"me and you, against the world."
~♥~
"nggak ada orang dirumah?"
"nggak ada. Bunda sama Ayah balik minggu depan." balas Taehyung sembari mengusap-usap tangan Jeongguk digenggamannya. Lucu sekali mereka berdua; ciuman, saling cemburu tapi tidak ada ikatan romantis seperti pacaran. Apa mungkin memang tidak membutuhkannya?
"oh."
Taehyung mengerlingkan matanya nakal dengan senyum aneh terpatri diwajahnya. "kenapa emangnya?"
Jeongguk menarik tangannya untuk menepuk bahu Taehyung. "mukanya nyebelin."
Taehyung hanya tertawa kemudian membelokkan mobil yang ia dan Jeongguk naiki ke pekarangan rumahnya. Iya, mereka memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama dirumah Taehyung. Rencananya sih mau menonton netflix. Bahkan Taehyung juga membeli banyak cemilan tadi saat diperjalanan.
"langsung kekamar aja ya, aku mau buatin jus dulu buat kita." ucap Taehyung saat mereka berdua baru saja memasuki rumah. Usapan dikepala Jeongguk adalah interaksi terakhir sebelum akhirnya Jeongguk memilih masuk ke kamar Taehyung yang ia sudah hafal letaknya.
Beberapa menit kemudian, setelah menata beberapa cemilan, Jeongguk merebahkan diri diranjang Taehyung yang berukuran besar. Ugh, badannya lelah sekali akibat dihantam tugas kampus yang segunung. Sungguh, rebahan begini membuat ia langsung terlelap kurang dari lima menit.
Pintu terbuka, menampilkan Taehyung yang sedang membawa dua gelas jus strawberry ditangannya. Menaruhnya dengan hati-hati lalu melihat kearah Jeongguk yang terlelap.
Mendatangi Jeongguk kemudian mengusap surainya sayang. Betapa indahnya Jeongguk dalam keadaan sedang tidur maupun tidak. Taehyung ikut menaiki ranjang dan memeluk Jeongguk yang tanpa sadar ikut merapatkan tubuhnya. Saling memeluk dengan salah satu tangan Taehyung yang memainkan poni lembut Jeongguk.
"Jeongguk aku sayang kamu." mengecup puncak kepala Jeongguk. Menikmati harum semerbak aroma rambut Jeongguk.
Hal itu terjadi berulang-ulang sekitar satu jam lamanya hingga Jeongguk terbangun dengan mata yang tak sepenuhnya terbuka.
"Kak, aku ketiduran ya?" meski begitu keduanya masih tetap memeluk erat. Taehyung tersenyum. Mengecup pipi Jeongguk kemudian dibibir Jeongguk yang agak terbuka. Jeongguk sedikit kaget, membuat Taehyung terkekeh. Sudah sering, tapi masih kaget saja.
"Jeongguk kalo masih ngantuk tidur aja ya, sayang?"
Jeongguk menggeleng, mengusakkan wajahnya didada Taehyung "udah nggak ngantuk."
Taehyung menyentuh jemari Jeongguk, memainkan jemari indah yang sering ia genggam. Mengecupnya satu persatu. Jeongguk mengamatinya, dan kupu-kupu terbang diperutnya. Astaga.
"Jeongguk laper?"
Anggukan Taehyung dapatkan, membuat Taehyung bangun dari rebahannya setelah mencium bibir Jeongguk kembali. "ayo bangun. Tadi aku buat jus."
"jus strawberry?"
"iya, sini bangun. Tadi kita juga beli nasi ayam ini kan? Udah dingin."
Jeongguk langsung turun dari ranjang Taehyung. Menghampiri lelaki yang sedang duduk dibangku yang ada dibalkon. Oh, ada meja juga disana. Tapi bukannya langsung duduk, Jeongguk malah berdiri disebelah pegangan balkon sembari menatap ke awan yang entah kenapa hari ini cerah sekali.
Perutnya yang ramping tiba-tiba dipeluk oleh seseorang yang tak lain dan tak bukan Kim Taehyung. Seniornya itu menaruh dagunya dibahu sempit Jeongguk, mengecupnya sekilas lalu memejamkan mata. Rasanya menyenangkan sekali hingga keduanya berharap agar waktu berhenti saja. Mereka ingin seperti ini selamanya.
"Kak Taehyung."
"hm?"
"aku sayang banget sama Kak Taehyung."
Taehyung membalik tubuh Jeongguk dengan cepat. Entah kenapa nafasnya memburu akibat jantungnya yang tiba-tiba memacu dengan cepat. Ternyata hal ini juga terjadi pada Jeongguk.
"Jeongguk, boleh aku jujur?"
Jeongguk menatap sendu pada mata Taehyung yang hanya berjarak 5 cm dari wajahnya. "hm?"
"aku cinta sama kamu, Jeongguk."
"kak--"
"aku nggak mau Jeongguk, nahan perasaan ini lama-lama. Aku nggak bisa. Aku juga tahu mungkin resiko setelah aku ngomong gini itu besar. Aku terima Jeongguk, gimanapun resikonya."
"Kak Taehyung.."
"Kak Taehyung, cinta sekali sama Jeon Jeongguk."
Pelukan tiba-tiba Taehyung dapatkan dari Jeongguk. Juniornya dikampus itu tiba-tiba menangis dengan kencang, sekencang pelukannya ditubuh Taehyung. Taehyung mengusap-usap punggung Jeongguk sayang.
"nggak apa-apa sayang, Jeongguk. Kak Taehyung tahu kok Jeongguk suka cewek. Maaf ya, kalo bebanin pikiran Jeongguk. Jeongguk nggak harus nerima, kok."
Tangisan Jeongguk tetap berlanjut, Taehyung jadi bingung. Kalau ucapannya tadi membuat Jeongguk menangis, ia lebih baik tidak mengatakannya.
"Jeongguk, udah ya sayang nangisnya. Jeongguk nggak harus cinta Kak Taehyung balik, kok. Tapi... ijinin Kak Taehyung buat berusaha Jeongguk cinta juga ke Kak Taehyung, boleh?"
Jeongguk melepas pelukannya setelah mendengar penuturan Taehyung. Pipi Jeongguk banjir air mata, dan Taehyung mengusapnya pelan serta penuh kelembutan.
"Kak Taehyung nggak usah berusaha."
Deg. Rasanya tubuh Taehyung terhempas kepelosok jurang yang dalam. Jeongguk tidak mau memberinya ijin berusaha, itu artinya Jeongguk tidak akan pernah menyukainya sekeras apapun Taehyung mencoba?
Taehyung masih diam.
"soalnya Jeongguk juga cinta sama Kak Taehyung."
Dan jantung Taehyung mau meledak detik itu juga.
-tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story [KTH&JJK]
Acak[taekook] Jeon Jeongguk itu suka cewek. Agak kesel kalau temen-temennya ngegodain dia tentang Kim Taehyung; si kating ganteng idaman penjuru kampus yang 'katanya' naksir dia. Mau itu gosip atau bukan, Jeongguk tetap nggak suka. Mau Taehyung seganten...