21. EENENTWINTIG

738 120 16
                                    

"Lagi ngapain kamu? Jam segini kok belum tidur?"

"Aku habis sholat. Aku juga baru bangun, tadi aku tidur jam delapan."

"Habis mabuk terus sholat tahajud ya? Keren."

"Biar dosa sama pahalaku seimbang. Kakak sendiri gak tidur?"

"Aku habis doa malem terus gak bisa tidur lagi."

"Hari ini dijaga sapa?"

Kak Johnny yang diseberang sana memutar kameranya ke arah mami yang tidur di kasur penunggu. "Tuh sapa tuh." Lalu dia mengembalikan ke wajahnya. "Lusa kayaknya aku udah boleh pulang."

Senyumku langsung terangkat mendengar kabar baik itu. "Istirahat ya, Kak. Jangan kesini dulu deh. Lagian aku tiga hari lagi mau ke Jogja terus langsung balik kesana."

"Lho aku gak diajak."

"Nanti aku beliin bakpia deh."

"Hm yaudah aku nurut aja deh."

Selesai mengobrol dengan Kak Johnny, aku turun ke dapur karena aku lapar sekali. Lagipula Kak Johnny harus kembali tidur, dia masih butuh istirahat agar cepat pulih.

Aku memutuskan untuk memasak mie instan. Sambil menunggu mienya matang, aku mengedarkan pandangan ke sekitar dapur. Kata si mbok kalau ada yang masak mie instan malam-malam, Miss K yang ada di rumah ini akan datang ke dapur dan ya sekarang aku merasakan kehadirannya. Tidak masalah asal dia tidak nampak.

"Ngapain kamu?" aku hampir saja melemparkan garpu ke arah seorang pria yang biasa kupanggil Kak Doyoung. Dia muncul secara tiba-tiba dengan wajah polosnya. "Mukanya biasa aja dong. Kamu kayak liat setan."

"Hooh tuh setannya baru aja ngomong."

Kak Doyoung duduk di sebelahku, "Kamu belum tidur ya?"

"Aku baru bangun tau. Kakak tuh yang belum tidur."

"Iya nanti jam enam aku tidur."

Hening. Aku konsentrasi menghabiskan makanan, sedangkan Kak Doyoung sibuk melihatku. Selesai mencuci piring, aku bergegas naik ke kamarku untuk kembali tidur. "Aku bobo dulu ya, Kak. Dadah."

"Cium dulu."

"Yakin mau dicium? Terakhir aku nyium eh pipi Kakak merah banget kayak tomat kematengen."

Kak Doyoung menggaruk kepala belakangnya, "Yaudah sana tidur."

"Tuhkan belum juga dicium udah salting." Tawaku pecah. "Bye, Honey. Have a nice dream."

ღღღ

"Lo dimana?"

"Kasur."

"Keluar dong. Gue di depan nih."

"Mau kemana?"

"Ke salon. Lo aja ya, Haechan biar sama Jeno."

"Oke. Gue turun."

Inilah kebiasaan Zea, suka tiba-tiba datang lalu mengajakku pergi. Waktu dia liburan di Jakarta pun sama, tiba-tiba datang ke apartemenku hanya untuk menjemputku.

Zea mengajakku ke salon langganannya. Nanti malam dia ada acara ulang tahun temannya. Biasa, perkumpulan crazy rich surabayan.

"Lo ikut aja, Jav."

"Kan lo sama kakak lo."

"Ih ayolah, Jav." rengek Zea.

"Yaudah iya gue ikut."

"YAS. Nanti malem gue jemput ya." Zea melihatku dari cermin. "Kemaren pas lo pulang mabok tuh gak ngapa-ngapain kan?"

Seketika aku cemberut. "Gila gue kalo inget kejadian kemaren."

✔Broers | Johnny Jaehyun (Not bxb)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang