Cinta dan benci adalah dua perasaan yang hanya dipisahkan oleh sekat tipis. Terkadang, orang yang paling kau benci bisa berubah menjadi orang yang paling kau cintai, dan sebaliknya. Seperti tali merah tak kasat mata yang menghubungkan dua jiwa, yang tak akan putus meskipun keduanya melangkah semakin jauh. Perasaan ini kerap membuat seseorang bingung bagaimana cara mendeskripsikannya.
Ruangan bernuansa klasik terkesan mewah menjadi saksi bisu sepasang manusia yang tengah duduk tanpa terdiam dengan pikiran masing-masing. Mereka enggan untuk memulai pembicaraan atau tidak tahu mau memulai darimana. Wanita bermata Golden, kini tampak tengah memainkan pinggiran gelas yang berisi teh hijau kesukaannya. Dia melakukan ini untuk menutupi kegugupan karena tatapan tajam pria yang menuntut penjelasan atas kegilaannya.
"Axel, berhenti menatapku seperti itu. Aku tahu aku salah, oleh karena itu aku meminta maaf padamu," desahnya dengan nada sedikit frustasi. Kini Elle mencoba memberanikan diri menatap mata elang Axel.
Tak ada tanda-tanda jika pria bermata tajam bak elang itu akan menjawabnya, hal ini sukses membuat nyali Elle mencelos. Bagi Elle diamnya Axel lebih menakutkan dibandingkan teriakan pria itu. Untuk beberapa saat keduanya hanya saling menatap satu sama lain. Hingga Elle memilih untuk mengalihkan pandangan dari Axel. Merasa sedikit bergidik ngeri melihat tatapan Axel yang tidak memperlihatkan keramahan sedikitpun. Tatapan yang dulu tak pernah diberikan untuknya. Tatapan yang dulu selalu memandang lembut kini malah berbalik memandang tajam seolah-olah dia adalah musuh yang harus di lenyapkan segera. Yahh.. Elle tahu jelas jika sekarang ia hanyalah orang asing di hidupnya.
"Apa kau hanya akan diam begitu saja? Aku sudah minta maaf. Kau tidak mendengarnya?" teriaknya frustasi. Kekesalan Elle memuncak taktala pria tampan berkulit putih pucat itu masih juga tak mengeluarkan sepatah katapun.
"Fine.. sekalipun kau marah aku tak akan beranjak meninggalkanmu" lanjut Elle dengan nada angkuh. Ia tak akan memperlihatkan sosok tak berdayanya di hadapan Axel. Peduli setan dengan ke acuhan pria itu, karena hanya Axel harapan terakhirnya.
"Apa tujuanmu kembali? Bukankah semua impianmu ada di LA? Apa yang membuatmu kembali dan mengaku-ngaku sebagai kekasihku? Apa kau lupa jika hubungan kita sudah berakhir sejak kau memilih untuk menetap di LA,"
Elle menatap Axel datar. Yahhh.. hubungan mereka memang sudah berakhir sejak gadis itu memutuskan untuk memulai karirnya di LA. Tanpa rasa ragu ia melangkah pergi meninggalkan Axel yang kala itu memohon agar hubungan mereka tetap berlanjut. Ia mudah berpergian ke negara manapun gadis itu menetap, jarak bukan masalah baginya. Namun Elisa Seraphina dengan tegasnya menyatakan mereka harus mengakhiri hubungan mereka.
"Aku butuh bantuanmu. Aku baru saja kemalingan, supir taxi sialan itu mengambil semua barang-barangku bahkan ponsel beserta dompetku. Sekarang aku sangat bingung harus berbuat apa. Kau tahu sendirikan kalau aku tidak memiliki keluarga di Indonesia, jadi__"
"Itu bukan urusanku dan aku sama sekali tidak berniat membantumu," jawab Axel tegas. Elle mengepalkan kedua tangan, sudah ia duga meminta bantuan Axel tidak semudah itu. Namun dia tak berniat menyerah begitu saja, jika dia tidak memaksa Axel bukankah itu artinya dia akan hidup terluntang-lantung di Indonesia, bahkan dia tidak tahu bagaimana caranya kembali ke Los Angeles.
"Kumohon Axel ! aku tidak tahu harus berbuat apa lagi," mohonnya dengan tampang memelas. Axel tersenyum sinis dan hendak beranjak keluar dari ruangan pribadi yang memang di design khusus untuknya saat dia menginap di hotel.
"aku mohon," Elle menekukkan kedua kakinya dihadapan Axel, membuat pria itu sontak membelalakkan mata ketika menyaksikan Elle yang kini tengah berlutut dihadapannya.
"apa yang kau inginkan sebenarnya ha?" geramnya marah. Jujur saja, walaupun dia membenci gadis yang tengah berlutut itu, namun melihatnya memohon bahkan berlutut membuat dadanya sesak. Gadis yang dulunya setengah mati dia lindungi dan jaga kini tengah memohon seraya berlutut dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance
RomanceElisa Seraphina seorang Model Dunia harus terpaksa kembali ke negara asalnya karena karirnya yang sedang berada di ujung tanduk. Elle sengaja melarikan diri ke Indonesia untuk menenangkan sejenak pikirannya. Sementara itu Axel Mathew, harus kembali...