🍁"Ngapain lo di sini?."
Sagara mengangkat kedua tangannya sambil tersenyum manis. Satu kotak bekal berwarna biru muda menyambut Ayana pagi ini.
Cowok idaman semua cewek di sekolahnya itu masih saja sering membawakan bekal meskipun sering Ayana tolak, mata Ayana mendadak malas menatap cowok di hadapannya itu.
"Makanan lo nggak enak."
"Kali ini enak Ay, aku udah nyobain tadi sebelum aku kasih ke kamu."
Ayana melotot.
"Jadi lo ngasih gue makanan sisa." Sagara menggeleng cepat.
"Bukan gitu, tadi kan aku juga sarapan di rumah Ay."
Malas memperpanjang urusan, Ayana menyerobot kotak bekal itu dari tangan Sagara asal. Dia langsung menjatuhkan tasnya di atas meja, dan duduk.
"Nggak lo kasih racun kan?."
Sagara lagi lagi menggeleng, kebiasaan dia menopang dagu menggunakan kedua tangannya.
"Paling aku kasih pelet, biar kamu cepet jatuh cinta sama aku."
"Najis."
Sagara terkekeh, dia membiarkan Ayana membuka kotak bekal yang dia bawa, memasukan satu suapan nasi goreng buatan asisten rumah tangganya yang baru."Lumayan."
Mata Sagara berbinar, kali ini pembantu barunya itu selamat.
"Kamu suka?."
Ayana mengangguk, dia memasukan suapan keduanya. Rasanya tidak terlalu buruk, kebetulan dia tadi tidak sarapan saat berangkat ke sekolah.
Beberapa siswi di kelas Ayana memandang mereka dengan berbagai macam tatapan, sudah tentu mereka tidak suka dengan kedekatan keduanya. Sagara itu idaman semua perempuan di sekolah, dia atletis, tampan, dan kaya, siapa yang tidak tergila gila dengannya kecuali Ayana sendiri.
"Minggu jalan sama aku yuk Ay."
Ayana mendadak berhenti menguyah, dia menatap Sagara datar.
"Gue udah bilang, gue,,,
"Punya singa?." ucap Sagara memutus ucapan Ayana.
"Nggak papa, aku juga punya singa di rumah, baru beli kemarin karna Ayana bilang punya singa."
Ayana menutup kotak bekal dari Sagara, dia kemudian merogoh tasnya mencari ponsel dan hensetnya.
"Urusannya sama gue apa." datar Ayana, meskipun berucap datar namun hari ini Ayana lebih banyak bicara ketimbang biasanya.
"Pengen aja samaan kayak calon pacar." satu kelas mendadak histeris, di dominasi oleh cewek cewek yang syok mendengar penuturan dari mulut Sagara langsung.
Mereka patah hati sebelum berjuang, mereka di kalahkan oleh seorang Ayana.
Tanpa perlu di ragukan, mereka memang tidak sebanding dengan seorang Ayana. Gadis itu memiliki daya tarik tersendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty Psycho
General FictionTidak semua yang cantik itu berlaku baik, layaknya setangkai mawar yang sangat mempesona namun bisa melukaimu kapan saja. @Anandahumairarazaq™