Chapter 2🍂

389 73 28
                                    

Saat sedang asik berjalan dengan aerphone yang sengaja ditempel ditelinga, tiba tiba saja

Brruukkkk
Buku yang dibawah oleh Eayzi tiba-tiba jatuh tertabrak seseorang.

Eayzi berjongkok mengambil beberapa buku yang jatuh.

"Eayzi!" teriak Eayza.

Namun tak ada balasan dari Eayzi, ia hanya menaikan alis bertanda bertanya"Kenapa"

"Lo tu dicariin ke mana mana. Rupanya disini, ngapain si lo disini papa ada di ruang kepala sekolah pihak sekolah memanggil papah karena.." Belum sempat selesai ucapan Eayza dipotong oleh Eayzi "Karena gue ga ngumpul tugas"

"Nah itu Lo tau, kenapa lo sesantai itu si Zi"

"Terus masalah nya apa, gue harus ngumpul seluruh tugas dan jadi peringkat satu? Gitu," tanya Eayzi santay melewati Eayza.

Tak ada balasan dari Eayza.

**

"Eayzi kenapa kamu ga pernah ngumpul tugas? Sering bolos juga, Seneng kamu liat papa malu dipanggil pihak sekolah terus begini" Teriak sang papa marah, namun yg di marah hanya santai

"Eayzi kalau ditanya itu jawab! Ga sopan banget kamu malah sibuk main hp sendiri"

Eayzi tersenyum dan mengangkat kepala sedikit keatas untuk melihat sang papah lalu berkata "Jadi papah malu punya anak kaya Eayzi"

"Eayzi kenapa kamu ini ga ngerti ngerti sih. Orang tua mana yang yg ga malu kalau di panggil pihak sekolah oleh ulah anak nya. Kenapa kamu ga seperti Eayza yg ga pernah ngebuat ulah si," murka sang papah.

"Eayzi bukan Eayza. Aku sama dia itu beda," jawab Eayza bangkit dan berlalu ingin meninggalkan sang papah."

"Eayzi ga sopan kamu ya, orang tua marah malah pergi gitu aja. Gitu kamu diajarin di sekolah, kenapa kamu ga seperti Eayza walaupun dia ga pinter tetapi dia aktif dibidang non akademik. Jangan buat papah malu Zi"

Ssttt.
Perkataan papa nya itu mendapat kan respon dari badan nya. Eayzi tersenyum miris lagi lagi dan lagi, ia benci dibandingkan seperti ini. Namun dia hanya diam.

Setelah menaiki tangga, tepat di pintu.

"Kenapa?" tanya Eayza.

Eayzi menoleh"Ga usah tanya kenapa, lo udah tau apa yg terjadi"

Seperti biasa Eayza hanya diam dan menatap tubuh Eayzi yg kini sudah ada di balik pintu kamarnya.

**

Pagi kali ini ada yg berbeda, Eayzi sudah pergi ke sekolah lebih awal bahkan orang rumah nya tidak ada yang menyadari kepergian nya. Mama nya sudah kehabisan suara memanggil nya dari bawah dan akhirnya memutuskan kan untuk mengecek ke kamar Eayzi, tapi kamar nya sudah rapi.

"Mas kayaknya Eayzi udah berangkat," kata sang mamah menuruni tangga

"Ga mungkin deh, paling Eayzi lagi mandi. Masa iya jam segini dia udah berangkat sih." Perkataan papa tidak dijawab oleh mama maupun Eayza, Mamah hanya menggeleng kepala bertanda tidak tahu. Yang ada di pikiran mamah palingan Eayzi sudah berangkat awal supaya bisa menyontek tugas teman nya karena kmrin papah nya marah marah gara gara Eayzi tidak mengerjakan tugas.

"Yaudah yuk pa berangkat, Eayza udah selesai makan nya."Senyum manis nya ia lempar untuk papa dan mamah nya sangat manis dan tulus.

"Oke," jawab papa dan tersenyum.

"Hati hati ya sayang," kata sang Mamah setelah Eayza menyalimi tangan nya.

"Oke mah, dahhh"

"Berangkat ya, sayang" Mama nya pun menyalimi tangan papah

Eayzi [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang