#30 Y/N Stories

242 18 58
                                    

Jungkook meraih gelas yang ada di nakas lalu memecahkannya. Dia tersenyum mendapati salah satu ujung gelas itu kini terlihat runcing.

Kilasan soal bagaimana Tzuyu selalu berhasil menghentikannya untuk tak melakukan hal konyol itu.

Jungkook tersenyum. "Tzuyu-ya, kali ini aku sungguh akan melakukannya," gumamnya.

Siapa yang tak bersedih ditinggal di waktu yang benar-benar buruk seperti saat ini? dengan kondisinya yang masih belum pulih, manager hyungnya yang saat ini berada di penjara, serta Tzuyu yang tiba-tiba saja pergi tentu saja membuat Jungkook melakukan hal senekad ini.

Meskipun keenam hyungnya ada untuknya, tetap saja hidupnya seolah pergi bersama Tzuyu.

Namjoon membulatkan matanya saat melihat Jungkook mengarahkan pecahan gelas ke pergelangan tangannya. "Kookie, apa yang kau lakukan?"

Namjoon merebut pecahan gelas itu lalu meletakannya. "Kau tidak boleh berpikiran pendek, Kookie."

Jungkook tak menjawab. Tatapannya benar-benar kosong, membuat Namjoon semakin khawatir dengan kondisi sang maknae. Dia sungguh bingung harus membujuk Jungkook seperti apa lagi. Terlebih Jungkook hanya mendengarkan 2 orang, Tzuyu dan juga manager hyung.

Dia tahu, hal ini memang hal terberat untuk Jungkook. Terlebih karena kondisinya saat ini pasti membuatnya merasa jika semua yang terjadi adalah kesalahannya. Bisa dikatakan jika kondisinya saat ini benar-benar rawan mengalami depresi.

"Kookie, aku yakin Tzuyu pasti kembali. Boleh aku menelponnya?" tanya Namjoon yang membuat Jungkook menggeleng pelan.

"Aku terlalu jahat untuknya."

"Kalau begitu bagaimana dengan manager hyung? aku akan menelponnya."

"Tidak bisa, dia sedang di penjara," ujar Jungkook dengan nada datarnya.

"Lalu siapa yang harus ku telpon sekarang? Syifa?" Namjoon tahu tak seharusnya dia menyebutkan nama itu saat kondisi Jungkook seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi? dia hanya punya daftar 3 nama itu untuk saat ini.

"Tidak perlu menelpon siapapun."

"Baiklah, aku akan menelpon Tzuyu. Tunggu sebentar," ujar Namjoon yang langsung mencari nomor Tzuyu di dalam ponselnya. Dia yakin jika sebelumnya dia menyimpan nomor gadis itu.

Suara pintu terbuka membuat Namjoon dan Jungkook menoleh bersama. Namjoon sungguh tak menyangka jika Tzuyu akan datang sebelum dia minta.

Namjoon bergeser, membiarkan Tzuyu mengambil alih posisinya. Dengan segera dia menutup pintu ruang rawat Jungkook sebelum ada orang yang menyadari jika Tzuyu ada di dalam sana.

"Tzuyu-ya, mianhae."

"Aniyo, aku yang seharusnya minta maaf karena aku pergi di waktu yang salah. Kau sangat membutuhkan seseorang dan aku malah pergi begitu saja," ujar Tzuyu yang kini memeluk Jungkook. Dia tahu kesalahan Jungkook benar-benar fatal. Tapi Jungkook sudah mulai mencintainya dan menyadari semua kesalahannya sekarang. Jadi dia tak punya alasan untuk pergi dari Jungkook. "Aku akan tetap bersamamu, oppa."

Tzuyu melirik gelas yang sudah pecah di dekat nakas sebelum akhirnya menangkup wajah Jungkook. "Apa oppa berusaha mengakhiri hidup oppa? kenapa melakukannya?"

"Aku merasa jika aku tak berguna."

"Aniyo, itu benar-benar pemikiran yang salah, semua orang menyayangimu, oppa. Jangan berpikir untuk mengakhiri hidup lagi, hm?"

Namjoon hanya tersenyum melihat bagaimana Tzuyu membujuk Jungkook. Selama ini dia memang sering melihat hal seperti ini. Hanya saja biasanya Tzuyu melakukannya lewat telpon. Tapi sekarang dia melihatnya secara langsung.

Paper Hearts✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang