Bagian tiga

1.5K 211 19
                                    

"Mama Panas." Haechan yang masih berumur 7 tahun terus merengek kepada Ibunya. Tidak bisa di pungkiri dia mengalami demam tinggi saat ini.

Ibunya-- Lee Shinye merasa sangat panik. Demam putranya semakin tinggi, sedangkan suaminya sedang berada di kantor sekarang.

Apa yang harus dia lakukan?

"Uhuk, Mama." Haechan merengek, dia menatap ibunya sayu. Shinye semakin panik sepertinya dia harus membawa putranya ke rumah sakit.

Tidak menunggu lama Shinye segera menggendong Haechan menuju mobil. Shinye tidak memperdulikan cuaca di luar sana. Shinye tidak peduli dengan hujan salju lebat, bahkan dia rela berlari dari rumah untuk membawa putranya kerumah sakit.

"Tenang, Mama akan segera membawamu kerumah sakit."

Di pejalanan Shinye melajukan mobil dengan kecepatan tinggi. Hal itu pun membuat mobil yang mereka tunggangani menjadi tergelincir, lalu mobil itu menabrak pembatas jalan.

-------------

LilBuna

Present

•°•°Candle Light°•°•

•°•

Mark Lee
Haechan Lee
Jeno Lee

•°•

Tittle : Candle light
Genre : Angst, Romance, Suicidal
Rate : T - M | 16-18 +
Leght : Multi-Chapter

---------------


Haechan terbangun, ini baru jam 2 pagi. Dia terengah-engah kenangan itu kembali lagi, hatinya kembali menjerit. Kenangan buruk itu selalu datang saat tertidur.

Kejadian yang membuatnya merasa kehilangan, kejadian yang membuatnya ingin sekali menghilangkan nafas serta detak jantung.

Haechan menghampiri nakas dia mengambil obat tidur yang sudah menemaninya selama hampir 12 tahun ini, dia tidak bisa tidur tanpa meminum obat itu.

Dia mengambil botol yang berisis obat kecil berwarna kuning lalu menuangkan di atas telapak tangan.

Awalnya hanya satu, tapi Haechan mulai memberanikan diri untuk meminum lebih dari satu, dia tidak peduli. Dia hanya ingin kembali tidur, jika perlu dia ingin tertidur selamanya.

Drtt..drttt

Haechan meraih ponsel, mengangkat panggilan dari Mark. Haechan heran kenapa saat dia terbangun tengah malam seperti ini, Mark selalu menghubunginya. Bagaimana Mark bisa tau kalau Haechan sedang terbangun?

"Halo Mark?"

'Minumalah sesuatu dan lekaslah kembali tidur.'

"Mark bagaimana kau tau, jika aku-"

'Jangan bertanya, dan jangan coba untuk meminum obat lebih dari satu, kau mengerti atau aku akan menyusulmu sekarang juga.'

"Tapi Mark, aku ingin tidur nyenyak."

'Kau bisa, lakukanlah jangan cepat menyerah hidupkan ponselmu terus. Aku akan menyanyikan lagu untukmu, kau mengerti.'

Tidak ada jawaban lagi dari Haechan, pria itu masih asik memandangi lima obat tidur yang sebenarnya ingin dia minum. Dia berfikir apakah harus? Apakah dia harus menuruti semua keinginanan Mark sekarang?

Candle Light [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang