Ayah dan Anak Laki-lakinya

933 116 17
                                    

Mobil Sehun terparkir dengan sempurna di area parkir yang tersedia. Dimatikannya mesin mobil sebelum melangkah keluar.

Hari ini, setelah rapat di Perusahaan Game dan setelah Sehun membuat surat perjanjian sewa oleh penyewa salah satu lantai gedung miliknya. Sehun memutuskan untuk menjemput Putranya terlebih saat melihat jam yang menunjukkan waktu pulang sang Putra.

 Sehun memutuskan untuk menjemput Putranya terlebih saat melihat jam yang menunjukkan waktu pulang sang Putra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehun melihat area parkir yang nampak sepi sebelum dilihatnya jam di ponselnya.

Sehun menghela nafas menyadari ia terlambat 10 menit dari jam pulang Jihyuk. Kemacetan di jalan lah yang membuat Sehun terlambat tiba di sekolah sang Putra.

Meski Sehun telah mengabari pihak sekolah bahwa ia terlambat menjemput sang Putra, tapi tetap saja Sehun berharap jika Jihyuk tidak kesal karena pulang terlambat dari teman-temannya.

Dimasukkannya ponsel miliknya -ponsel publik- ke dalam saku celana sebelum melangkahkan kakinya memasuki gedung sekolah.

Sehun menekan bel intercom di samping pintu, sebelum melepas masker dan topinya guna menunjukkan identitas dirinya sebagai salah satu orang tua dari siswa di sekolah tersebut.

Tak membutuhkan waktu yang lama, bunyi klik terdengar, menandakan bahwa pintu tak terkunci. Pintu pun tertarik ke belakang dimana salah satu Guru di Sekolah tersebut yang membuka.

"Anyeonghaseo, Jihyuk Appa" sapa Guru tersebut ramah seraya sedikit membungkukan tubuhnya.

"Ne. Anyeonghaseo Songsaenim" balas Sehun melakukan hal serupa.

"Mari, Jihyuk telah menunggu" ajak Sang Guru, setelah Sehun mengganti sepatu dengan sendal dalam ruangan.

Sehun mengangguk dan mengikuti Guru tersebut di area bermain yang digunakan ketika anak-anak menunggu jemputan.

Begitu tiba di area bermain, Sehun dapat melihat Jihyuk yang tengah asyik dengan beberapa mainan.

"Jihyuk-a, Appamu sudah datang" ujar sang Guru lembut.

Membuat Jihyuk yang asyik bermain, segera menoleh untuk menatap Sehun yang berdiri di ambang pintu dengan senyuman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Membuat Jihyuk yang asyik bermain, segera menoleh untuk menatap Sehun yang berdiri di ambang pintu dengan senyuman.

"Appa" ujar Jihyuk riang, segera Jihyuk melepaskan mainan yang tadi asyik dimainkan, sebelum berlari menghampiri Appanya.

Oh Family [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang