🎂

1K 110 9
                                    


Ketika oranye tercoret di barat cakrawala, tanda berakhirnya kebahagiaan hari ini telah mencapai masanya. Penghujung bulan Agustus dengan segala hingar bingar aktifitas yang telah kujalani, malam nanti akan terganti dengan menyambut bulan kesembilan yang sedikit special untukku. Hari pertama di bulan besok ketika 23 tahun lalu aku diberi kesempatan untuk bernafas dan lahir ke bumi dengan takdir yang belum kuketahui.

Dan malam ini. Aku menunggu hari itu dengan mu. Jeon Jeongguk yang sedang dikenal banyak orang, dielu-elukan, dan dirayakan hari nya oleh penggemar di seluruh dunia. Aku berbahagia, Jeon Jeongguk yang dulu tak pernah memimpikan hingar bingar ini, mendapatkan cinta dari semua orang disisinya.

Aku membayangkan apa jadinya jika aku tidak punya mimpi menjadi seorang idola. Apakah usia 23 tahunku akan menderita? Ataukah aku lupa hariku dan belajar semalam suntuk di perpustakaan kampus. Bagaimana jadinya jika aku tidak pernah mendengar bagaimana suara rap seorang pemuda bernama Namjoon. Bagaimana jadinya jika aku tak pernah menemui enam orang kakak yang luar biasa untukku dan menjadi inspirasi ku. Dan bagaimana jadinya jika semua tak terjadi, dan aku tak akan bisa menyandar dipangkuanmu dengan jemariku yang menyatu dnegan telapakmu, Jimin.

.
.
.
.

"Hyung....."

Jungkook memanggil sosok yang sibuk dengan ponselnya. Jimin sedang bersandar di sofa besar yang berada di tengah ruang santai dorm, dengan Jungkook meletakkan kepalanya dipangkuan Jimin.

"Ya Jung?"

"Aku berdebar..."

Jimin melirik sebentar, lalu kembali menjadikan ponsel ditangannya sebagai atensi utamanya saat ini.

"Hyung bagaimana kalau benar kita akan dapat #1 di Billboard?"

"Hmmm tentu saja aku akan menangis. Bagaimana pun itu akan jadi hal yang luar biasa, kan?"

Jungkook mengangguk.. Lalu memainkan jarinya sembari berfikir.

"Itu akan jadi kado ulang tahun terbaik lainnya setelah kado dari ARMY... "

Jimin mengangguk. Meletakkan ponsel disamping badannya. Lalu memainkan rambut hitam Jungkook yang mulai memanjang lagi.

"Aku berharap ulang tahun ini juga jadi ulang tahun terbaikmu. Mendapat kado dengan lagu kita menjadi nomor satu itu hal terbaik kan?"

Jungkook mengangguk mengiyakan. Usia 23 yang akan jadi ulang tahun terindah jika hal itu terjadi. Dia akan mengejek hyung-hyung lain juga krn tidak dapat kado #1 saat mereka ulang tahun.

"Usia 23 tahunmu juga terindah kan hyung?" Goda Jungkook tiba-tiba. Jimin ngernyit tak paham dengan maksud Jungkook. Namun dua detik kemudian senyum merekah dari bibir Jimin.

"Haha ya ya aku ingat Jung.. Terima kasih telah menjadikan 23 tahunku sebagai salah satu ulang tahun terindah..."

"Aku ingin melakukannya lagi tahun ini, tapi kau tau apa yang terjadi kan dengan dunia ini..."

Jimin mengangguk.. Lalu kembali mengelus surai Jungkook. "Apa kau juga mau hadiah dariku, Jung?"

Tawaran Jimin membuat Jungkook terbangun dari posisi bersandarnya. Ide itu membuat Jungkook memikirkan banyak opsi tentang apa yang akan ditawarkan Jimin sebagai opsi hadiah.

"Tapi aku tidak bisa membawa kita berdua ke Tokyo ya, jangan berfikir sejauh itu Jungkook..." Kata Jimin menambahi.

Jungkook terkekeh pelan, lalu mencondongkan badannya guna membawa Jimin kedalam pelukannya. 

"Jimin...."

"Heeum?" Gumam Jimin yang sedang bersandar di tengkuk leher Jungkook.

"Hadiah apapun darimu aku akan sangat senang. Aku mendapatkan banyak sekali hadiah, doa, dan harapan dari Army. Aku hanya ingin hal kecil lain..."

"Apa itu Jung?"

"Semoga tidak ada lagi pertengkaran besar diantara kita. Semoga cekcok kecil diantara aku dan kau semakin berkurang,. Harapan ini kabulkan saja dan aku sangat berterimakasih untuk itu..."

Jimin terharu mendengar tutur Jungkook. Kemudian memeluk tubuh sang kekasih dengan lembut dan mengelus punggung Jungkook.

"Aku berharap semoga aku bisa selalu menjadi salah satu orang yang mampu memberi kebahagiaan kecil setiap hari, Jungkook."

"Hmmm, kau kebahagiaan itu hyung. Tetap disampingku untuk waktu yang lama ya."

Dan tepat denting ponsel Jungkook berbunyi. Tengah malam waktu Korea, menandakan banyaknya ucapan selamat dan harapan yang dia terima di Septembernya kali ini.

Jimin melepas pelukan Jungkook. Dan telapak mungilnya mulai meraih pipi tirus sang kekasih dan tersenyum tulus.

"Selamat ulang tahun, sayangku. Hyung mencintaimu."

Jungkook tersenyum. "Terima kasih sekali lagi telah menghabiskan waktu bahagia bersamaku. Aku menanti tahun bahagia lain denganmu, Jiminie..."



(End)

Happy birthday our beautiful Golden Maknae, wish you all the best.

Keep healthy and happy on your 23th




From Bunanya Jimin, chanishere wkkwwkwkkk

(And lil thanks to my sist Chachakms ) 💞

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

September With You - Special JK's Bday - Jikook Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang