- CHAPTER 1 | Pertemuan

2 0 0
                                    


   ***

kringggg.....
suara alarm memecah keheningan disebuah kamar, membangunkan seseorang dari mimpinya

Perlahan stella membuka matanya lalu melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul 05.30

stella langsung bangun dan cepat - cepat bersiap ke sekolah, hari ini adalah hari pertamanya masuk ke sekolah yang baru. Tiga hari yang lalu dia pindah dari Surabaya ke Jakarta, mamahnya yang bekerja di sebuah health food company dipindah tugaskan ke kota Jakarta.

Dengan langkah besar ia berlari ke arah dapur, dan membaca sebuah catatan kecil yang ditempel ibunya di pintu kulkas, "stella mama berangkat duluan ya, ada meeting pagi sekali, jangan lupa minum lalu dimakan rotinya, nanti pulang sekolah mama jemput, jangan jajan sembarangan ya sayang, makan makanan yang sehat, jangan lupa juga minum yang banyak." isi catatan tersebut.

Setelah membaca catatan tersebut stella meminum segelas air dan memakan roti yang sudah mamanya siapkan sambil memesan ojek dari aplikasi di handphonenya.


stella benar - benar memikirkan hari ini dari kemarin, dia takut kalau nanti tidak ada yang ingin berteman dengannya, dia adalah anak yang ramah dan ceria, tetapi kalau ketemu orang baru tetap saja dia merasa takut jika nanti tidak ada yang menyukainya dan berteman dengannya.

sesampainya dia disekolah dia memperhatikan gerbang depan sekolahnya, sekolahnya masih sepi, iya sih kalau dipikir pikir ini masih jam setengah tujuh dan sekolahnya masuk jam setengah 8, stella berangkat lebih awal karena ingin berjaga-jaga sekalian ingin berkeliling sekolah sedikit setidaknya agar dia tahu letak kantin dan toilet, tetapi mungkin sebaiknya dia harus tau dulu kelasnya dimana.

stella langsung mencari keberadaan ruang guru, satu persatu nama ruangan sudah dia baca, mungkin dia sudah berkeliling sekolah ini berkali-kali tetapi tetap saja tidak menemukan tulisan ruang guru, dia sudah lelah berkeliling sekolah ini

melihat seorang lelaki duduk ditangga sekolahnya sendirian dia memutuskan untuk bertanya

Saat mendekat lelaki itu seperti sedang berada didunia lain, tatapannya kosong, ekspresi wajahnya yang datar tersirat kesedihan yang mendalam, wajahnya sangat tampan, dengan wajahnya yang datar saja auranya sangat tidak terkalahkan, matanya yang tajam, hidungnya yang mancung sempurna, dan bibirnya yang merah merona, ini cowo pake rangakaian lip care apaan ya boleh kali nanya tips nya... Belum lagi rahangnya yang sangat tegas, gila ini orang cakep banget sih, eh ini kenapa gua jadi mikirin kayak ginian sih, dodol banget lu stellaaa, langsung tanya aja deh

"permisi, mau nanya ruang guru dimana ya? soalnya dari tadi gue muter-muter ga ketemu" Lelaki yang stella tanya hanya meliriknya sebentar sambil mengerutkan alisnya, lalu kembali ke wajah datarnya

aduhh gue salah ngomong kayaknya ya, tapi perasaan cuma nanya dimana ruang guru aja, apa ga kedengeran ya

"permisi, ruang guru dimana ya?" ucap stella lagi dengan suara yang ditinggikan

"apaansih, lu kira gue budek"

stella langsung kaget mendengar suara kencang nan lantang yang keluar dari mulut lelaki didepannya ini

"eh, ii..i...iya sorry tadi gue nanya pelan lu diem aja, gue kira ga kedengeran" Ujar stella

Ini cowok kok ngeselin banget ya, gua nanya pelan salah, nanya kenceng malah dibentak, ini gua harus gimanasih, sayang banget cakep cakep kasar sama cewe, mana pegel banget kaki gua muter muter ini sekolah

Stella melangkahkan kakinya meninggalkan lelaki tersebut dengan langkah yang sedikit pincang karena memang sepegal itu kakinya, bayangkan saja dia sudah berkali-kali berkeliling sekolah yang sangat luas ini

Baru beberapa langkah stella berjalan tiba-tiba lelaki tadi menyalip, meliriknya sedikit, dan jalan didepannya, stella yang sedikit kaget menghentikan langkahnya, memperhatikan punggung lelaki tersebut, lelaki dihadapannya lalu berbalik dan menatapnya

"Ngapain diem?" Ucapnya

"Hah!? " Ini stella salah dengar atau bagaimanasih, ia memperhatikan sekeliling yang memang tidak ada siapa siapa selain mereka berdua, ini dia nanya kenapa gua apa gimanadeh

"Nanya gua? " Sumpah saat ini stella benar benar bingung perasaan tadi lelaki itu marah marah kepadanya, ga mungkinkan sekarang malah ngajak stella berbicara

"Gua anter keruang guru" Jawab lelaki tersebut

Wahh gila ni cowo eror banget sumpah, ga pernah gua nemu cowo se plin plan inii, tapi bagus sih kalau dia mau nganter, kaki stella juga sudah sangat sakit

Lelaki itupun langsung melangkah maju, dan stella mengikutinya walaupun harus terburu buru karena langkah lelaki itu terlalu cepat belum lagi kakinya sangat panjang, mungkin satu langkah kakinya sama seperti dua langkah kaki stella

***

Halo semua, terimakasih sudah meluangkan waktunya untuk membaca cerita yang masih perlu banyak sekali perbaikan.

Tolong tinggalkan jejak dengan mengomentari cerita ini yaaa.....



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TENTANG SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang