Part 3 : Taman Xichun 「熙春园」

90 12 1
                                    

Mataku membulat saat melihat tempat ini. Aku mengedarkan pandanganku ke sekeliling Danau buatan yang sangat indah yang ditepiannya ditanami bunga-bunga mawar yang berwarna merah cerah.
Diujung Danau ini terdapat pohon sakura yang bermekaran. Ada beberapa kuntum bunga yang berjatuhan dan berserakan di bawahnya, menghiasi rumput-rumput hijau. Disini juga terdapat kursi taman yang dihiasi dengan dedaunan, aku juga tidak tahu pasti daun apa itu. Suasana yang sejuk membuatku sedikit tenang.

“Ini tempat favoritku sejak kecil, kau suka?” ucap Jackson sambil memandang pantulan matahari di danau.

“Yah, aku sangat suka” ucapku dengan bersemangat dan mata berbinar-binar. “Indah tempatnya” ucapku sekali lagi sambil mengulas senyuman lebar.

Jackson melirik ke arahku sambil tersenyum miring.
“Baguslah kalau kau suka” ucapnya sambil tersenyum tipis.

“Tempat ini hanya untuk mahasiswa kah?” tanyaku bingung.

“Tidak, ini tempat umum, hanya saja dibuat dibelakang Universitas ini.” Jawab Jackson memandang lurus ke depan. Aku hanya menganggukkan kepalaku mengerti.

“Oh ya, jika kau mau berteriak, berteriaklah sekeras-kerasnya karna ini tempat yang pas dan mumpung tidak ada orang lain juga, kecuali aku” ucapnya memandang ke arahku dengan senyuman tipisnya. Aku melirik ke arahnya dan menganggukkan kembali kepalaku sambil tersenyum manis.

Aku bersiap-siap mengambil ancang-ancang untuk berteriak. “Aaaaaaa....” teriakku dengan keras. Aku merasa lega setelah berteriak. Entah kenapa aku jadi ingin berteriak lagi. Aku menolehkan kepalaku menatap Jackson yang berada disebelahku. Jackson yang tersadar pun menolehkan kepalanya ke arahku.

“Teriak lagi lah” ucapnya seperti mengetahui apa yang aku inginkan melalui tatapan mataku.

“Aaaaaaaaaa...” teriakku sekali lagi. Aku menarik nafasku dalam-dalam.

“Aaaaaaaaa....” teriakku dan Jackson bersamaan. Kami pun secara bersamaan menoleh dan kemudian kami tertawa lepas.

Aku tak pernah membuat perempuan sebahagia ini ~Batin Jackson

Duh, kenapa melihat dia tertawa lepas begini rasanya jantungku berdegup kencang yah.. Eh, apaan sih Joy. Harus ingat Wasiat yang diberikan dan misimu apa.

Setelah selesai tertawa kami pun duduk dikursi panjang yang berada ditaman ini.

...

“Kau jurusan musikkan? Anak kelas A?” tanya Jackson melirik ke arahku. Spontan aku pun melirik ke arahnya.

“Iya, kenapa?”

“Berarti kita sama dong, aku juga jurusan itu dan kelas A juga. Aku dari kecil memang suka musik”

“Oh ya? Tapi kenapa aku tidak melihatmu kemarin?”

“Aku ada urusan kemarin” jawabnya singkat. Aku hanya menganggukkan kepalaku mengerti.

“Trus, tadi juga. Kenapa kau ga masuk pelajaran? Tapi, saat pulang sekolah kau malah ada di rooftop. Apa kau kelas malam?” tanyaku bingung.

“Oh, aku juga ada urusan tadi. Aku kelas pagi kok. Sama denganmu.” Jawabnya tersenyum tipis. Aku menganggukan kepalaku lagi tanda aku mengerti.

“Oh ya, aku juga dari kecil suka musik. Bahkan aku menganggap musik itu bagian dari hidupku..” Aku menjeda perkataanku sambil tersenyum lebar. “Music is my life” ucapku dan Jackson serempak. Kami pun secara reflek saling memandang. Tak berapa lama kami pun tertawa.

Setelah itu kecanggungan melanda kami. Tidak ada diantara kami yang membuka suara. Sampai akhirnya suara handphone memecah keheningan diantara kami. Yah, suara handphone milik Jackson berbunyi.

“Karry” gumam Jackson pelan, bahkan sangat pelan sampai aku tidak dapat mendengar apa yang dia ucapkan.

“Bentar ya” ucap Jackson, aku mengangguk, kemudian ia pergi agak jauh dariku untuk mengangkat panggilannya.

~

31-08-20

Maaf ya, part ini sedikit gaje. Soalnya aku bingung mau buat seperti apa. Hanya itu yang terlintas dipikiranku.

You're Mine {TAMAT} ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang