab Firdaus
Dan kembali berpelukan.

Suasana yang nyaman terlihat romantis kedua pasangan ini.

Melepaskan suami yang akan pergi jauh untuk keluarga kecil, sangat lah berat namun apa yang dilakukan oleh Firdaus adalah untuk keluarga mereka, komunikasi mereka tetap berjalan dengan lancarnya dengan begitu cinta mereka tidak akan pernah putus.

Sudah tiga hari putri tinggal di rumah sendiri, ia selalu tersenyum manis ketika bertemu dengan tetangga sehingga banyak yang menyayangi nya.

*Pagi hari*

Setelah shalat subuh seperti biasa putri ke dapur memasak dan membereskannya.
Namun sepertinya beberapa bumbu dapur yang terlihat kosong di tempat nya, ia berniat akan membelinya di pasar, namun ia tidak pernah lupa izin kepada sang suami.

Tringg.....tringg...

"Assalamu'alaikum Abi" salam putri lembut.
" Waalaikumsalam ummi "
" Abi sudah sarapan pagi belum" tanya putri.
" Alhamdulillah sudah ummi, bagaimana dengan ummi" balas Firdaus.
" Alhamdulillah sudah juga Abi"
" Owh iya ummi mau ke rumah bunda nanti sekalian pulang nya mampir ke pasar beli bumbu dapur, apakah Abi mengizinkan" kata putri menjelaskan maksud nya.

Firdaus tersenyum lebar...

"Boleh sayang, ingat hati-hati di jalan, jika ada yang menyapa jangan terlalu akrab jika kita tidak kenal" kata Firdaus

" Siap Abi, ya sudah ummi tutup dulu ya, sesampainya di rumah bunda ummi kabarin"
" Oke sayang hati-hati ya"
" Assalamu'alaikum Abi"
" Waalaikumsalam ummi"

Setelah menutup telfon putri pun bersiap-siap, ia memakai gamis biru dan di baluti hijab di kepalanya.

Firdaus tersenyum bersyukur telah di berikan istri yang baik hati.
Ia sudah beberapa jam di depan laptopnya dan sesekali memakan roti.

Tidak lama kemudian Firdaus mendapatkan notifikasi pesan dari putri.

Istri ku: " Abi, ummi sudah sampai di rumah bunda"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

l love AbiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang