3

35 6 0
                                    

[Budayakan vote, coment, dan follow]
.
.
.
.

"Kunci utama seorang wanita
Adalah percaya diri, dengan percaya
Diri semua bisa kita raih, dari cantik,
Idaman, dan jadi hits"



Happy reading 😈

Sesuai janji tadi siang, Clara harus pergi jalan bersama Bryan. Dan lucunya Clara menaiki motor sendiri dan Bryan menaiki motor sendiri. Pantaskah seperti ini?

Duduk bersama sambil meminum es Boba dan memandang lalu lalang orang berpasangan. Iya mereka sekarang berada di Alun-alun kota Bandung.

Bryan tidak ada hentinya memandang wajah Clara membuat jiwa percaya diri Clara meronta-ronta.

"Lo ngga risih gue pandang kaya gini?" Tanya Bryan masih menatap Clara.

"Ngga sama sekali" jawab Clara dengan memutar-putar sedotan es Boba nya.

"Salut" Ucap Bryan dengan kagum.

"Kunci pertama seorang wanita adalah percaya diri, Kedua sifat, dan ketiga kecantikan," ujar Clara masih dengan meminum es Boba nya.

"Kenapa gitu?" Bryan mengerutkan dahinya.

"Gini deh, sebagai contoh aja. Disekolahan kita ada yang namanya Gadis, dia lebih cantik dari gue, tapi kenapa gue yang lebih hits? Karena Gadis ngga percaya diri, dikit-dikit inscure, udah inscure cupu lagi" jelas Clara.

"Bener juga" Sadar Bryan.

"Itulah, jadi perempuan itu harus percaya diri. Percuma cantik kalo ngga percaya diri sayang mahkota megah di atas kepala jatuh."

"Lo asik juga, Lo kaya psikologis bisa bikin pencerahan" puji Bryan.

"Emang, semua aja yang lebay liat muka gue aja langsung takut, Lemah!!" Ejek Clara lalu melemparkan cup es Boba yang sudah habis.

"Semua takut karena Lo ketua geng" Akuinya dengan jujur.

"Lantas? Kenapa harus jadi masalah? Gue sebenernya orangnya Humble, cuma beda kalo mereka mendengarkan sifat gue dari orang jahat" perjelas Clara.

"Gue always buka pintu gerbang geng Shaquile buat yang mau gabung, tapi kelebihan dari mereka menilai geng gue brandal, aslinya ngga."

"Geng gue cuma akan main-main dengan musuh dari salah satu anggota gue, dan yang ngusik ketenangan geng gue. Dan geng gue juga mainya ngga kasar, tapi licik." Lanjut Clara.

"Rasanya jadi anak geng emang apaan?" Tanya Bryan kepo.

"Banyak enaknya, kita banyak temen, ngga dipandang lemah Ama orang-orang, keliatan jagoan, banyak deh pokoknya" Ucap Clara menghadap Bryan.

"Katanya tingkat percaya diri Lo besar, kita main game gimana?" Tantang Bryan.

"Gue terima tantanganya"

"Kita adu tatap-tatapan gimana?" Tanya Bryan.

"Oke" singkat Clara.

Mulai detik itu juga mereka bertantangan, Tolong jantung Bryan berdebar-debar.

Detik berubah jadi menit, dan mereka masih saling bertatapan. Hingga pada menit ke 7 Bryan memutuskan pandangannya. Karena kasihan dengan jantungnya.

Antara Merkurius dan UranusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang