First Song

17 8 1
                                    

Nana Pov

Tok.. Tok.. Tok..

Aku mengetuk pintu ruang latihan yang berada di lantai 5

Tok...Tok...Tok...

'kok sepi? Apa masih belum ada yang datang ya?' Aku bertanya - tanya dalam hati sambil berpose berpikir

"bukan begitu "

"terus bagaimana?"

"yang bernar itu begini"

Aku mendengar suara yang tak asing dari balik pintu ruang latihan, dan itu seperti ada keributan

Aku yang merasa penasaran suara apa itu langsung mendekatkan telinga ke pintu untuk mendengar lebih jelas

"jangan menyimpulkan sendiri"

"kita tunggu Manager dulu"

'eh?! Manager? Aku?' Aku kembali bertanya kepada diri ku sendiri karena ada yang membicarakan diriku dari balik pintu

Karena sudah terlalu penasaran, aku membuka pintu dan melihat seseorang didalam ruang latihan

Author Pov

Ceklek...

Nana membuka pintu ruang latihan sedikit kencang, semua yang mendengar suara pintu terbuka langsung mentap ke arah pintu yang sudah ada Nana dengan aura yang tidak mengenakan keluar dari dirinya

"Manager" Seru mereka kompak

"eh kalian?!" Nana kaget saat melihat orang yang ada didalam ruangan

"ya?" tanya mereka kompak

"aku kira siapa, ehehe"

Nana tertawa canggung sambil berjalan mendekati semua orang yang ada didalam

"tapi kenapa kalian ribut - ribut?" tanya Nana

"Angga nih yang buat ulah" Adu Eric kepada Nana

"emang aku ngapain?" Tanya Angga

"kan tadi aku kasih tau, gerakan nya bukan seperti itu"

"emang lo siapa? Sok ngatur-ngatur?"

"gue hanya memberi saran"

"itu namanya bukan memberi saran tapi ngatur"

Bagas dan Nana yang melihat perkelahian antar mulut itu hanya bisa tersenyum kecut

"sudah - sudah, hentikan. Kita ini harus kerja sama, bukan bertengkar" Lerai Bagas

Angga dan Eric berhenti bertengkar setelah mendapatkan ocehan dari Bagas

"oh ya Manager, apa kami sudah memiliki lagu baru?" tanya Bagas kepada Manager

"kita belum merilis lagu. Maaf" Jawab Nana dengan suara pelan

"gapapa kok Manager" ujar Eric dengan senyum manisnya

"gimana kalau kita buat lagu sendiri?" Usul Bagas

Semua pandangan kini beralih menatap Bagas dengan tatap tak percaya apa yang dikatakan olehnya

"lo bilang apa Gas?" Tanya Eric memastikan

Plak..

Angga menjitak dahi Eric sedikit keras dan itu menjadi keluhan dari Eric

"lo kenapa sih Ga? Kenapa dahi gue lo jitak hah?" Tanya Eric sambil memegangi dahi nya yang kena jitak oleh Angga

IDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang