13. Disini Jack lah Yang Paling Hebat

168 40 2
                                    

13. Disini Jack lah Yang Paling Hebat

Park Jimin & Kim Taehyung


"Seorang dewa memilih pergi bersamaku," gumam Taehyung.
"Kau harusnya bersyukur. Aku yg paling hebat di sini." balas Jimin.
"Kukira pedangmu yg hebat." ujar Taehyung tak mau kalah.
"Oke, tutup mulut tuan-tuan." pinta Jack. "Ada yg aneh di depan sana."

Jimin dan Taehyung berhenti. Jalan mereka hanya terlihat samar2 dari cahaya pedang Jimin. Penglihatan dan pendengaran mereka menajam. Labirin ini saat ini melebar sekitar 4×8 meter persegi.
"Ada sesuatu di depan sana 'kan?" tanya Taehyung.
"Ya," jawab Jimin. "Dan apapun makhluknya, yg pasti itu tidak ada bagusnya."
"Sejak kapan ada monster kejam menjadi jinak?" heran Taehyung.
"Fokuslah, Mister!" perintah Jack.
"Oke," patuhnya.
"

Tidak ada penerangan lain di sini." ucap Jimin setelah mengumpat dalam bahasa Yunani.
"Kekuatanku agak lemah di sini, tidak ada air dan terlalu kering." ujar Jimin.
"Kekuatan? Penerangan?" mata Taehyung membulat ketika menyadari sesuatu yg jelas2 ada di depan matanya.
"Sshhh,, aku lupa mengenai pilar yg kau pegang," desah Jimin.
"Aku juga," ia mengakui lalu pemuda tampan itu mengangkat tangannya. Memerintahkan sedikit dari kekuatannya untuk membuat bola lampu terang di dinding labirin hanya untuk menghadapi monster itu.
Dan seketika dalam jarak 5 meter labirin itu terang sekaligus menerangi makhluk yg sedang mengamatinya di depan. Terdapat percabangan di sana, dan makhluk itu berada tepat di pintu kanan seolah sedang memalang mereka.

"Aku yakin pintu itu yg akan kita tempuh." ujar Jimin. "Dan makhluk itu adalah Empousa. Pelayan Hecate."
"Ceritakan sedikit mengenainya."
Taehyung menatap si monster waspada bersama Jack di tangannya. Makhluk itu tersenyum miring menampakkan dua gigi taring tajam yg mencuat 2 sentimeter. Mahkluk itu menyerupai wanita gila 20 tahunan dengan rambut tebal berantakan. Matanya merah bercahaya redup. Di bawah matanya terdapat lingkaran hitam seolah makhluk itu sudah tidak tidur selama seminggu berturut2. Kulitnya seputih kapur. Baju yg dipakainya lebih aneh lagi, dia memakai baju cheerleaders kuning yg tampak terlalu ketat. Yg membuatnya patut di sebut monster adalah bentuknya dari pinggang ke bawah yg merupakan kaki berwarna cokelat dan berjumbai dengan kuku kaki keledai. Kuku jari tangannya panjang dan runcing.
"Dia seorang Vampire, peminum darah demigod. Gerakannya cepat seperti Vampire dalam film. Untuk mengalahkannya, aku belum tahu. Cerita tentang dia sangat sedikit bahkan makhluk itu jarang sekali keluar dari tartarus." jelas Jimin. "Dan, jangan mengejeknya." tambahnya.

"Halo tampan." sapa Empousa.
"Nahh, sapaan itu sukses membuat alarm di kepalaku bunyi." ucap Taehyung.
"Hadapi sajalah! Hindari taring dan kukunya. Terutama kontak mata atau aroma tubuhnya." kata Jimin.
"Kenapa?"
"Kukira kau tak akan bertanya, tapi seorang Vampire selalu bisa mengikat manusia bagaimana pun caranya."
"Melegakan sekali bertempur dengan berusaha untuk tidak mati duluan."

"Aku sudah menunggu kalian, anak2." ucap si Empousa.
"Loki yg menempatkanmu di sana."
Itu bukan pertanyaan namun Jimin mengucapkan isi kepalanya keras2.
Makhluk itu menyeringai dan mulai berjalan mendekat. Dan ternyata si Empousa tidak hanya satu. Ada satu lagi di belakangnya.
"Apa yg satu itu bonus? Beli satu gratis satu, mubgkin." bisik Taehyung.
Jimin tidak menghiraukannya namun ada suasana yg aneh. Pemuda itu melirik Jack. Rune di sekitarnya mendengung redup yg artinya dia sedang berusaha tidak menonjol.
"Mereka makhluk Yunani yg tidak tahu apa2 tentang Nordik."
"Apa katamu?" beo Taehyung.

Para Empousa  semakin mendekat dengan santai.
"Kalian bisa putar balik lohh." ucap si empousa sebelah kiri.
"Benar, Tammi. Tapi mereka tak akan pernah bisa mencapai yg di carinya."
"Si Dewa yg malang itu. Bukankah seharusnya musnah saja, Kelli."
Oke, jadi nama kedua empousa itu Kelli dan Tammi.

