33: Almost lost°½

394 26 55
                                    

Almost Lost

"Keberadaan seseorang akan sangat berharga saat seseorang itu telah memutuskan untuk pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Keberadaan seseorang akan sangat berharga saat seseorang itu telah memutuskan untuk pergi."_Bian Atmajaya Nagara

Saran dari aku, JANGAN LUPA PUTAR LAGU SEDIH BIAR FEELNYA DAPAT!! SATU PART LAGI MENUJU ENDING GUYSS 🙈

•Backstreet Relationshit
————
🐨🐨🐨

Tiga minggu telah berlalu, tak ada yang berubah, semua tetap sama. Jalanan masih padat dengan kendaraan, para pedagang di pinggir jalan masih berjejeran di sepanjang jalan, serta perasaan Bella untuk Seseorang yang kini masih terbaring lemah dan entah kenapa pria itu enggan untuk membuka mata.

Bella menatap ke arah luar, di balik kaca jendela mobil, hujan kembali mengguyur kota tua ini. Menghadirkan segala rasa yang enggan pergi. Hati Bella belum sepenuhnya merdeka. Hatinya masih dijajah oleh kenangan manis bersama sang mantan.

"Bel." Regal menyentuh pundak Bella. Satu tangannya fokus memegang stir mobil, sesekali dia menoleh pada gadis yang selama tiga minggu ini selalu menemaninya.

Bella tersadar dari lamunannya. Gadis itu menoleh dengan pandangan bingung. "Kenapa, Gal?" tanya Bella.

Regal tersenyum manis. "Nggak apa-apa. Cuman mau bilang, sebentar lagi kita sampai."

Perkataan Regal membuat Bella memperbaiki posisi duduknya. Gadis itu mengutak-atik sling bag yang ada di pangkuannya lalu mengeluarkan lip balm dan cermin.

Regal terkekeh melihatnya. "Tiap hari ke sana, lo selalu dandan kayak gini buat apa coba? Buat gue makin suka gitu?" kelakar Regal yang membuat Bella menatapnya tajam.

"Diem atau gue tabok? Orang lagi gugup juga malah dibecandain," omel Bella. Hubungannya dengan Regal semakin membaik sejak hari itu. Tak ada lagi kecanggungan di antara mereka. Regal juga sikapnya tak sedingin dulu, bahkan cowok itu setiap hari menggoda Bella dengan tingkah konyolnya.

Selama tiga minggu ini, banyak yang membaik. Hubungan Regal dengan Bella semakin hari semakin dekat, hubungan Regal dan anak-anak Xvaroid juga perlahan mulai membaik setelah mendengar pengakuan Regal yang sebenarnya.

"Gal, kita-kira hari ini ada apa ya? Kok tumben bang Radar telepon gue suruh buru-buru ke sini?" tanya Bella.

"Manakutehe," jawab Regal dengan wajah yang menyebalkan. Cowok itu baru saja memarkirkan mobilnya di lobby dan beranjak keluar mendahului Bella. Regal mengitari mobil untuk membukakan pintu untuk Bella.

"Monggo kanjeng mami," ujar Regal membungkuk dihadapan Bella dengan tangan memegang perutnya.

"Udah cocok Gal, lo jadi tukang buka pintu," cibir Bella mendahului Regal.

Bella terus menyusuri koridor dengan senandung kecil, berharap hari ini adalah jawaban dari penantiannya. Saking senangnya, Bella menyapa seluruh orang-orang yang berpapasan dengannya.

"Nggak usah senyum-senyum gitu kali, lo nyeremin. Ntar di bawa ke rumah sakit jiwa tahu rasa," ejek Regal menyamakan langkahnya dengan Bella.


MOHON MAAF SEBAGAI PART DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBIT, UNTUK PART LENGKAPNYA TERSEDIA DI VERSI CETAK YAA :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MOHON MAAF SEBAGAI PART DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBIT, UNTUK PART LENGKAPNYA TERSEDIA DI VERSI CETAK YAA :)

NANTIKAN BIBLE BACKSTREET VERSI NOVEL, JANGAN LUPA IKUT PO :)

BiBel Backstreet Relationshit [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang