(6) Skripshit

1.1K 140 14
                                    

Perjalanan dari Sekolah menuju Kampus Pluem membutuhkan waktu sekitar kurang dari satu jam. Sebelum sampai, Chimon dan Nanon mampir ke toko bunga pinggiran jalan yang kebetulan mereka temui.

"Bukannya udah beli coklat?" Tanya Nanon, begitu selesai menepikan motornya didepan toko.

"Coklat doang ga cukup dong, Aku mau beli beberapa buket bunga"

Mereka masuk bersamaan kedalam toko. Chimon menatap kagum berbagai bunga sewarna pelangi dan aroma nyaman yang diciumnya.

"Kita beli dua buket"

"Apa gak kebanyakan?"

Chimon menggeleng.

"Ini bentuk apresiasi buat Kak Pluem karena berhasil ngelewatin perjuangannya buat nyelesain skripsi"

"Ini cuma sidang skripsi, bukan wisuda. Ngapain beli banyak hadiah gini sih?"

"Justru yang penting itu di sidang akhir, karena penentu kamu bakal lulus atau engganya"
Jelas Chimon, Nanon cuma mengedikkan bahu tidak peduli.

Akhirnya mereka berhasil membeli dua buket bunga. Nanon memakaikan helm dikepalanya. Terkekeh pelan melihat Chimon yang saat ini terlihat kesusahan memegang 3 buket dipelukannya. 1 buket snack coklat dan 2 buket bunga.

"Kenapa?"

Tanya Chimon, Nanon menggeleng sambil terkekeh.

"Kamu lucu"

"Apaan sih. Buruan nanti telat"

Chimon memukul pelan bahu Nanon.

Bukannya menyalakan mesin motor, Nanon berlari terburu kembali masuk kedalam toko. 1 menit kemudian keluar dengan membawa 1 buket mawar putih.

"Loh, katanya gak mau ngasih apa-apa"

Kata Chimon, Nanon hanya senyum seadanya. Kemudian menyerahkan buket mawarnya pada Chimon.

"Pegang nih"

Kata Nanon, Chimon mengangguk paham

"Ini ngebut jangan?"

"Ish jangan!"

"Tapi kita udah telat"

"....Iya sih"

Nanon langsung menarik habis pedal gasnya, berhasil membuat Chimon memeluknya erat. Bahkan bunga dipelukannya sedikit rusak.

"NANON SIALAN!!!"

"Hahaha"

ʕ•ﻌ•ʔ

"Kak Pluem!"
Chimon berteriak begitu melihat kerumunan beberapa mahasiswa di koridor kampus.

Mereka sudah sampai, Nanon mengekori Chimon dibelakangnya.

"Mon, kenapa ga bilang Kakak kalau mau dateng?"

Pluem memeluk Chimon, Nanon menatap keduanya datar.

"Itu buket dari siapa?"
Chimon menatap beberapa buket bunga, ada sekitar 5 buket, yang salah satunya setangkai mawar merah.

"Oh ini, dari adik tingkat"

"Oh, aku ga tau kalo Kakak se-famous itu di Kampus"

"Ga usah cemburu gitu"

"Ih siapa juga yang cemburu, ini buat Kak Pluem. Oh ya, yang mawar putih ini dari Nanon"

Pluem membeo, lalu menatap adiknya yang berdiri dibelakang tubuh Chimon.

"Bukan. Ini buat Puimek. Dia dimana?"
Jelas Nanon, Pluem mengangguk mengerti.

"Lagi sidang, bentar lagi kelar kayanya"

CONFUSED (NanonChimonPluem)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang