1.kesialan

58 21 25
                                    

"Raya Lianty!!" teriak Bu Lastri di depan kelas, tipikal guru killer namun terkenal tegas kini telah terusik ketika salah satu siswi tidak memperhatikan dirinya yang sedang mengajar.

"Ya, di panggil Bu Lastri, Woy Raya!!" Nesa menyikut teman sebangkunya itu yang tidak menggubris bisikan Nesa barusan.

Rupanya sedari tadi Raya hanya bengong tanpa memperhatikan Bu Lastri yang justru memperhatikan dirinya.

"Hadir Bu" teriak Raya terlonjak kaget saat Nesa mencubit pinggangnya, spontan Raya berdiri sambil mengangkat tangan.

Nesa juga ikut kaget kemudian cepat-cepat menarik tangan Nara untuk duduk kembali. sontak satu kelas terbahak melihat respon Raya.

Bu Lastri semakin jengkel, berkacak pinggang sambil melotot tidak habis pikir.

Raya yang terduduk dengan muka memerah menahan malu hanya menggigit bibir bagian bawahnya.

"Sa, Kok lo gak kasih tau gue kalo Bu Lastri udah ngajar?" bisik Raya menyikut tangan Nesa yang berpura-pura mencatat apa yang di jelaskan Bu Lastri tadi.

"Lo bege! Ngapain bengong terus" jawab Nesa sedikit menoyor kepala Raya.

"Cukup! Siapa yang menyuruh kalian tertawa!"

Seketika senyap tidak ada lagi tawa dan suara pukulan meja atau decitan kursi sekali pun.

Sepertinya ucapan Bu Lastri memang mampu menyihir semua murid di kelas  Ips 2 bungkam bahkan untuk bergerak pun enggan, karena jika sudah marah bisa-bisa seluruh kelas kena hukuman.

Dan ternyata selain guru Pkn Bu Lastri juga merupakan guru Bimbingan Konseling jadi tidak heran setiap tingkah laku muridnya harus disiplin termasuk memperhatikan guru yang sedang mengajar di depan kelas.

Mata Bu Lastri teralihkan kembali pada Raya yang memfokuskan matanya pada coretan di atas meja.

"Raya berdiri kamu" titah Bu Lastri.

Raya yang sedari tadi menundukan kepala sekarang berdiri kemudian mendongak menatap Bu Lastri.

"Sekarang jelaskan kembali apa yang tadi saya jelaskan" perintahnya seakan menohok.

Raya cengo seketika menautkan kedua alisnya cengengesan, "Apa, menjelaskan!? aduh Bu Lastri gimana sih Boro-boro ngejelasin merhatiin dia aja enggakmisuhnya dalam hati.

"Kenapa malah cengengesan?" tatanya Bu Lastri lagi.

"A-anu Bu... hehe maaf  kayanya tadi saya lagi k-kurang fokus Bu" alibi Raya.

"Apa barusan kamu bilang" elak Bu Lastri berlaga seolah tidak mendengar kata Raya barusan.

Raya melirik Nesa yang menatapnya seolah berkata "Posisi Lo gak aman Ya".

"S-saya--" ucap Raya terbata

Bu Lastri kemudian mengangguk-anggukkan kepala seraya melipat kedua tangan di atas dada kemudian menggedikan dagu sambil berjalan keluar kelas, isyarat bahwa Raya harus menghadap  dirinya di ruang BK.

Raya hanya mengangguk pasrah berharap keajaiban datang kepadanya hari ini.

🍂🍂🍂🍂

Sementara lima belas menit yang lalu  seorang laki-laki berseragam SMA dengan name tag bertuliskan Seno Pradipta terus berlari menyusuri trotoar jalan hingga nafasnya tersengal menahan sesak di dada.

Love Of LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang