Aku tidak takut untuk dibenci dan dijauhi oleh orang lain, aku hanya takut ketika keluarga ku tidak lagi mempedulikan ku.ー (Railin)
5. Boleh Bergabung?
Suara deruman motor mengalihkan pandangan mereka. Begitupun dengan Railin. Dia, adalah orang yang di maksudnya. Mungkinkah dia adalah ketua mereka?
Pria itu membuka helm full face yang dikenakan, dan turun dari kendaraan. Dia melangkah menuju tempat teman-temanya. Sedangkan semua orang yang ada di dalam, melihat ke arah Arsan dengan pandangan yang tidak bisa dimengerti olehnya, membuat Arsan menjadi bingung.
"Apa?" tanya Arsan, menatap orang-orang itu. Mereka mengalihkan pandangan, pada Railin dengan kompak. Sedangkan sekarang, gadis itu yang dibuat bingung. Apa dia ada salah bicara?
"Coba ulang pertanyaan lo tadi!"
Railin pun mengulang pertanyaan nya. "Gue, boleh gabung gak?" Mereka pun kembali menatap Arsan.
Masih juga tidak mengerti, Arsan diam menatap mereka. Baru saja ia sampai, tapi sudah disambut dengan pandangan juga pertanyaan yang membingungkan. Bahkan dia tidak mengenal siapa gadis ini, lalu dengan tiba-tiba dia bilang ingin bergabung.
"Jelasin dulu! Ada apa?" tanya Arsan, yang benar-benar dibuat bingung oleh mereka.
Rey yang mengerti sahabat nya ini kebingungan pun memberi penjelasan pada Arsan, bahwa Railin ingin masuk menjadi bagian dari Rancher.
Awalnya Arsan tidak setuju, melihat Railin yang mengenakan seragam sekolah yang berbeda dengan sekolahnya. Tapi Joy juga Ardan menjelaskan jika Railin sudah tidak bersekolah di sana lagi, mereka juga mengatakan jika Railin adalah orang sangat ramah. Tapi tetap saja, Arsan masih terlihat meragukan Railin.
Gadis itu terlihat jengah, ia pun angkat bicara. "Gini aja, jam sepuluh malem gue tunggu di area balap deket sini. Kita balapan! Gimana?" tawar Railin.
Arsan, Rey, Joy, dan Ardan yang mendengar tawaran Railin awalnya kaget, tapi mereka tidak bisa meremehkan seseorang begitu saja. "Oke, gue setuju! Kalau lo menang, lo gue terima jadi tim inti!" Arsan setuju saja, sebenernya dia bisa saja langsung menolak Railin. Karena ia tidak butuh anggota perempuan, tetapi Arsan ingin melihat terlebih dahulu keahlian Railin dengan menerima tawarannya.
Railin mengangguk. "Oke, kalau gitu gue pulang. Sampai bertemu di area balap," pamit Railin, kemudian pergi dari sana.
Sedangkan para anggota Rancher itu, melanjutkan acara bolos mereka.
•••
Kini Railin sudah berada di depan rumahnya, dia melangkahkan kakinya dengan ragu-ragu. Railin bernafas lega ketika di dalam rumah tidak ada Ayahnya, mungkin saat ini Refan sedang berada di kantor. Sedangkan Geo, dia pasti masih berada di sekolahnya.
Railin berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai atas. Dia membaringkan tubuhnya, memikirkan tawaran yang ia buat tadi kepada anggota bahkan langsung pada ketua Rancher itu.
"Hah, Railin! Ngapain harus nantangin balapan coba? Yang lo lawan, ketua sama anggota inti geng motor. Mana bisa lawan mereka. Aduh gimana dong? Mana nantangin nya pede banget lagi, malulah kalau dibatalin gitu aja. Bodo amat, lah. Kalah, kalah deh gue. Lagian gue kenapa mau gabung sama mereka? Gak mungkin karena tertarik sama ketuanya, kan?"
"Tapi, ternyata Arsan ganteng juga. Untung gak ada kumis tebel!"
"Pasrah aja deh, gimana nanti," monolog Railin, yang pasrah dengan tawaran yang ia buat sendiri. Pikiran Railin berkecamuk begitu ia menantang para anggota geng motor itu, bahkan bisa-bisanya ia menantang langsung ketuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAISAN
Novela Juvenil📍 Follow sebelum membaca! 📍 [ COMPLICATED ] || [FIRST STORY] || [REVISI] ▪▪▪▪▪▪▪ Pertemuan Railin dan Arsan, mungkin hanya sekedar pertemuan yang biasa saja. Namun, perjalanan hidup merekalah yang butuh perjuangan. Rintangan demi rintangan, mereka...