"Dewa?" tanya Taehyung.
"Ahh, si pirang dari nordik ini yg punya misi. Ternyata dia tampan sekali." senang Tammi seolah sedang melihat artis papan atas.
Mereka semakin dekat. 5 meter di depan Jimin dan Taehyung. Aroma memuakkan itu mulai tercium. Aroma bunga mawar.
Jimin tentu saja bisa menahan aroma itu, tapi tidak pada Taehyung. Pemuda tampan itu masih menyiagakan pedangnya namun matanya tampak tidak fokus.
"Tae, mau kemana kau?" Jimin kaget ketika Taehyung melangkah maju.
"Bagus, tampan. Ayo kemari dan beri aku ciuman." ujar Tammi.
"Dia milikmu saat ini. Setelah kau bereskan mari kita bunuh dewa kecil itu." kata Kelli menatap tajam ke arah Jimin.

Ini buruk. Taehyung hampir mencapai Tammi dan Kelli menghampiri Jimin. Jarak Taehyung dan Tammi kurang dari satu meter. Hanya satu jalan.
"JACK!!" teriak Jimin dan saat itu pula rune pada pedang yg di genggam Taehyung bersinar berwarna putih kemerahan. Pedang itu melesat melepaskan diri dan terbang menyabet samping kanan Tammi.

"Mister!! Tidak kusangka kau begitu tololnya!!" geram Jack.
"Bagaimana bisa pedang bisa bicara?" Kelli sedang menatap Jack dengan terperangah.
"Hallo nona2 ber kaki keledai (?). Senang bertemu dengan kalian! Aku Sumarbrander, kalian bisa memanggilku Jack."
Jack tetaplah Jack. Pedang bawel yg terlalu banyak tingkah. Seketika itulah Jack menyarangkan bilah tajamnya ke jantung Tammi bahkan sampai menembuskan. Dan Tammi meledak menjadi debu kuning yg sukses membuat Taehyung bersin dan sadar.
"Kenapa aku memiliki tuan yg tolol?" gumam Jack melayang2 di hadapan Taehyung dengan debu kuning memenuhi bilahnya.
"Wahh,, aku tidak sadar." ujar Taehyung.

"Kau membunuh anak didikku!!!" geram Kelli.
Makhluk ini berubah. Rambut tebalnya berubah menjadi kobaran api yg meretih. Matanya berinar merah. Giginya berubah menjadi taring semua. Langkah kakinya lebar2 seolah ia sedang berlari. Jimin harus mengelak dan menjauh. Kelli memiliki kecepatan yg fantastis. Mengingat Vampir dalam film pun sangat cepat dan ganas.
Jimin nyaris terkena taring tajam itu jika pedangnya tidak terangkat pada waktunya.
Taring itu patah dan remuk ketika menyentuh tanah.
Kelli menggeram marah. Jimin benar2 terpojok. Di bawah tanah ia benar2 lemah. Kekuatannya tidak stabil. Sang empousa siap mengayunkan kuku2 tajam menuju leher Jimin. Hingga pekikan 'Yipiiiii' memasuki pendengaran Jimin.
Seketika Kelli berubah menjadi abu. Dan di gantikan Jack yg melayang2 tepat di depan hidungnya membuat Jimin mundur dan menubruk dinding labirin sangat keras.

"Senang bisa membantu." ujar Jack.
"Ahh,, terimakasih Jack." Jimin menghela nafas lega.
"Kalau begitu, biarkan aku mengobrol dengan si cantik!"
Jimin melirik pedangnya. "Okey, tapi nanti ya."

"Kau baik2 saja?" tanya Taehyung.
Jimin berdiri dan merasakan punggungnya yg sakit dan kaku.
"Kurasa tubuhku baik2 saja. Tapi energiku tidak." jawabnya.
"Benar, tidak ada laut di sini." Taehyung mengangguk paham.
"Tapi kemampuan fisikku masih sehebat biasanya." ujarnya. "Jangan hitung yg barusan itu." Jimin segera meluruskan ketika wajah Taehyung berubah. "Tadi itu aku fokus mengeluarkan kekuatan pilar! Tapi tidak berhasil."
"Ya ya terserah kau saja Jimin-ssi." ucap Taehyung. "Sekarang mari kita lanjutkan perjalanan. Ke arah sini."

Jimin malu tentu saja. Ia merasa tidak melakukan apapun tadi. Jack lah yg membunuh kedua monster itu. Dia merasa bebal padahal ia seorang dewa. Dari dua dunia pula.

"Tunggu sebentar," ucap Taehyung.
"Ada apa?" tanya Jimin.
"Kau tidak merasakan udaranya?"
Jimin menyentuh dinding labirin. "Di sini hangat. Udaranya seperti di pemandian air panas."
"Ini memang panas. Kukira kita akan membebaskan Hypnos. Si empousa itu menyinggung2 tentang dewa kan?" tanya Taehyung.
"Ya, benar. Tapi, bisa juga dia di belenggung di lautan api hingga membutuhkan bantuanmu."
"Itu bisa juga, tapi aku kurang yakin mengenai itu. Kurasa artinya jauh dari perkataan Frey padaku."
"Kita teruskan saja dulu. Mungkin kita akan mendapat jawabannya nanti."
"Dan aku sungguh benci teka-teki."

"Jack! Kembali menjadi bandul."

Tbc.

Update lagi..

Jangan lupa like and comment nya ya..
Ingat, Wattpad sekarang harus buka online, jadi sempatkan jari kalian untuk klik like nya.. Jangan hanya dibaca saja.. Tolong..

Love you..

💜💜

The Gods : And The End Of Two Worlds [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang