Author POV
Semua pemain terbangun saat dengungan suara itu lagi-lagi menghantam kepala mereka dengan keras.
"Kalian lengah dan kehilangan satu pemain inti lagi. Choi Seungcheol telah mati tanpa perlawanan"
Semua orang terkejut. Mereka yang baru saja terbangun bahkan langsung berderai air mata mendengar satu lagi pemain tersisa yang mati.
"Bagaimana ini? Apa kita memang tidak diperbolehkan beristirahat sekalipun?! Ini membuatku gila!" Pekik Soonyoung
Chaera terdiam. Ia ketakutan tapi ia tak punya tempat sandaran atau berkeluh kesah. Bukan hanya Chaera, bahkan keempat wanita lainnya juga merasa demikian.
Tak lama kemudian Vernon menghampirinya dan menggenggam tangannya dengan erat.
"Tidak apa. Aku disini untukmu, noona. Kau tak akan mati. Tidak sebelum aku. Jadi aku akan menjagamu seperti menjaga nyawaku sendiri. Percayalah" ucapnya
Chaera mengangguk. Meski ia masih tak yakin, tapi setidaknya perkataan Vernon dapat mengurangi sedikit rasa takutnya.
Di depannya ada Wonwoo yang masih memandangi mereka dengan pandangan tak suka. Meski ia sendiri juga melakukan hal yang sama terhadap Areum.
"Apa kita juga akan mati seperti itu? Mati tanpa ada yang tahu dan bisa membantu?" Tanya Hasa
"Entahlah. Aku juga tak begitu mengerti. Karena peraturan permainannya berbeda-beda." Balas Mingyu
"Bagaimana kalau kita kumpulkan informasi yang kita tau?" Usul Woozi.
Semua mengangguk setuju. Sebelas orang tersisa itu kemudian membuat lingkaran dan mulai berdiskusi.
"Dari apa yang aku amati, suara itu hanya memberitaukan kita informasi mengenai nama pemain inti tanpa menyebutkan zodiak dan elemennya" tutur Wonwoo
"Aku juga berpikiran hal yang sama. Sudah ada 3 pemain inti yang mati, artinya ada 9 orang tersisa." Timpal Chaera
"Ada dua orang pemain palsu yang menyamar menjadi pemain inti. Meski aku juga masih tidak tau apa tujuan pemain palsu itu, tapi aku yakin kematian Seungcheol ada sangkut pautnya dengan pemain palsu itu" balas Wonwoo
"Bagaimana kau bisa seyakin itu? Jangan-jangan kaulah pemain palsunya?" Tuduh Soonyoung.
"Kau mencurigaiku?" Tanya Wonwoo.
"Tentu saja. Kau seperti seseorang yang sudah sangat mengerti permainan ini." Balas Soonyoung.
"Cih...jika aku pemain palsunya, untuk apa aku memberitaukannya pada kalian?" Balas Wonwoo.
Soonyoung mendengus kesal sembari masih menatap Wonwoo penuh curiga.
"Kita boleh curiga, tapi jangan menunjukannya. Ada baiknya kita menilainya sendiri-sendiri saja." Balas Mingyu menengahi.
"Aku setuju. Karna kalau apa yang dikatakan Wonwoo tadi benar, kita bisa saja menjadi korban selanjutnya. Jadi Soonyoung, aku minta agar kau tak terbawa memulai pertengkaran" tambah Woozi yang membuat Soonyoung hanya memutar bola matanya malas.
"Sekarang, apa yang harus kita lakukan?" Tanya Nara
"Lebih baik kita tunggu suara itu muncul lagi. Tapi sebelum itu, sebaiknya kita mencari makanan. Setidaknya kita harus punya tenaga untuk permainan selanjutnya." Jelas Mingyu.
Mingyu beranjak dari tempatnya dan menatap pemain lainnya iba.
"Seokmin, Woozi, Vernon, Wonwoo, dan Soonyoung sebaiknya kita mencari makanan. Biarkan para wanita disini." Ujar Mingyu
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped [JWW/KMG] (ONHOLD)
Детектив / ТриллерKisah tiga orang bersahabat yang terjebak dalam sebuah mimpi yang tak berujung. Mampukah mereka menemukan jalan keluarnya? Atau, Mampukah mereka menemukan akhir cerita yang bahagia? Karena tidak semua jalan keluar berakhir bahagia. -Myungyu2020-