eps 1

1.6K 81 0
                                    


       Suara musik dance mengalun merdu di ikuti dengan gerakan tubuh lihai yang menari-nari mengikuti ketukan demi ketukan alur musik, tubuh nya seolah terbawa suasana dalam setiap ritme, bahkan beberapa kali mata nya terpejam dan bibir nya tersenyum.

"Dance, adalah hidup ku, aku akan memenangkan Kompetisi se Asia itu lalu go internasional" dia sangat percaya diri dan terus optimis untuk tujuan nya

~~

    Dari luar sana sedang hujan lumayan deras, tapi ada wanita yang nekad menerobos derai hujan itu tanpa peduli tubuh nya sudah basah kuyup.
Ia memasuki salah satu Studio Dance dengan langkah tergesa-gesa.

"Limario !!" Panggil wanita itu membuat sosok yang di panggilnya melihat ke arah nya termasuk semua orang yang sedang latihan disana ikut melihat ke wanita itu dengan raut wajah bertanya-tanya.

"Crystal ?" Gumam Limario
"Bentar ya, gue nemuin pacar gue dulu" kata Limario di tengah nya sedang memberi arahan, lalu langkah nya tertuju pada wanita basah kuyup bernama Crystal.
Melihat hal itu Limario pun merasa khawatir.

"Ada apa Sayang ?" Tanya Limario sedang tangan nya membelai pipi Crystal dengan halus.

"Aku hamil"
Limario terkejut dengan ucapan Crystal, sekilas dia mengingat yang terjadi saat malam dimana mereka melakukan sesuatu yang di larang sebelum menikah.

Limario melihat arah belakang dimana ada teman-teman nya yang sedang menunggu nya untuk lanjut latihan.
Pandangan itu pun kembali teralihkan pada sosok Crystal yang menjauh dari Limario.

" mimpi ku ?, aku harus jadi Dancer yang hebat, tapi Crystal hamil anak ku dan semua mimpi ku akan hancur.
Tidak !!, bukan mimpi ku saja disini yang hancur, mimpi nya juga ikut hancur karena perbuatan ku " hati Limario berkata, tubuh nya diam tak bergerak meskipun Crystal sudah jauh meninggalkan nya.

"Lim !!, lanjut yokk !"
"Lim !!"
"Oyy, limm ?"
"Lu mau kemanaaaaaa !!" Teriak teman-teman nya

Limario lari mengejar Crystal sampai dia bisa menghentikan langkah Crystal.
Dia melihat air mata mengalir dari mata orang yang di cintai nya.

"Aku akan bertanggung jawab" kata Limario meski perasaan nya masih setengah di tempat lain.

"Tidak perlu Lim, aku akan menggugurkan nya" kata Crystal begitu sendu

"Jangan lakukan itu !, aku akan bertanggung jawab" kata Limario meyakinkan Crystal

"Tapi sekolah kita bagaimana ?" Tanya Crystal

"Kita akan melupakan nya" kata Limario menggenggam erat tangan Crystal, lalu mereka melangkah keluar studio dance itu tanpa melihat ke belakang.
Dimana di belakang sana ada mimpi seorang dancer yang harus nya go internasional tapi terhambat oleh kecelakaan cinta.

~~~

18 tahun kemudian

Tubuh Limario terlonjak dari atas kasur dengan wajah yang berkeringat juga nafas yang tak beraturan.

"Hh hh hh, mimpi itu lagi" kata Limario

Pagi ini ia melakukan aktivitas seperti biasa nya, yaitu bangun tidur, bekerja, pulang dan tidur lagi.
Itu tak berubah setelah kepergian mendiang istri nya di 17 tahun yang lalu.
Perasaan hampa menghinggapi nya di setiap waktu tapi yang di rindukan nya hanya satu, yaitu istri nya Crystal.

Di rumah besar milik nya hanya di tempati oleh nya dan beberapa pembantu, kadang pembantu nya juga merasa iba dengan kehidupan monoton majikan nya itu.
Tapi apa yang bisa di lakukan sebagai pembantu, selain membersihkan rumah dan menyajikan makanan untuk majikan nya.

"apa ada yang lain tuan ?" Pembantu itu menyajikan teh hangat dan roti lapis di meja makan

"Tolong bersihkan semua foto istri ku" jawab Limario dan pembantu itu pun mengangguk dan bersiap untuk membersihkan foto Crystal yang banyak terpajang di dinding rumah mewah itu.

"Cinta mati tenan toh sama istri nya, aku inda ado celah" bisik pembantu wanita satu nya

"Wish, kamu ini ngomong apa ?, jangan aneh-aneh, wes kerja bae sing apik" kata pembantu satu nya lagi

~~

Di kantor Limario pun semua nya terlihat sama, dia duduk di kantor nya lalu mengecek data pengeluaran dan pemasukan perusahaan nya beberapa minggu yang lalu.
Perusahaan itu peninggalan ayah nya.

Tak berselang lama telfon kantor nya pun berbunyi, ia menggunakan tangan kiri nya untuk mengangkat telfon itu sedangkan tangan kanan nya masih membulak-balik dokumen kertas di tangan nya.

" iya ada apa ?" Limario sedang berbicara dengan orang di sebrang sana lewat telfon

"........"

"Kenapa ibu tidak mau mengerti, anak itu lah yang menyebab kan istri ku meninggal dunia, istri ku yang paling aku cintai, kalau saja anak itu tidak lahir, pasti nya crystal masih bersama ku di detik ini dan mimpi masa muda ku akan terwujud, aku menyesal membiarkan nya hidup" Limario menutup berkas di tangan nya lalu tangan itu mengepal keras.

"........"

"Apa uang yang ku kirim untuk nya tidak cukup ?, aku bisa menambah kan nominal nya, berapa ?, satu milyar ?, 2 milyar ?, atau 30 milyar ?" Tanya Limario

"......."

Tak ingin mendengar kata berikut nya, Limario menutup telfon itu dengan kasar.

~~~~~

My Perfect DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang