3.Tidak ada kabar.

45 9 3
                                    

Ara merasa gelisah, pasalnya sejak hari mereka liburan dan Rian mengantarnya pulang, lelaki itu tak pernah menampakkan wajahnya lagi, Rian bahkan tak pernah memberi kabar kepada ara, Ara takut, Ara gelisah, Ara hampa!

Apa artinya ini semua, sekarang sudah seminggu Rian tidak mengabarinya, Ara khawatir, apakah sesuatu yang buruk telah terjadi pada Iannya? apakah Iannya sakit? Apakah? Apakah? Apakah?

Damn!

Untuk mengabari Inna pun, Ara merasa sungkan, pasalnya setelah menginap di apartnya, Inna mengatakan bahwa dia akan pergi menyusul kekasihnya untuk fokus membuka bisnisnya, ia tak ingin mengganggu Inna!

Bagaimana sekarang? Menghubungi ibunya Rian? Tidak tidak, tidak mungkin!

Oh ayolah Ara, Rian tidak akan kemana mana, Ianmu akan kembali, yakinnya dalam hati.

Tapi...

Tetap saja, gelisah itu ada, rasa takut itu ada, bagaimana jika yang di alami teman temannya yang lain turut menimpanya? Setelah lelaki mendapatkan apa yang dia inginkan, maka lelaki itu akan pergi dan hilang bagai di telan bumi?

Tidak tidak!

Ara!

Stop!

Iann tidak seperti itu! Mereka telah bersama selama lima tahun! Ian juga telah menyatakan bahwa dia mencintaimu Arabella!

Ingat!

Rian geraldo mencintai Arabella Mellova!

"Gimana? Udah ada kabar?" Ariando datang dan menghampiri ara. Ara menggeleng lemah dan menundukan wajahnya.

Ari tersenyum dan mengangkat wajah Ara, "Bell, princess gak boleh nunduk, princess harus terus mengangkat dagunya setinggi mungkin,"

"Tapi Bella bukan princes Ando," kekehnya.

Ariando terkekeh "tetap aja, Bella itu princess nya Ando," Ara tersenyum sendu.

Mengapa? Mengapa Ando lah sosok yang selalu ada di sampingnya? Sosok yang selalu ada saat dia butuhkan.

Ariando adalah sahabat sejak kecil Ara, mereka sempat bertetangga selama sebulan saat Ara dipindah sendirian ke rumah neneknya yang ada di Medan, Ando sosok yang ramah dan mudah berbaur, persahabatan mereka sudah bagaikan hubungan kakak dan adik, sebelum pada akhirnya Ando terpaksa pindah sekolah bersama keluarganya saat mereka memasuki SMP, saat itu pula Ara di pindahkan juga ke rumah papanya agar tidak terlalu bersedih atas kepergian Ando. Dan yeah di situlah Ara bertemu Inna, tapi tetap saja, Ando dan Ara selalu berkomunikasi sampai saat ini.

Ando datang sehari setelah kepergian Inna, sepertinya tuhan baik kepadanya. Saat Ando pergi, Inna lah yang datang di kehidupannya dan saat Inna pergi, tuhan mengembalikan andonya.

Ara terkekeh, "Bella rindu Ando," lirihnya, Ando terkekeh lucu "udah empat hari disini! Baru sekarang bilang rindunya! Kita tuh pisahnya lamat banget loh Bel?" Ando heran dengan sikap sahabat plus adiknya ini.

"Serah Ando, yang penting Bella rindu,"

Bella memang nama panggilan khusus Ando untuk Ara, begitu pula sebaliknya, Ando hanya penggilan Bella untuknya, orang orang biasa memanggilnya Ari.

Mereka berdua memang unik.

"Jangan dipikirin, ntar Bella sakit" jelas Ando, "istirahat gih, udah malem," titahnya, dengan semangat empat lima Ara berlari memasuki rumahnya.

"Bocah," kekehnya.

Ando pun berbalik dan mengendarai mobilnya meninggalkan pekarangan rumah Ara.

InnaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang