Prolog

915 21 9
                                    

Gadis bersurai kecoklatan tertunduk lemas di pinggiran jalan umum, rambut ikal kecoklatan menutupi setengah wajahnya . Nafas terengah-engah dengan peluh yang membasahi setiap lekukan wajah, bahkan bendungan air matanya hampir saja jebol jika dia tak menahannya. Elisa Seraphina, gadis bertubuh langsing dan berkulit putih susu itu tak habisnya merutuki kesialan hari ini.

Ini adalah kepulangan untuk pertama kali sejak dia meninggalkan Indonesia 6 tahun yang lalu. Namun kesialan langsung menimpanya saat dia baru saja menuruni taxi yang membawanya ke hotel tempat dia akan menginap untuk sementara waktu. Supir taxi itu dengan sengaja membawa lari semua barang bawaannya. Elisa yang biasa di sapa Elle benar-benar frustasi saat ini. Bahkan dia tidak tahu harus menghubungi siapa karena ponselnya pun raib beserta semua barang berharga miliknya. Dengkan langkah lunglai Elle berjalan kembali ke hotel semula tempat ia akan menginap

"Diamond Hotel," gumannya pelan saat kedua bola matanya tanpa sengaja membaca nama hotel tersebut. Seketika senyum manis kembali merekah. Sepertinya dia mendapatkan jalan keluar untuk menyelesaikan masalahnya kali ini. Dengan langkah anggun Elle memasuki hotel. Entah apa yang di pikirkannya saat ini. Ia melangkahkan kaki menuju receptionist.


"Morning, what can I do for you miss?"

"aku ingin bertemu dengan Axel Mathew. Apa kau bisa mengantarku keruangannya?" Receptionist itu tampak mengerutkan kening dan menatap curiga ke arah Elisa. Ia semakin memicingkan kedua bola mata memastikan penglihatannya benar atau salah, tampaknya wajah wanita di hadapannya tampak tidak asing meskipun parasnya di tutupi oleh kacamata hitam.

"I'm his girlfriend."

"whatt??" teriak recepsionis kaget. Tentu saja dia tidak pernah menyangka jika seorang Elisa Seraphina, model asal korea yang sudah mendunia adalah kekasih Axel Mathew. Pria tampan yang tampak terlihat seperti devil karena sikap dinginnya itu.

"bukankah anda Miss Elisa Seraphina?" tanyanya untuk lebih memastikan sosok yang tengah berdiri dihadapannya. Elle melepaskan kaca mata hitam yang digunakannya untuk menyamarkan wajahnya dan hanya mengangguk pelan kearah resepsionis. Dalam hati berdoa agar penampilannya tak menarik perhatian yang lain.

"Ja..jadi itu benar anda? Ba..bagaimana mungkin anda mau jadi kekasih pak Axel?" tanyanya tidak yakin. Elle tampak mengerutkan kening, dia tak mengerti mengapa resepsionis itu menanyakan pertanyaan aneh seperti dan berkesan tidak sopan untuk ukuran hotel mewah bintang 5.

"mengapa anda mau menjadi kekasih pria dingin sepertinya?" tanyanya lagi. Elle sontak tertawa geli. Itu pertanyaan yang biasa didengar, dulu juga teman-temannya sering mempertanyakan mengapa dia mau menjadi kekasih seorang Axel Mathew yang bersikap kaku, jarang tersenyum dan sangat angkuh.

"itu karena aku tertarik membuatnya tidak kaku seperti robot," jawaban itulah yang sering kali di jawab olehnya. Jawaban andalah versi Elle namun tidak cukup memberi kepuasaan pada orang lain yang mendengar.

Mereka berdua tampak asik mengobrol dan sesekali tertawa geli. Bahkan mereka sampai tidak menyadari kedatangan pria tampan bermata gelap yang tengah menatap tajam kearah mereka. Axel Mathew, pria tampan yang menjadi idola banyak wanita meskipun dia selalu terlihat dingin dan sinis pada orang lain namun karena kadar ketampanan yang sedikit melampaui batas, tetap saja membuat semua wanita terpesona dan jatuh hati padanya. Direktur muda itu kini tengah menatap kesal melihat karyawan hotel yang tidak bekerja secara profesional dan tampak sibuk mengobrol dengan wanita yang mungkin adalah tamu hotel.

"What's going on here?" 

 Suara itu sanggup menghentikan pembicaraan seru keduanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara itu sanggup menghentikan pembicaraan seru keduanya. Elle dengan sekuat tenaga berbalik menghadap pria yang berdiri tepat dibelakangnya. Untuk sesaat mereka hanya terdiam dan saling menatap satu sama lain. Hingga akhirnya Elle memberanikan diri untuk tersenyum menyambut kedatangan pria yang sedari tadi dia tunggu.

"Sayang.. I miss you so," Elle berjalan mendekati Axel dan memeluknya. Bersyukur sebagai seorang model ia sudah terbiasa mengubah mimik wajah dengan mudah. kini kedua tangannyanya bergelayut manja di lengan Axel. sebelim melakukan aksi gila selanjutnya, ia menarik nafas dan nekat menempelkan kedua bibir mereka.

Axel tampak diam membeku saat Elle mencium di depan umum dan karyawan. Ingatkah dia ini Indonesia dan hal ini bersifat tabu di negara yang masih mengedepankan adab. Tidak hanya Axel bahkan semua yang melihat kejadian itu tampak kaget menyaksikan adegan yang baru saja mereka saksikan. Bagaimana tidak, mereka menonton adegan yang bahkan tidak pernah mereka bayangkan akan terjadi. Seorang pengusaha muda tengah berciuman di lobi hotel dengan seorang wanita. 

TBC

 TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang