"tidurlah, daddy akan keluar. Daddy berusaha untuk memahamimu untuk saat ini, dan tidak akan menyimpulkan sesuatu yang salah. Jadi buktikan apa yang daddy pikirkan sekarang tidaklah benar, mengerti?"
"aish bodoh! Aku tahu aku yang memulainya, tapi daddy melanjutkan itu. Jadi, Siapa yang salah di sini? Aku?bukankah daddy juga? Ohh geez!!"
"sesuatu yang salah? Ya benar, apapun yang daddy pikirkan itu akan ku jawab...itu benar. Yang benar saja aku akan mengakuinya seperti itu? Kau ingin mati eoh? Jihoon bodoh! Kenapa kau melakukannya!"
"dan apa-apan itu? Melakukannya dengan lembut? Wahh pria tua itu bahkan memakan habis bib-aish!!!!"
Jisung menatap bingung Jihoon yang dihadapannya yang menggerutu sedari tadi. Pemuda manis yang dihadapannya mengaduk makanannya brutal, Jaemin yang ada disebelahnya sama hal nya, menatap bingung.
Jaemin ingin menegurnya, tepat saat ingin memanggil matanya tidak sengaja melihat ruam merah yang ada di sekitar leher Jihoon.
"Ji? Lehermu-?"
Belum menyelesaikan ucapan temannya itu Jihoon dengan spontan menutupinya, dan tertawa canggung. "ah ini? Hm nyamuk dikamarku sangat banyak, ya nyamuk hehe."
"hehe," Jisung terkekeh geli. "aku hampir memikirkan sesuatu yang ughh melihat bercak itu saat kau baru datang ke kelas pagi ini Ji, hehe"
"Jae, bercak itu bukan kah sama seperti hal nya di video yang aku kirimkan tadi malam. Artisnya penuh dengan bercak—"
"ya!!" Jaemin menyekap mulut Jisung yang dengan gamblangnya membahas hal kotor di kantin. Bukan hanya mereka bertiga yang ada di sini, telinga terpasang ada di mana-mana, orang-orang yang melewati mereka hanya menggeleng dan masa bodoh dengan itu.
"sungguh? Apa kau ingin membicarakannya eoh?? Bodoh!" geram Jaemin melihat Jisung dengan bodohnya masih tertawa.
Jihoon menghela nafas melihat Jisung dan Jaemin berdebat. "ah benar! Aku lupa mengantar tugas ku pada Chang wook Ssaem, aku pergi dulu."
Kakinya dengan tergesa ke kelas mengambil tugasnya yang ada di tasnya. Ia ingat, jika hari ini hari terakhir pengumpulan tugasnya. Jihoon menambah kecepatan pada kakinya dan menggerutu di sepanjang lorong.
Saat di kelas ia tidak sengaja menabrak Younghoon dan merasa menyesal, Jihoon membantu mengambil tumpukan buku yang di bawa Younghoon tadi terjatuh dilantai berhamburan karenanya.
"maaf, aku tidak melihatmu." Jihoon memberikan buku yang ada di tangannya dengan cepat pada Younghoon.
Tangannya menggapai buku itu dan melihat Jihoon dengan melesat pergi ke meja mereka.
"dimana? Ayolah, kemana tugasku!?"
"ada apa?" Younghoon berdiri dibelakang Jihoon yang sibuk mengacak isi tasnya.
"sial!"
"maaf?" sahut Younghoon terlonjak kaget mendengar teriakan Jihoon. Teman-teman dikelasnya bahkan memfokuskan diri pada Jihoon. Ini pertama kali mereka mendengar Jihoon berbicara seperti itu.
Menyadari suasana yang ada dikelasnya, Jihoon mengusap depan kepalanya dan membalikkan badannya menghadap Younghoon, membungkuk kecil. "apa kau yang akan mengantarkan tugas pada Chang Wook Ssaem?"
"ya."
"hahh bisa katakan pada Ssaem kalau tugasku ketinggalan dan akan menyusul?"
"tentu,"
Jihoon menghela nafas dan terduduk di bangkunya, ia tidak bohong. Kemarin Jihoon mengerjakan tugasnya di ruang kerja Daniel lalu lupa mengambilnya saat ada tamu, ketika Somi yang menjadi tamunya.
YOU ARE READING
Get Closer (NIELWINK) I√
Fanfiction(COMPLETED) 🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞 Jihoon membenci rintikan air. rintikan air itu membuatnya kehilangan dunianya, kakek yang menjaganya dari lahir. orang tua? hahaha jangan membuatnya mendengar pertanyaan itu. Wajah mereka bahkan ia tidak tahu. hidup seoran...