gadis bermuka dua (2)

267 31 23
                                    

"nona buka pintunya duluh ayo makan siang, nak minhyun dia tidak mau membuka pintu"minhyun menyesal karna sudah berlaku kasar padanya akhirnya gadis itu jadi keras kepala beginih

"biarkan saja bi nanti kalau dia lapar kan bakal keluar"jeongyeon mendengus ketika mendengar percakapan yang sedari tadi dirinya tengah menguping

"sampai kapanpun aku tidak akan keluar berusaha saja sesuka hatimu"ia tidak menangis bahkan tidak merasah bersalah karna sudah membentak Jung da bin tadi ia jadi penasaran apa yang dilakukan Jung da bin sekarang apakah gadis itu sedang tertawa diatas penderitaannya atau malah sedang membuat drama baruh

jeongyeon akan memastikan setelah semua ini ia akan membalas perbuatannya

Kruuuuuukkk

ah perutnya benar-benar tidak bisah diajak kerja sama bagaimana dia bisah menahan rasa laparnya kalau sedari tadi cacing-cacing Sedang berjoget riah didalam perutnya benar-benar menyebalkan

jeongyeon menggeliat saat terbangun dari tidur siangnya ia terkejut karna waktu sudah menunjukan pukul 11 malam selama itukah ia tertidur

lagi-lagi perutnya berbunyi tidak bisah dipungkiri ia harus segerah mengisih perutnya agar ia mendapatkan stamina

dibukanya pintu perlahan melihat kesamping Kiri dan kanan bergantian pintu kamar minhyun sedang terkunci eh tapi dimana serangga itu tidur ah tidak pedulih ia segerah turun kelantai bawah

ia berjalan sambil berjinjit agar tidak menimbulkan bunyi lantai sampai akhirnya  ia membuka lemari es mengambil makanan yang sedang disimpan didalam

setelah menyusun makanannya diatas nampan jeongyeon segerah melahapnya dengan sangat lapar ia sudah malas untuk memanaskan akan memakan waktu nanti

acara makannya terhenti dikala mendengar suara nafas yang terdengar sedikit mengganggu pendengarannya asal suara tersebut berasal dari arah belakang lebih tepatnya disamping kolam renang

matanya membulat sempurnah dikala melihat seorang pria dan wanita sedang bercumbu

nafasnya memburu dadanya naik turun sungguh ia benci pemandangan didepan tampa pikir panjang jeongyeon mulai melangkah menjauh tidak sanggup untuk terus melihat

ia melangkah panjang agar segerah sampai dikamarnya sedangkan makanannya ia tinggalkan diatas meja makan begitu saja nafsu makannya sudah hilang duluan

ia kembali mengunci kamarnya tangisnya pecah sialan keparat entah berbagai macam cacian ia lontarkan pada pria itu

benci dia benci kepada kedua orang itu jeongyeon berlarih masuk kekamar mandi barulah ia bisah menangis sesuka hati agar tidak seorang pun mendengar tangisannya

                                      *****

pagi hari jeongyeon bersiap-siap untuk pergi kekampus ia berpamitan pada nyonya suzy dan bi jungsik

kedua wanita paruh baya tersebut juga merasah heran karna gadis itu memilih pergi kekampus pagi-pagi sekali mereka juga dapat melihat kantung mata jeongyeon yang sedikit membesar

Sesaat kemudian barulah kedua orang lainnya turun orang lain yang sudah menyebabkan tangisan seseorang pecah semalam

"minhyun apa jeongyeon baik-baik saja"pertanyaan itu cukup membuat minhyun menghentikan gigitannya pada sebuah roti ia mendongak menatap sang ibu"apa kalian bertengkar aku lihat dia sedang tidak sehat benarkah begitu"jung da bin hanya masa bodoh dengan pertanyaan nyonya suzy ia hanya mendengar tampa menghentikan sarapannya

sedangkan minhyun mulai merasah khawatir"uhm itu entahlah laluh dimana dia"

"dia sudah kekampus duluan eomma juga mendengar dari bi jungsik bahwa kemarin ia tidak mau keluar dari kamarnya sampai tidak ikut makan siang"

"uhm eomma kami berangkat duluh ayo Jung da bin"mereka berdua laluh pergi keluar dan nyonya suzy hanya menatap kepergian keduanya dengan masih penasaran

selama berada dikampus jeongyeon selalu tidak fokus pada mata pelajaran yang dibawah oleh setiap dosen ia juga selalu menghindari teman-temannya bahkan kabar bahagia yang dibawah oleh joy dan sungjae tidak begitu ia dengarkan kalian tauhlah kabar bahagia seperti apa

rose juga bingung kenapa jeongyeon selalu terus-terusan melamun bahkan diajak kekantin gadis itu tetap menolak

mereka semua hanya berusaha memahami situasi apa yang tengah membuat jeongyeon jadi beginih

sampai sekarang dia masih melamun lebih tepatnya jeongyeon Sedang duduk ditepi kolam ia memainkan kakinya didalam air tiba-tiba ada yang duduk disampingnya"hei"sapa gadis itu sok ramah bahkan mendengar suaranya saja ingin membuat jeongyeon muntah

"apa yang kau lakukan disini apa kau bosan"jung da bin terus bertanya dan yang ditanya hanya diam memandang kakinya dibawah"humm apa kau ingin mendengar suatu rahasia.............."

".........."

"diam bearti iya baiklah apa kau semalam tauh kami humm berciuman aku dan minhyun waw malam yang benar-benar romantis"

"......"ingin sekali jeongyeon berteriak bahwa ia juga melihatnya tapi ia hanya menahan

merasah muak ia berdirih laluh ingin pergi namun jauh sebelumnya tangannya sudah ditarik lebih duluh laluh berikutnya Jung da bin menjatuhkan dirinya

apa yang ia lakukan sekarang berdirih mematung merasah bingung ada apa dengan gadis ini

namun sedetik kemudian Jung da bin berteriak minta tolong

jeongyeon mulai mengerti sekarang saat melihat minhyun berlarih ikut menyeburkan dirinya

Licik batinnya

minhyun berhasil menyelamatkannya laluh membawanya keatas"minhyun ini bukan seperti yang kamu Kira dia"tampa menjawab minhyun menggendong Jung da bin laluh balas menatap jeongyeon dengan tatapan amarah"minggir tidak ada yang perluh dijelaskan"sarkasnya laluh pergi meninggalkan jeongyeon seorang

Jeongyeon laluh pergi keluar dari rumah

                                  *****
Ding Dong

Seorang gadis tengah membukakan pintu untuk seseorang

"jeongyeon"gadis yang dipanggil langsung memeluknya


Satu Kata untuk jung da bin

Satu Kata untuk minhyun

PASSION OR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang