"Kak, ayo kita jalan-jalan!"
Di sore hari yang cerah itu, Dowoon membawa Wonpil di jok belakang–entah untuk yang keberapa kalinya. Dua kali? Tiga kali?
Yang jelas membonceng Wonpil, bagi Dowoon, adalah kegiatan tak biasa. Apalagi kebalikannya.
Tapi hari ini spesial. Perasaannya sedang baik, ditambah langit biru berawan yang mendukung niatnya mengelilingi kota berdua bersama kak pacar.
Cie. Kiw.
"Helmnya udah klik kan, Woon?"
"Iyaaa udah!"
"Kalo gitu ayo jalan," ucap Wonpil dengan senyum lebar–melingkarkan kedua tangannya di pinggang pengendara tersayang.
Mmm, Sepertinya mengelilingi kota bakal makan waktu cukup panjang. Sembari mengedarkan pandang ke kiri-kanan, Dowoon mencari destinasi pilihan.
"Kak, hari ini mau kemana?"
"Eh? Kamu belum tau mau kemana?"
Dowoon menyengir lebar–yang bisa dilihat sekilas oleh Wonpil dari kaca spion motor. "Kemana aja bebas deh. Yang penting kita jalan~"
"Oke Kak. Kalo mau berenti di satu tempat bilang Doun aja, ya."
***
Angin sejuk menerpa wajah manis sang penumpang. Sambil melihat-lihat, ia menceritakan apa yang terjadi di sekitar pada sang kekasih yang fokus mengantar.
Perjalanan yang sudah cukup lama dari tempat awal baru terasa saat lampu berkedip merah, waktu kendaraan di depan menghentikan laju.
Dengan dua kaki bertumpu di atas aspal, Dowoon menonton kendaraan yang melintas di jalur seberang.
Sampai matahari yang cukup terik memantulkan cahaya pada sesuatu di sudut mata. Si pemuda menangkap seekor kucing yang berlari ke kolong mobil–sekitar tiga atau empat orang di depan–dan tak kunjung terlihat meski lampu hampir hijau.
"Woon, kucing."
"Kakak juga liat?" Wonpil mengangguk.
Standar diturunkan, lalu Dowoon berlari ke mobil yang sedari tadi hanya diperhatikan.
Anak kucing itu masih disana.
Dowoon menggedor jendela depan penumpang dengan sedikit kasar. Begitu diturunkan, ia mengisyaratkan satu kata dengan berbisik, "Kucing," sambil menunjuk ke bawah.
Seakan memakai sinyal 5G, si penumpang langsung turun dan mengecek keadaan. Yap, kucing itu disana, sedang menjilati kaki depan.
Waktunya mengucapkan mantera,
pspspspsps, sini meeeng, pspspspsps.
Ah, gagal. Kucing itu bahkan tak menatapnya. Coba lagi.
Sedangkan di luar dunia kecil yang sedang dalam misi menyelamatkan hidup seekor makhluk kecil, orang-orang sudah melesat cepat dengan kendaraan bermotor masing-masing. Wonpil memajukan motor yang ditinggalkan begitu saja oleh si pahlawan kucing. Masih belum, ya?
Ketika hendak turun, beberapa orang yang berada di belakangnya berjalan cepat ke tempat Dowoon dan sang pemilik mobil berdiri.
Berbeda dengan tampangnya yang sudah siap memaki, mereka justru berlutut. Berusaha melihat apa yang ada di bawah dan memancingnya keluar dari kolong kendaraan.
Merasa diperhatikan, si kucing yang ternyata bermotif belang oranye melenggang dengan santai, meninggalkan semua yang sedari tadi berusaha memintanya keluar dari tempat sempit itu.
Semuanya menghela napas lega.
Lalu kembali ke kendaraan masing-masing seolah tak terjadi apa-apa beberapa menit yang lalu.
"Kak, ayo jalan lagi," kata Dowoon sambil tersenyum puas. Wonpil menyerahkan kembali kendali motor pada Dowoon, menepuk pelan kepala yang lebih muda–yang masih tertutup helm, lalu berbisik:
"Pulang aja yuk, Woon? Kakak udah seneng banget hari ini. Hehe~"
"Eh?" Dowoon terdiam. "Oke ... kalo gitu kita ngedate di rumah aja."
Wonpil mengangguk antusias, memeluk erat sang kekasih yang diam-diam mengulum senyum sambil mempertahankan perhatian ke jalan raya.
***
kucing,
512 words.
End.
Writer's note:Wonpil pake helm.
Cakep.
KSKSKKSKS nemu editan itu udah lama banget di twit. Mau pake buat visualisasi tapi baru kesampean sekarang... ya...
Writer block sucks 💔
Karena ngestuck dan kurang puas, aku juga memutuskan buat unpub idol, idol. sementara waktu. Asli mentok banget.
Semoga ficlet ini memuaskan! (◍•ᴗ•◍)✧*。
– ップ
KAMU SEDANG MEMBACA
farewell stop. | DAY6
Fanfiction| A resting place before you bid the last goodbye. Kumpulan fanfiction oneshot dengan cast member DAY6. Rumah penulis untuk menuangkan ide apapun yang ada di kepalanya. Berminat untuk mampir sebelum pergi? disclaimer: buku ini mengandung konten BxB...