unexpected meeting

1K 94 7
                                    

Jakarta, 13 February 2018

Jakarta, 13 February 2018

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Langit dan laut saling membantu membentuk awan yang akan memayungi tapak tilas. Malam dan siang tidak ingin kalah hadir membantu bumi membuat awan tampak indah di beberapa waktu pagi juga petang.

Siang selalu ramai, malam datang pun tak kalah sunyi di Ibukota yang selalu disibukkan berbagai aktifitas seperti tiada mengenal waktu. Seperti sekarang.

Waktu malamnya—Langit Sangkala—berada pada tempat tersembunyi dibalik gedung megah, restaurant bar terletak di jalan Thamrin. Langit tak akan pernah bosan mendatangi tempat milik aktor senior papan atas Indonesia itu, meski sekedar mampir membuang penat. Di antara meja-meja dipenuhi kalangan penikmat dunia malam, ia tengah duduk bersama dua pria dan seorang perempuan berbaju minim, menikmati suasana sambil membunuh waktu hingga menunggu tanggal berganti.

Redup cahaya lampu dari hampir seluruh ruang ber-interior zaman old, tersaji pertunjukan live band music, begitu cocok menemani pecandu malam sambil minum-minum cantik.

Getaran tepat sebelah piring berisi sisa fillet kakap merah, Langit melihat ada yang menghubungi dari dua belas digit angka tanpa pikir panjang mengambil ponsel, beranjak keluar menghindari bising.

"Halo Kala?"

"Iya?" Kata Langit. Hapal gerangan siapa sang penelpon.

"Kamu apa kabar?"

Sudah lama Langit tidak mendengar suara itu. Sudah lama juga terpaksa memblokir dan berminggu-minggu membuka blokiran. Pun, baru pagi tadi mendapat pesan basa-basi.

"Baik. Mm—kamu ada perlu?"

"Aku lagi di Jakarta sekarang."

"Sekarang?" Bola matanya melebar. Sengaja jeda memberi waktu untuk datang dahulu sebelum Langit bersuara. "Mau ketemu?" Ia gugup, kalau tidak tega Langit inginnya menyudahi percakapan canggung ini.

Cerita Satu Minggu JakartaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang